the roots of education are bitter, but the fruit is sweet ~aristotle~

Thursday, September 29, 2011

Ada yang Tau??

Sebenarnya ada sedikit keraguan untuk posting ini Mamen. Cuma daripada bingung mau posting apa padahal bahan di kepala ada banyak, yaudah tak masukin aja ya..

 

Jadi begigi, waktu sore-sore hari Sabtu minggu kapan gitu, saya pulang dari kampus jalan kaki. Sewaktu lewat di samping Rektorat UGM ada barisan pohon yang menari hati. Selain pohon itu ditanam di tempat dengan paving blok yang baru aja diperlebar, ada kertas hijau ditempelin di batangnya Mamen..

 

Nih liat aja sendiri..

 

2011-09-23 16.25.44

Nah ini bentuk dari pohon keseluruhannya.. Tuh ditanem di bagian paving blok yang baru..

 

2011-09-23 16.25.28

Nah, kebaca kan apa yang ditulis di kertas ijo itu..

 

Pertanyaan saya, mengapa ada pohon yang “beracun” ditanam di tempat umum? Lingkungan rektorat kan sering dipakai buat anak2 main, jogging dll.. Nah sampe sekarang saya belum tahu ini pohon apa, dan mengapa ditanam di sana, kalo temen2 ada yang tau, monggo dicomment.. Hehe…

Jogja International Street Performance

Well, this is almost too late to write about it, but, I think the value of this event will never be an old food. So let us start.

 

It was monday evening. I walked by foot this evening cause my bicycle was broken since last week. After passing Rektorat, I saw a crowd near the gate. There were some people there with unique costumes. Some foreign people were gathering there also to take pictures with them. I was wondering if this kind of crowd there, had a meaning with my friend’s tweet, Sekar Laras Kinanti, saying that JaKal (Jalan Kaliurang – street’s name), where the event would be held were going to be closed since morning until tomorrow.

 

The answer is YES. The name of the event is Jogja International Street Performance. Held by Dinas Kepariwisataan dan Kebudayaan Jogja (Tourism and Culture Dept.) to show the beautiful Jogja under the flag of Visit Jogja 2011.

 

There are some stages. Two are for the performers and one for the guest which I don’t know who. At this time, it’s only an opening (26 Sept). The core event would be held at 27-28 Sept at Taman Budaya Jogjakarta.

 

Here is the photos I captured with my Galaxy Mini.

 

2011-09-26 15.58.39

Well I don’t know about this one, what and where it is come from. But the only thing I remember is one of the man from this group saying “Rai Gedek”. A phrase to symbolize person who don’t have shame..

 

2011-09-26 15.58.50

It looks like body painting, ain’t it?

 

2011-09-26 15.59.19

Got backlight for this one Sad smile. Here I can see you the attention of foreign people on event like this.

 

2011-09-26 15.59.26

I’m longing but practicing to have a six-pack stomach like this male dancer. Really.

 

2011-09-26 16.12.44

See the foreign man? He’s using Sarong. Hahahah

 

2011-09-26 16.12.59

I’m not sure about this one, but I think it was Kubu, a place to hold fish while a fisherman do fishing fish at fish pond..

2011-09-26 16.18.05

Nini Thowok attractive dancer.. Maaaan..

 

2011-09-26 16.31.49

Kuda Lumping “modern ones” one of the most attractive performance. Great!

2011-09-26 16.40.57

Their performance are awesome!

2011-09-26 16.36.25

Stone accoustic contemporary or something.. Haha Funny but great!

2011-09-26 16.46.36

Oh I love this girl….

2011-09-26 17.04.13

Memet Chairul Slamet. The stone music pioneer..

2011-09-26 17.16.30

BEST MOMENT!!!! PRAGINA GONG!

I would like to show the video too.. But later yaa…! Or you can meet me or find it on youtube. “Jogja International Street Performance”.

