kalau bukan kita, maka siapa?

the roots of education are bitter, but the fruit is sweet ~aristotle~

kalau bukan kita, maka siapa?

Sunday, December 11, 2011

Big Mac

Salah satu cara paling mudah dalam membuat analisa kemakmuran hidup di suatu negara menurut teori ekonomi paling primitif yang saya pahami, adalah dengan membandingkan harga Big Mac di suatu negara. Selain burger merupakan salah satu makanan paling mendunia, keberadaan McDonald’s di seluruh penjuru dunia, membuat perbandingan Big Mac mudah dipahami.

Teorinya berjalan semudah ini (sekali lagi, sepemahaman saya). Harga Big Mac di sebuah negara dengan tingkat pendapatan per kapita tinggi, biasanya akan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan harga Big Mac di negara dengan pendapatan per kapita yang lebih rendah. Katakanlah Indonesia dan Amerika Serikat memiliki perbandingan pendapatan per kapita sekitar 1 : 3. Dari perbandingan tersebut, bisa dicontohkan, harga Big Mac di Indonesia adalah hanya sepertiga (one third) dari harga Big Mac di Amerika Serikat.

Apa yang bisa membuat harga itu kemudian berbeda? Tentunya pemberian harga pada sebuah komoditas bukan hanya sekedar disebabkan oleh tingkat pendapatan per kapita masyarakat di sebuah negara. Masih banyak faktor lain seperti biaya produksi, pajak, tingkat mark-up yang diinginkan, dan lain sebagainya.

Tapi, maaf sekali, artikel ini bukanlah ingin membahas bagaimana Bic Mac ditemukan oleh pemilik Mc Donald’s, bagaimana membuatnya, bahan-bahan yang diperlukan, ataupun bagaimana membuat Soto Betawi.

Saya hanya ingin memperbincangkan tempat saya makan kemarin. Jadi, ceritanya begini. Saat itu dompet saya sudah hampir kering. Belum ambil uang di ATM. Ceritanya selepas shalat Jumat berjamaah, jadi kelaperan akibat khotib yang khutbah (yaiyalah masa demo masak) cerita tentang kecelakaan pesawat ulang alik (terus lapernya?). Akibatnya, saya bergegas ke kafetaria di kampus saya untuk mencari sumber energi baru yang diperbarukan.

Dan inilah jadinya porsi saya begitu makan di kafetaria..

2011-12-09 12.45.39

Saya ga tau bagaimana si Abang yang jual ini menghitung total harga yang harus saya keluarkan untuk menu ini:

  1. Sate Sosis (1 tusuk)
  2. Sate Ga Jelas (1 tusuk jugak)
  3. Tempe Goreng (1 –apa ya unit satuannya-)
  4. Mie Goreng Coklat
  5. Nasi Putih
  6. Es The

Dan total ternyata saya harus bayar….. jeng-jeng-jeng..

 

Rp 12.000,-

2011-12-09 12.45.27

Saya ga akan kebayang jika saya makan dengan porsi seperti di atas ini.

Wilted rose

Related Posts:

  • Kamu Ga Inget Po?Pagi ini berasa beda banget, kebangun jam 4 subuh padahal tidur cuma 4 jam. Hal aneh yang hampir engga biasa. Alarm masih 1 jam lagi sebelum jadwal di… Read More
  • Good Luck, Bro!Beberapa hari ini seperti kehilangan yang namanya ide buat nulis. Sudah sangat stuck dengan ide-ide yang basi. Mau nulis soal cinta, orang nyibir gw a… Read More
  • Ainun, S.Pend., S.Kat.Biasanya kalo liat tulisan orang tentang ortunya yang lagi ulang tahun, tulisannya pake nada terharu gitu, yang bisa ngebuat orang lain sampe nangis b… Read More
  • Against an OddOrang bijak selalu bilang kalau kegagalan adalah sebuah bentuk kesuksesan yang tertunda. Entah itu dalam pendidikan, karir, ataupun mungkin masalah ci… Read More
  • Iklan Demokrat :)Awal tahun 2013 jadi waktu yang sangat berat buat dua partai politik Indonesia. Setelah presiden PKS ketangkep basah KPK saat diduga menerima suap imp… Read More

0 tanggapan:

The Author

My photo
God gives you two ears so we can listen not only from one side. There are many perspective, point of view, and argument that can give you insights! Perhaps! Happy reading!
Muhamad Hasan Putra

Perumahan 1. Pt. GPM
Block F. 040
Bandar Mataram, Lampung Tengah
Lampung
34169

muhamad.hasan.putra@gmail.com

FB : Muhamad Hasan Putra

Twitter : @putrahasan