the roots of education are bitter, but the fruit is sweet ~aristotle~

Monday, March 26, 2012

Sepakbola Indonesia, MDK?

Mauuuuuu dibaaaaawaaa kemanaaaaaaaa???? Mungkin baris lirik lagu yang paling tepat untuk diajukan sebagai sindiran untuk sepakbola Indonesia saat ini. Ketika Jepang dan Korea sudah ke piala dunia, ketika Malaysia dan Singapura sudah melaju kencang, sepakbola kita malah tambah semrawut saja. Mengapa oh mengapa?

Berawal dari kekecewaan terhadap PSSI pimpinan Nurdin dengan liga nasional berjuluk Super League, yang diduga banyak diisi dengan kecurangan dan korupsi serta memakan dana daerah, muncul “pemberontakan” dari penikmat sepakbola lain. Gerakan yang telah nyata adanya adalah munculnya Liga Primer Indonesia, di bawah asuhan Arifin Panigoro. Ditambah lagi dengan gagalnya Indonesia di ajang AFF Cup, kekesalan rakyat pun memuncak setelah sepakbola Indonesia dibumbui politisasi oleh orang-orang bodoh yang haus kekuasaan.

Berkali-kali konferensi luar biasa digelar, mulai dari penggantian Ketua Umum PSSI dari Nurdin Halid ke Djohar Arifin, perdamaian ISL-IPL, hingga munculnya Ketua Umum PSSI versi KPSI si La Nyala. Tapi toh tetap saja, sampai saat ini tak ada bentuk hasil yang nyata yang ditunggu para penikmat sepakbola Indonesia.

Yang sampai saat ini masih pasti adalah siaran ISL di ANTV dan siaran LPI di MNC Group. Yang juga sampai saat ini masih pasti adalah pemborosan. Dan kebodohan yang dibiarkan.

Apa yang terjadi di PSSI dan sepakbola kita sebenarnya disebabkan “orang-orang yang merasa memiliki sepakbola Indonesia”. Mulai dari pengurus PSSI hingga KPSI. Kedua kubu yang entah sebenarnya maksudnya apa melakukan perdebatan panjang ini. Bukankah lebih gampang bagi mereka untuk berpikir sederhana, SEPAKBOLA INDONESIA HARUS JADI LEBIH BAIK.

Lalu bagaimana membuat sepakbola kita jadi lebih baik?

Sederhana. Orang-orang yang nantinya menjadi penanggung jawab PSSI harus mampu berpikir dengan sederhana, namun tegas dan jelas tujuannya. Berikut perencanaan saya untuk sepakbola Indonesia:

1. Reorganisasi PSSI – Organisasi pucuk sepakbola Indonesia ini memang sudah saatnya direorganisasi. Sudah harus juga ganti generasi. Sudah saatnya yang tua itu sadar diri dan tau malu.

2. ISL dan LPI harus jadi satu. Entah bagaimana caranya, harus bisa. Dualisme kompetisi sudah terbukti tidak menghasilkan tim nasional Indonesia yang baik. Agar seorang pemain mampu bermain di tingkat kompetitif terbaiknya, maka ia harus bermain di kompetisi yang terbaik pula. Dan yang terbaik itu satu, bukan dua.

3. Pengelolaan klub juga harus jelas dan transparan. Klub dikelola sebagai entitas organisasi yang mampu berdiri dalam dua peran, sebagai sepakbola, dan entitas bisnis.

4. Liga baru harus dibuat sekompetitif mungkin dan memfasilitasi semuanya, mulai dari klub ISL dan IPL, klub divisi dua, dan lain-lain.

5. Sepakbola Indonesia juga harus mampu memfasilitasi pembinaan bibit-bibit muda mulai dari umur muda seperti U-15 hingga timnas senior.

Terlihat seperti wacana biasa bukan? Namun berawal dari pernyataan keseriusan seperti ini sepakbola Indonesia akan semakin jelas mau dibawa kemana. Percaya deh, selama kepengurusan PSSI masih dipegang sama si DJ atau LN, sepakbola kita akan mandeg disini-sini aja. Mengapa? Karena mereka punya kepentingan pribadi yang dibawa. Profesionalitas sebatas dimulut saja.

dan satu lagi yang pasti selama sepakbola kita masih begini-begini aja, jangan mimpi ke piala dunia Smile with tongue out!

Wednesday, March 7, 2012

Five For Fighting

Bertahun-tahun jadi penggemar musik, tapi tak satupun instrumen musik yang bisa dimainkan. Well, pemain musik itu ibarat kurav normal. Di ujung kiri itu orang yang ga suka musik dan ga bisa main musik, ditengah itu penikmat musik tapi ga bisa main musik. Dan yang paling sakti pasti yang ujung kanan, penikmat musik, dan bisa main musik. Sayang sekali mendapati diri sama sekali tak berbakat bermain musik, selain kletukan (memukul-mukul suatu permukaan layaknya musik acapella).

 

Bertahun-tahun juga jadi penikmat musik, akhirnya punya juga satu pemain musik yang jadi favorit. Nama panggungnya Five For Fighting, nama aslinya John Ondrasik. Kalau teman pembaca pernah dengar lagu Superman (It's not easy) ataupun 100 Years, inilah penyanyinya. John adalah pemain piano-rock, namun sering juga musiknya pop, jazzy, dan terkadang beat-breaking. Jika ada yang mengira FFF adalah band, maka perkiraan tersebut salah. John bermain secara solo. Sama seperti Glenn Fredly, ataupun Stevie Wonder.

Salah satu lagu yang wajib teman-teman cicipi di kuping adalah Chances. Berikut liriknya:

Chances are when said and done
Who will be the lucky ones
Who make it all the way?
Though you say I could be your answer
Nothing lasts forever
No matter how it feels today

Chances are we'll find a new equation
Chances run away from me
Chances are all they hope to be

Don't get me wrong I never say never
Cause though love can change the weather
No act of God can pull me away from you

I'm just a realistic man
A bottle filled with shells and sand
Afraid to look beyond what I can lose when it comes to you
And though I'll see us through yeah

Chances are we'll find two destinations
Chances run away from me
Still chances are more than expectations
And possibilities
Over me

Eight to five or two to one
Lay your money on the sun
Until you crash what have you done?
Is there a better bet than love?
What you are is what you bring
You've got to cry before you see

Chances, chances

Chances lost are hopes torn up pages
Maybe this time
Chances are we'll be the combination
Chances come and carry me
Chances are waiting to be taken
And I can see
Chances are the fascination
Chances won't escape from me
Chances are only what we make them
And all I need 




 

His music is in the level of AWESOME.

The Author

My photo
God gives you two ears so we can listen not only from one side. There are many perspective, point of view, and argument that can give you insights! Perhaps! Happy reading!
Muhamad Hasan Putra

Perumahan 1. Pt. GPM
Block F. 040
Bandar Mataram, Lampung Tengah
Lampung
34169

muhamad.hasan.putra@gmail.com

FB : Muhamad Hasan Putra

Twitter : @putrahasan