--------------------------------------------------

Thanks to Allah SWT I could see this event.

Friday, September 23, 2011

Masih Baru!

Ga cuma boneka anjing bernama Guguk yang perlu dibungkus dengan plastik pertanda kalo barang itu masih baru. Namun ternyata apa yang gw liat di halaman kampus FEB UGM beberapa bulan yang lalu nampaknya penting buat dibungkus dengan plastik. Entah memang bendanya masih baru, atau catnya yang masih baru, atau memang baru ditanam.. Haaha..

 

Lumayan, buat lelucon sepulang kuliah waktu itu.. Dan barang itu adalah…

 

2011-05-09 09.36.34

 

Hydrant

 

 

-------------------------------------------------

Special thanks to Hydrant Maker and FEB UGM.

Thursday, September 22, 2011

Halal Bihalal UGM Scholars

 

318995_2222898464847_1619303879_2322488_1932988884_n

 

Nah akhirnya ada mood juga mau nulis topik yang ini. Jadi, ceritanya begini, hari minggu yang lalu, bertepatan dengan tanggal 18 September 2011, sebuah acara digelar di asrama GULAKU Klebengan, Jogjakarta. Acara ini dimaksudkan sebagai ajang keakraban bagi teman-teman sesama pemegang beasiswa GULAKU unit Universitas Gadjah Mada. Sekaligus merupakan bentuk tindak lanjut dari Gathering Scholars yang sempat dua kali diadakan di site Sugar Group.

 

Acara yang dikonsep oleh July Suryono, Ardi Prasetyo, Faidzin Fitrah, Frandy Harrison, Ardian Perdana, Jayeng Syahputra, Agus Riyadi, Sarjono, saya dan beberapa teman lain dari asrama Klebengan sengaja dihelat untuk mengakrabkan para scholars dan sekaligus memperkenalkan mahasiswa baru angkatan 2011 dengan mahasiswa angkatan 2008.

 

Acara ini dipersiapkan dengan singkat, kami membagi tugas mulai dari penarikan dana iuran untuk konsumsi peserta, belanja bahan-bahan untuk keperluan acara, hingga konsep acara inti. Nah, kebetulan saya tidak ikut mengonsep acara inti, peran saya hanya di ajang “mbetetin” ayam dan panggang memanggang.. ^____^

 

Nah hasil dari pertemuan dan diskusi ini antara lain adalah, disetujui oleh suara mayoritas untuk melakukan pertemuan setidaknya satu bulan sekali untuk terus menjalin keakraban. Dah saya ingetnya itu aja –______-

 

Ini ada beberapa foto yang bisa saya share di blog ini. Sisanya bisa teman-teman liat di Facebook saya. See you ^____^.

 

294311_2222916505298_1619303879_2322523_1109851049_n

 

296672_2222909505123_1619303879_2322502_2029056877_n

 

299239_2222928105588_1619303879_2322539_941652805_n

 

307269_2222913745229_1619303879_2322514_1917850025_n

 

293230_2066899107570_1097574519_31818967_981783368_n

 

294791_2066901227623_1097574519_31818977_477316732_n

 

295770_2066898827563_1097574519_31818965_189041007_n

 

295861_2066901427628_1097574519_31818978_1876582234_n

 

297821_2066901507630_1097574519_31818979_1804370210_n

 

308048_2066900587607_1097574519_31818975_632648955_n

 

309258_2066901027618_1097574519_31818976_1981784122_n

 

------------------------------------------------------------

“Jika tua nanti kita tlah hidup masing-masing, ingatlah hari ini”

Project Pop

Special thanks to Pak Tino and Ibu Eni.

Bima Sangga and July Suryono for the photo.

And Sarjono for being a great partner at Mbetetin Ayam.

