Avanza's Day
Ga berasa waktu berjalan begitu cepat. Masih berasa asin di ingatan saya, nari-nari sambil nyanyi Mars FEB atau apalah itu namanya di plaza fakultas di masa ospek maba bareng kelompok Cirebon. Masih berasa kuliah 6 SKS-nya Pak Samsubar yang ngeri-ngeri horror penuh komedi. Sampe sekarang udah sangat layak disebut sebagai mahasiswa tua. Yak setua penampilan saya dengan kumis dan janggut. Ga kurang-kurang yang manggil saya bapak, dan om. Ga kurang-kurang juga yang menyangka saya anak S2, bersyukur yang anggap saya S3 engga ada.
Dan nikmat terbesar bagi mahasiswa tua tingkat akhir adalah, proyek skripsi. dan (lagi) ketika saya mandeg dengan penulisan skripsi itu, lahirlah tulisan ini.
Ini masanya liburan kuliah, tapi karena masih ada kerjaan di kantor, plus target proposal skripsi acc, saya memutuskan untuk ga pulang ke haribaan Bumi Lampung. Tapi namanya libur, ya libur, bukan saatnya untuk ngoyo. Maksudnya, kerjaan jalan, hiburan juga jalan. Harus seimbang. Meski kenyataannya ya lebih banyak liburnya ketimbang kejar tergetnya :p!
So, entah per tanggal berapa, muncul ide entah dari mana si Ari dan Nezar nyewa mobil untuk caw jalan-jalan tanpa tujuan. "Udah ikut aja, tempatnya asyik" ujar Nezar, nama panjangnya Nebukadnezar. Yaudah saya dipaksa membayar iuran sekian puluh ribu rupiah. Ariantono Amanza, yang punya ide, udah guling-guling di jemuran nyari orang yang mau ikut jalan. Berkat aksi akrobatik guling-guling itu, komplit sudah orang yang jadi berangkat. Sepuluh orang. 10. Ten. Yak. Satu mobil Avanza diisi 10 orang. Formasi 4-4-2. Padahal Avanza normal full diisi 8 orang formasi 3-3-2. Maklum biasa naik angkot, kini Avanza benar-benar mampu menjawab tantangan MOBIL SEJUTA UMAT.
Sekian jam perjalanan, diisi dengan cerita hantu dan murid kencing berlari, akhirnya membawa kami ke sebuah pantai di Selatan Jogja. You bet, ini pantai kalo malem engga kalah sama Sanurnya Bali. Iya, engga keliatan apa-apa. Tapi karena sinar bulan yang terang dan kebetulan kami membawa Sailormoon bernama Taunk, lumayan bisa keliatan ombak gede dan batas pantai yang keren terkena cahaya bulan. Yeah. Dan apa lagi yang bikin heboh adalah, ini pantai bersih sangat. Bersih sangat. Malah bisa dibilang lebih dari Sanur dan Kuta. Cuma pamor aja yang kalah. You ask the name of it? Indrayanti.
Sekian jam di pantai itu, diisi foto-foto meski entah apa yang mau difoto lantaran gelap. Yang mau narsis ya bolehlah pinjem kamera canggihnya si Ucok. Saya bawa bebe dan berhasil jepret satu foto. Lantaran (lagi) gelap, dan flash BB engga kalah sama petromak keabisan spiritus. Berikut foto yang berhasil kejepret.
Dan itulah foto audisi lelaki El-Men 2013 di pantai Indrayanti, dari kiri ke kanan, Agen H, Agen B, Agen A, Agen J, dan Agen T. Jangan tanya mengapa saya ga ada di dalam foto itu. Aib.
Dan karena Taunk harus segera kembali ke kampus untuk urusan skripsinya, kunjungan ke Indrayanti pun harus diakhiri dan kembalilah kami ke Jogja Kota.