Wednesday, September 21, 2011

Mr. Almahendra and Luxembourgian

It was the first week for this semester and I already got something from a new lecturer> His name (he is a man –of course, why do I need to tell you this?-) is Rangga Almahendra. He graduated for bachelor in egineering from ITB, finished his master in MM UGM, and finished his doctoral program in Vienna, Austria. He is really young and energetic. I could see from the clothes he wore last week which is uncomparable to the other lecturer.

 

When he was talking about his experiences while studying in Europe, there’s only one name I remember from the discussion. It is Purwadi Santoso. He is the head of Sugar Group Schools. Mr. Rangga Almahendra was talking about going foreign. Working as an expatriate and come back to Indonesia as a millionaire. The same way Mr. Purwadi Santoso always telling us (the student of Sugar Group Schools) while we were still in the senior-high.

luxembourg

Luxembourg. Mr. Rangga Almahendra used this country as an example of why people in the foreign have a great wealth. Luxembourg has the highest level of per capita income in the world. Not mentioning the meaning of “LUX” in the word of Luxembourg, but it is in the connection of US$ 84,000 a year of per capita income. Ever think about how much is that for us in Indonesian Rupiah? Suppose US$ 1 is Rp 8.800, It is around Rp 739.200.000,-. Well one year of salary there will be more than enough to payback my scholarship. Hahaha..

 

But why Luxembourg has a very high per capita income?

 

(Remember that per capita income, comes from total number of GDP divided by the total number of the country’s population, means that there are some possibility, people with income far more than US$ 84,000)

5luxembourg-prima

Simply, Mr. Almahendra said, it is because some “very-big” company put their branch for great scale of regional there. Let say for Europe regional, or Central Europe, or else I can’t tell you exactly.

 

Then, why they build their branch office there? Why not in Indonesia?

 

Simply, again, so simply. It is about the quality of the human resource. For instant, say that for every Indonesian (normal) people, Luxembourgian (hahaha) can do it for 40 times ahead of us. Example, I (I’m an Indonesian, say that I am a normal ones, haha) finish checking a financial report every 1 week, compare to Luxembourgian who could finish forty financial reports a week. (Damn, it is too much and weird!)

 

Well, it is my plan to go aboard. Feel the foreign air and water. But let us focus for what happen now. We plan, God decide! See you!

 

 

--------------------------------------------

Special thanks to Mr. Purwadi Santoso and Mr. Rangga Almahendra.

She Deserves A Better Ones

Matahari mulai beranjak turun dari peraduannya ketika kuputuskan untuk berjalan-jalan di sekitar Kantor Pusat Gadjah Mada. Beberapa kali kulirik arloji di tangan. Terasa lama sekali waktu berlalu di hari ini. Arloji pemberian bos besar tempat ayahku bekerja ini tampak tak bergerak dari pukul enam belas lebih empat puluh menit. Mungkin hanya perasaanku yang berlebihan, tapi kurasakan angin seperti begitu dingin menusuk.

 

Kuhentikan langkahku untuk duduk di atas trotoar jalan di depan Rektorat, ada beberapa anak kecil bercanda di seberangku. Aku berpura-pura membuka telepon genggamku, walau sebenarnya perhatianku tak kulepaskan dari mereka. Begitu indah senyum dan tawa mereka. Mereka begitu polos, belum mengerti apa yang namanya cinta, dan apa makna dicintai dan mencintai. Apa yang ada di dalam pikiran mereka mungkin hanya bagaimana cara bermain yang menyenangkan, keingintahuan yang banyak, dan lain sebagainya anak kecil.

 

Hiburan kecil bagiku di hari yang suram itu.

 

Sebuah pesan dari orang yang pernah kucintai.

 

Masih segar dalam ingatanku, apa yang terjadi dua hari itu. Masih kuingat bagaimana makiannya akan kekesalan karena aku yang lupa akan janji untuk menemaninya makan siang dan malam, juga masih bisa kuingat dengan jelas tawa bahagianya ketika Ia kuajak makan di sebuah tempat makan Sate Padang kesukaan kami berdua. Aku juga masih ingat bagaimana Ia akhirnya menerima ajakanku untuk makan es krim meski kami berdua masih batuk-batuk.

 

Masih bisa kuingat bagaimana kami bercengkrama sepanjang Jalan Kaliurang berbicara tentang rumah-rumah baru yang muncul di daerah Pogung Baru, tempat Ia tinggal. Sebuah rumah di depan asramanya, di bekas warnet Kuntinet, dan di dekat Ishiro. Aku juga ingat wajah kesalnya yang melihat aku datang jalan kaki dan tidak membawa sepeda putihku.

 

Aku juga belum lupa diskusi kami tentang harga jual kembali laptopnya. Lengkap dengan perhitungan ekonomis nilai sisa dan probabilitas jual kembali. Akupun masih ingat frasaku berupa saran untuk membeli sebuah netbook kecil saja agar Ia merasa lebih ringan membawa alat tersebut ke kampusnya. Ia seorang mahasiswa semester 5 di Ilmu Keperawatan UGM.

 

Pesan darinya sudah ku hapus langsung setelah ku baca. Singkat padat dan jelas.

 

“Maaf San. Aku ga bisa lagi”. Senin, 12 September 2011.

 

JIka kamu bisa bayangkan apa yang saya rasakan saat membacanya, maka jangan heran jika saya sudah kehabisan kata-kata. Jika kamu tanya apa yang aku ingin lakukan, saya ingin rasanya ke Malaysia, kemudian naik ke Petronas Tower, tinggalkan semua identitas, kemudian loncat dari tempat yang paling tinggi. Haha, tapi jika itu kulakukan, maka apa bedanya dengan pacarnya yang mengancam bunuh diri jika diputuskan hubungannya?? Haha..

 

Ya.. sebenarnya dia sudah punya pacar, seorang lelaki dari jurusan Ilmu Keperawatan juga. Tapi aku tak pernah tau perasaannya yang sebenarnya kepada pacarnya tersebut. Dia pernah bilang pada pacarnya bahwa dia ingin jadi teman saja. Tapi kemudian pacarnya itu seperti kesetanan dan memukuli wajahnya sendiri… ah tak perlu dibahas..

 

Apa yang terjadi kemudian sebenarnya sudah bisa aku baca dari gelagatnya di malam itu. Terbaca dari sebuah perbincangan yang tak akan pernah aku lupakan..

 

“Bagaimana kalo kamu ketauan sama A jalan sama aku?” tanyaku.

“Ya gapapa. Kan aku ga selingkuh” jawabnya.

 

Aku sudah janji untuk ga marah dengan dia apapun yang terjadi. Kekesalan yang ada di hati ini lebih baik kusimpan malam itu ketimbang harus kuakhiri malam tersebut dengan sebuah pertengkaran. Mungkin saja dia sudah lupa apa makna harfiah dan makna prilaku dari perselingkuhan. Atau mungkin dia sudah lupa apa makna berjalan bersama dengan orang yang dicintainya.

 

Yang aku tau pasti, aku berjalan bukan dengan orang yang dulu aku cintai, dan juga bukan dengan orang yang mencintai aku dulu. Masih berusaha untuk menerima semua itu.

 

Dari sebuah obrolan dengan Ibunya di pool Putra Remaja sebelum kami berangkat ke Jogja, aku tahu Ia masih mencintai diriku. Masih menyimpan rasa yang teramat dalam untuk seorang sepertiku. Orang yang telah begitu banyak menyakiti hati dan perasaannya.

 

Kepada Ibunya juga kuungkapkan perasaanku kepada anaknya, rasa sayangku dan keinginanku untuk bersamanya lagi jika kami diberi kesempatan oleh Tuhan. Pesan Ibunya hanya satu, jangan jadi keras ketika Ia keras. Beliau pernah melihat kami ketika bertengkar, namun juga  pernah melihat bagaimana aku bisa membuat anaknya tersenyum-senyum di kala malam.