Besoknya, meski ga ada rencana mau kemana, berangkatlah kami, Westlife of Satria Muslim, untuk menunaikan tugas suci. Ngajak jalan-jalan Bos Andra Novriza Akadika Sumarno yang baru aja berulang tahun ke 21. Mahasiswa Teknik Pertanian dengan minat Energi dan Mesin Pertanian (*detail biar si Andra puas) yang sudah punya pacar ini ngambek lantaran engga ikut acara ke Indrayanti kemarin. So well, hari ini berangkat buat Bos Andra. Ga tanggung-tanggung. Tujuan hari ini ke Mandingan. Bos Andra mau belanja kulit, katanya Maret nanti dia exchange, ke Suriah.
Di Mandingan, semua harapan langsung buyar, rencana saya juga mau ikutan beli tas kulit buat main ngeceng kemana gitu kan jadi engga kolot. Cool dan berwibawa, semacam Barack Obama dari Indonesia. Namun semua harapan itu buyar diterpa ombak Pantai Indrayanti. Harganya diatas 200ribu. Uang di dompet cuma 52ribu. Yah lumayan masih ada faktor angka 2 di dalamnya. Oke. Tutup harapan. Entah kapan ke Mandingan lagi.
Jadi tujuan akhir ke Depok. Makan Seafood. dan foto-foto.Beli ikan di pasar ikan Depok, beli udang di pasar ikan Depok, beli kerang di pasar ikan Depok, beli kepiting juga di pasar ikan Depok. Pasar ikan Depok, tempat belanja anda dan keluarga!
Di pasar ikan Depok ini, teman-teman bisa menemui banyak wanita. Dari yang masih piyik, sampe yang sudah uzur level 3. Juga banyak jenis ikan, dari yang bercangkang (bukan ikan) sampai ikan jadi-jadian (boneka ikan). Yah banyaklah, mending kesana deh. Nah, ikan yang dibeli di Pasar Ikan Beringharjo ini, bisa minta dimasakin sama orang sana. Ada orang-orang yang nawar2in. Atau bisa juga langsung cari spot di pinggir pantai (engga pinggir amat juga si) supaya bisa sambil liat cewek yang lagi pake hotpants sambil makan. Beruntung kalo ada yang bening liwat.
Dan nikmat terbesar bagi mahasiswa tua tingkat akhir adalah, proyek skripsi. dan (lagi) ketika saya mandeg dengan penulisan skripsi itu, lahirlah tulisan ini.
Ini masanya liburan kuliah, tapi karena masih ada kerjaan di kantor, plus target proposal skripsi acc, saya memutuskan untuk ga pulang ke haribaan Bumi Lampung. Tapi namanya libur, ya libur, bukan saatnya untuk ngoyo. Maksudnya, kerjaan jalan, hiburan juga jalan. Harus seimbang. Meski kenyataannya ya lebih banyak liburnya ketimbang kejar tergetnya :p!
So, entah per tanggal berapa, muncul ide entah dari mana si Ari dan Nezar nyewa mobil untuk caw jalan-jalan tanpa tujuan. "Udah ikut aja, tempatnya asyik" ujar Nezar, nama panjangnya Nebukadnezar. Yaudah saya dipaksa membayar iuran sekian puluh ribu rupiah. Ariantono Amanza, yang punya ide, udah guling-guling di jemuran nyari orang yang mau ikut jalan. Berkat aksi akrobatik guling-guling itu, komplit sudah orang yang jadi berangkat. Sepuluh orang. 10. Ten. Yak. Satu mobil Avanza diisi 10 orang. Formasi 4-4-2. Padahal Avanza normal full diisi 8 orang formasi 3-3-2. Maklum biasa naik angkot, kini Avanza benar-benar mampu menjawab tantangan MOBIL SEJUTA UMAT.
Sekian jam perjalanan, diisi dengan cerita hantu dan murid kencing berlari, akhirnya membawa kami ke sebuah pantai di Selatan Jogja. You bet, ini pantai kalo malem engga kalah sama Sanurnya Bali. Iya, engga keliatan apa-apa. Tapi karena sinar bulan yang terang dan kebetulan kami membawa Sailormoon bernama Taunk, lumayan bisa keliatan ombak gede dan batas pantai yang keren terkena cahaya bulan. Yeah. Dan apa lagi yang bikin heboh adalah, ini pantai bersih sangat. Bersih sangat. Malah bisa dibilang lebih dari Sanur dan Kuta. Cuma pamor aja yang kalah. You ask the name of it? Indrayanti.
Sekian jam di pantai itu, diisi foto-foto meski entah apa yang mau difoto lantaran gelap. Yang mau narsis ya bolehlah pinjem kamera canggihnya si Ucok. Saya bawa bebe dan berhasil jepret satu foto. Lantaran (lagi) gelap, dan flash BB engga kalah sama petromak keabisan spiritus. Berikut foto yang berhasil kejepret.
Dan itulah foto audisi lelaki El-Men 2013 di pantai Indrayanti, dari kiri ke kanan, Agen H, Agen B, Agen A, Agen J, dan Agen T. Jangan tanya mengapa saya ga ada di dalam foto itu. Aib.
Dan karena Taunk harus segera kembali ke kampus untuk urusan skripsinya, kunjungan ke Indrayanti pun harus diakhiri dan kembalilah kami ke Jogja Kota.
Besoknya, meski ga ada rencana mau kemana, berangkatlah kami, Westlife of Satria Muslim, untuk menunaikan tugas suci. Ngajak jalan-jalan Bos Andra Novriza Akadika Sumarno yang baru aja berulang tahun ke 21. Mahasiswa Teknik Pertanian dengan minat Energi dan Mesin Pertanian (*detail biar si Andra puas) yang sudah punya pacar ini ngambek lantaran engga ikut acara ke Indrayanti kemarin. So well, hari ini berangkat buat Bos Andra. Ga tanggung-tanggung. Tujuan hari ini ke Mandingan. Bos Andra mau belanja kulit, katanya Maret nanti dia exchange, ke Suriah.
Di Mandingan, semua harapan langsung buyar, rencana saya juga mau ikutan beli tas kulit buat main ngeceng kemana gitu kan jadi engga kolot. Cool dan berwibawa, semacam Barack Obama dari Indonesia. Namun semua harapan itu buyar diterpa ombak Pantai Indrayanti. Harganya diatas 200ribu. Uang di dompet cuma 52ribu. Yah lumayan masih ada faktor angka 2 di dalamnya. Oke. Tutup harapan. Entah kapan ke Mandingan lagi.
Jadi tujuan akhir ke Depok. Makan Seafood. dan foto-foto.Beli ikan di pasar ikan Depok, beli udang di pasar ikan Depok, beli kerang di pasar ikan Depok, beli kepiting juga di pasar ikan Depok. Pasar ikan Depok, tempat belanja anda dan keluarga!
Di pasar ikan Depok ini, teman-teman bisa menemui banyak wanita. Dari yang masih piyik, sampe yang sudah uzur level 3. Juga banyak jenis ikan, dari yang bercangkang (bukan ikan) sampai ikan jadi-jadian (boneka ikan). Yah banyaklah, mending kesana deh. Nah, ikan yang dibeli di Pasar Ikan Beringharjo ini, bisa minta dimasakin sama orang sana. Ada orang-orang yang nawar2in. Atau bisa juga langsung cari spot di pinggir pantai (engga pinggir amat juga si) supaya bisa sambil liat cewek yang lagi pake hotpants sambil makan. Beruntung kalo ada yang bening liwat.
Sampel pedagang di Pasar Ikan Depok. Dari kiri ke kanan, Cumi, Udang, Kerang Hijau (engga cuma kolor ijo aja kan ada kerang ijo juga -___-), Plastik.
Andra Novriza Akadika Sumarno
Bintar Prakoso dan Arianto Amanza di Parang Kusumo
Udang goreng tepung, Cakalang bumbu kecap, Kerang bumbu cabe, Cumi bumbu micin, Kerapu diancurin, dan Udang ditepungin.
The Beatless
Orang nyasar nanya alamat.
Untuk sementara baru foto ini aja yang bisa dishare. Sementara yang lain nunggu diedit. No offense. Ga ada diantara kami yang tampan. Kami cuma, berkelas.
0 tanggapan:
Post a Comment