 

Dulu aku jatuh cinta kepadanya karena lehernya yang panjang, namun kini jika ditanya aku mencintainya karena dia yang mampu membuat hatiku damai. Itu saja. Tidak pernah ada alasan lain.

 

Tapi di trotoar berwarna gelap dan matahari sore yang berkilauan mega, aku putuskan satu hal.

 

She deserves a better ones.

 

Picture0092

-------------------------------------------------------

“terkadang kita berhenti berusaha untuk mendapatkan cinta orang yang kita cintai, bukan karena kita menemukan yang lain yang lebih baik, tapi karena kita sadar hatinya sudah bukan milik kita lagi”

Special thanks to Pipit Mutia Sari. You rock my life!

Saturday, September 17, 2011

Hidup dalam Positivitas!

Apa yang paling mahasiswa benci di awal semester kira-kira? Setiap mahasiswa mungkin punya jawaban yang berbeda-beda untuk pertanyaan ini. Kalau saya boleh usul, sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, jawaban yang paling tepat mungkin munculnya jadwal kuliah pengganti di minggu pertama kuliah. Yap! Ini adalah minggu pertama kuliah dan percaya tak percaya, 2 jadwal kuliah saya sudah kosong karena dosen berhalangan dan pastinya, diganti di lain hari. Pastinya yang hampir pasti, penggantinya ada di hari Sabtu.

 

Adalah Ibu Sri Handaru Yuliati, dosen pengampu mata kuliah Perencanaan Bisnis, yang terpaksa mengganti kuliah lantaran ada kewajiban yang harus beliau penuhi. Oleh karena untuk memenuhi kewajiban hadir 100%, maka kuliah digeser ke Sabtu pada minggu yang sama.

 

Oiya, semua ini, menurutnya, berkaitan dengan kewajiban kehadiran sebesar 100% yang ditetapkan oleh peraturan akademik. Jika mahasiswa mendapatkan toleransi hingga 25% dari total kehadiran per mata kuliah, tidak begitu denga dosen. Mereka diwajibkan untuk hadir 100% pada jadwal mata kuliah yang ditetapkan. Jika ada halangan ataupun hambatan untuk hadir, maka para dosen diwajibkan untuk melakukan perubahan jadwal, baik berupa penundaan ataupun penggantian.

 

Namun bukan tentang masalah presensi dan absensi yang akan saya bahas kali ini, melainkan sebuah pesan dari Ibu Suri (panggilan akrab dari Ibu Sri Handaru) tentang hidup dalam lingkup positivitas. Apa itu positivitas?

 

Hahaha.. jujur saja itu saya tidak tahu makna pastinya. Sengaja saya gunakan biar postingan kali ini terlihat menarik. Saya tak tahu apa kaitan antara positivitas dan relativitas, tapi mari kita samakan persepsi bahwa positivitas artinya pikiran dan perasaan yang ditempatkan dalam keadaan baik.

 

Yap! Beliau bercerita bagaimana hidupnya berasa lebih nyaman dengan menempatkan pikirannya dalam sistem yang positif. Suatu ketika misalnya, beliau sedang ada acara di Bogor. Karena ada suatu keperluan, beliau haru segera kembali ke Jogjakarta lewat penerbangan pukul dua siang. Dari Bogor ke ke bandara Soekarno Hatta tentunya harus masuk lewat jalan tol. Beliau berangkat ke Soetta pukul 10 pagi, dan alhamduliLLAH yah, terjebak macet.

 

Apa yang dilakukan beliau? Beliau berbicara kepada Allah SWT, “Ya Allah, kalau Engkau izinkan hamba-Mu ini ikut penerbangan jam dua nanti AlhamduliLLAH, jika tidak pun hamba AlhamduliLLAH..”. Di tengah kemacetan dan panasnya hari, sepanjang perjalanan diisinya dengan bermain permainan di telepon genggamnya. AlhamduliLLAH beliau sampai di bandara tepat pukul satu siang. Setelah sampai dan duduk menunggu panggilan berangkat, seorang petugas datang dan memberitahukan bahwa penerbangan ditunda (delay) selama setengah jam. AlhamduliLLAH ujarnya, bisa istirahat terlebih dahulu satu setengah jam..

 

Apa yang dilakukan oleh beliau adalah sebuah contoh bagaimana berprasangka baik terhadap Allah SWT. Menempatkan diri, pikiran dan perasaan kita pada hal yang baik-baik akan membuat hati lebih tenang. Efeknya akan lebih bernilai positif pada pemahaman kita dan aplikasinya dalam tingkah laku. Seperti misalnya penggunaan dua istilah ini “Kelompok anti-perang” dan “Kelompok pecinta damai”. Keduanya mungkin memaksudkan tujuannya pada hal yang sama, namun akan berbeda pemahaman. Jika anti-perang bermakna positif, namun ada instrumen negatif yang kecil, namun signifikan dalam membentuk arti dari nama kelompok tersebut. Kata itu adalah kata “PERANG”. Akan lebih bijak untuk menamakannya dengan kelompok pecinta damai bukan.. haha..

 

Inti dari tulisan ini adalah beliau ingin mengajak para masahasiswa yang diajarnya untuk membiasakan diri hidup dalam pikiran yang positif. Kapanpun ada masalah dengan hidup kita, coba ambil hikmahnya, hadapi saja semua dengan berpkir positif terhadap Tuhan. Berserah diri pun bukan berarti menyerah bukan?

 

Apa gunanya? Dengan membiasakan diri hidup dalam pemikiran yang positif, diharapkan agar prilaku kita sehari—hari juga akan menjadi positif. Katakan begini, target semester ini nilai harus A semua!, maka insyaAllah, akan terbentuk pemikiran dan usaha untuk mencapai nilai A. Namun akan berbeda hasilnya jika di awal semester kita sudah berujar bahwa tampaknya semester ini akan jadi semester yang buruk.

 

Well, itu yang bisa saya bagi hari ini. Semoga bermanfaat. Saya akan hidup seribu tahun lagi <----positivitas! hahha!

 

Special thanks to Ibu Sri Handaru Yuliati.

Thursday, September 15, 2011

Investasi dan Bidangnya

Kuliah pertama di semester 5 ini yang efeknya berasa nendang bagi saya adalah TPAI, Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bayangin aja! Gimana enggak! Ini baru minggu pertama dan Bapaknya ini langsung ngajar dua setengah jam tanpa ba-bi-bu! Penjelasan silabus ga sampai setengah jam dan sisanya dihabiskan membahas materi! Wow Mantap! Dosen keren! Pak Su’ad Husnan namanya!

Materi yang dibahas di pertemuan pertama ini adalah tentang Pasar Modal dan Berbagai Instrumen Keuangan. Oiya, untuk mata kuliah TPAI ini, Pak Su’ad Husnan berbaik hati memberikan materinya di sini. Pembaca bisa mengunduhnya tanpa dipungut biaya. Hebat kan Pak Suad..

Pembahasan mengenai investasi pada dunia manajemen ternyata berbeda secara pengertian dengan investasi pada bidang ilmu ekonomi. Entah mengapa saya tiba-tiba saya lupa mengenai hal ini, ada baiknya nanti saya edit-post saja setelah catatan saya ketemu jadi saya ga ngaco.. haha..

Investasi pada dunia manajemen artinya adalah penggunaan uang yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan berupa return. Ada dua jenis asset yang dapat digunakan untuk berinvestasi.
  1. Asset Riil, atau aset yang berwujud kebendaan, seperti tanah, gedung, dan emas.
  2. Asset Finansial, atau asset tak riil yang diperdagangkan seperti obligasi, saham dan jenis surat berharga lainnya.
Sekarang ini investasi pada asset riil telah bergejolak. Bukan bergejolak karena sedang bangkit atau sedang in karena memberikan nilai keuntungan yang banyak bagi investor, melainkan karena terjadinya beberapa peristiwa yang menurunkan minat investor.

Contoh yang paling mudah dilihat adalah terjadinya krisis sub-prime mortgage yang terjadi di Amerika serikat akibat terjadinya BUBBLE pada sektor properti. Rendahnya plafon kredit dan keyakinan akan harga jual kembali yang tinggi serta rantai efek domino yang tercipta seketika membuat ekonomi Amerika Serikat goyah. Salah satu efek yang terjadi terasa saat ini. Peringkat keamanan hutang Amerika Serikat diturunkan dari level AAA menjadi hanya AA.

Tapi goyahnya investasi pada asset riil tidak seketika membuktikan bahwa investasi pada bidang financial asset menjadi yang berkategori paling aman. Tidak. Masih banyak sekali kasus pada bidang investasi keuangan seperti kasus laporan keuangan edisi “revisi” dlsbagainya.

Salah satu cara untuk mengurangi risiko dari kedua jenis investasi ini adalah dengan melakukan diversifikasi usaha, artinya melakukan investasi pada banyak bidang sehingga risiko investasi tidak bergantung pada satu atau dua jenis usaha saja, melainkan pada banyak investasi tersebut.

Contohnya misal, jika saya seorang pemilik modal, saya akan memilih untuk berinvestasi dengan membeli sebuah pabrik makanan, memiliki restoran, menguasai ataupun sekedar memiliki minoritas saham dari perusahaan terbuka, memiliki toko retail barang, dan membangun obyek wisata.

Nah dengan membagi-bagi risiko investasi seperti itu, diekspektasikan ketika salah satu bidang diantara kesemua investasi itu ada yang kolaps, masih ada bidang investasi lain yang bisa digunakan untuk menalangi kerugian ekonomisnya dan tetap menjadi sumber penghasilan. Sehingga dirimu tak akan total bangkrut Smile.
Nah, karena TPAI adalah mata kuliah yang banyak berkaitan dengan aset-aset keuangan, maka akan saya coba jelaskan di posting berikutnya Selamat Membaca Just kidding.

David Beckham appeals to the Asian market
DB – “Gueh seneng banget belajar TPAI. Sekarang Gueh bisa bedain antara Real Asset and Financial Asset. Makasi ya Ta”

Special thanks to Bapak Suad Husnan.

Perubahan Tema

Assalamualaikum Readers! Udah lama nih saya ga posting lagi di blog ini. Berapa bulan ya? Semenjak UAS semester 4 hingga sekarang di awal semester 5 berarti sudah hampir sekitar 3 bulan yah! Waw! Sesuatu banget yah kayak Syahrini!

 

Well brother and sister, many people said that life must go on whatever the things that happened in your life. Wiseman said take another step of your life. Ane bilang yuk kita berubah jadi lebih baik!

 

Nah di versi baru blog saya ini nanti yang akan dibahas bukan sekedar perasaan kita bla-bla-bla, tapi akan diutamakan pembahasan mengenai berita-berita dan peristiwa yang lagi in sekarang! Nah pembahasan ini akan berupa opini lho teman-teman, jadi bisa aja saya salah atau bisa juga saya yang benar! Nah Selamat membaca!

 

^_____________^

The Author

My photo
God gives you two ears so we can listen not only from one side. There are many perspective, point of view, and argument that can give you insights! Perhaps! Happy reading!
Muhamad Hasan Putra

Perumahan 1. Pt. GPM
Block F. 040
Bandar Mataram, Lampung Tengah
Lampung
34169

muhamad.hasan.putra@gmail.com

FB : Muhamad Hasan Putra

Twitter : @putrahasan