The Campaign
The Campaign
Siapa diantara anda yang belum nonton film ini? well, sebaiknya anda meluangkan sedikit waktu anda di akhir pekan ini untuk menyaksikan film terbaru dari Will Ferrel dan Zach Galfianakis ini. Tentunya tidak bersama anak-anak yang belum dewasa ya. Banyak ucapan kotor seperti "kotor" dan saru seperti 'saru" keluar dari aktor dan aktris film ini. Tapi, satu yang bisa pastikan untuk anda, inilah film yang akan memuaskan banyak hasrat di dalam diri anda, mulai dari komedi, dokumenter, politik, hingga aksi heroik.
Film yang beredar pada bulan Oktober 2012 ini berkisah mengenai pemilihan daerah di District 14, Hammond, North Carolina. Sebagaimana umumnya, dalam setiap periode, semua daerah akan mengirimkan satu wakil anggota kongres dari daerahnya untuk duduk sebagai anggota di parlemen Amerika Serikat. Selama empat periode berturut-turut, Camden Brady (Will Ferrel) selalu memenangkan pemilihan dan maju sebagai anggota kongres. Wajar, karena selama kurun waktu tersebut, tidak ada orang lain yang maju untuk menantangnya dalam pemilihan umum.
Hingga pada suatu saat, majulah Marty Huggins (Zach Galfianakis) menantang Cam dalam pemilu 2012. Disinilah peranan para kritikus politik AS berbicara. Disematkan berbagai pesan-pesan mengenai kotornya dunia politik Amerika Serikat. Mulai dari sponsor Marty yang menyumbangkan uang dalam jumlah besar dengan imbalan proyek bisnis mereka dapat digolkan, kampanye hitam dengan menggunakan kejelekan lawan, saling ejek di depan media, bahkan hingga ke pengrusakan dalam kehidupan pribadi lawan politik masing-masing.
Film ini bercerita secara berimbang diantara kedua calon anggota kongres. Tidak ada sisi yang berat sebelah baik-jahat dalam karakter Cam maupun Marty. Keduanya memiliki sifat buruk, dan juga sisi yang baik.
Cam misalnya, digambarkan sebagai politikus yang telah lama mempertahankan jabatan sebagai anggota kongres. Untuk terus dapat mempertahankan jabatannya, maka ia rela menggunakan segala cara untuk mempertahankan posisi tersebut. Beberapa poin pesan politik kotor yang disampaikan lewat tokoh Cam Brady misalnya:
- Di awal kampanye, Cam berulang-ulang menggunakan istilah "Nation's Backbone" kepada banyak kalangan yang dihampirinya, mulai dari tentara dan veteran, hingga petugas bengkel mobil dan penjaga taman hiburan (yang digambarkan sebagai orang Filipina). Apa yang penulis tangkap adalah banyak politikus yang menyanjung-nyanjung setinggi-tingginya pihak yang mereka temui, namun sanjungan tersebut adalah sama belaka. Artinya, pujian ini tidak tulus. Selain itu, setiap bagian dari organ tubuh memiliki fungsi masing-masing, entah itu tulang belakang maupun kulit pada telapak tangan. cam tak mampu mendefinisikan peranan-peranan masyarakat secara detail dan artinya, pengetahun politikus (seperti Cam ini) adalah dangkal.
- Cam melakukan affair dengan seorang wanita muda bernama Shana. Yah kalau yang ini sih sudah lah ya kita bercermin pada pejabat di negeri kita sendiri. Mulai dari guru sekolah, pegawai negeri sipil, anggota DPRD, anggota DPR, dan pejabat tinggi lainnya, cukup anda ketik keyword yang sesuai dengan posisi dan tambahkan "video mesum 3gp" maka anda bisa dapatkan makna film ini lewat penggambaran hubungan Cam dan Shana. Namun tak diungkap berapa Shana menerima upah, mungkin mantan bupati Garut yang cerai setelah menikah 4 hari bisa kasih tau harganya, dia kan tau tuh kalo nidurin artis ga sampai 250 juta, ya ga? Nomer lu berapa Ceng?
- Ketika Cam melakukan kesalahan pada panggilan telepon ke sebuah keluarga religius, dan isi dari telpon tersebut menjurus pada hubungan seksual antara Cam dan Shana. Ini menggambarkan bagaimana seorang politikus sering melakukan kesalahan konyol yang justru membuka aibnya sendiri. Kalau di Indonesia mungkin ucapan mantan bupati garut itu, atau perdebatan soal wanita di Jakarta Lawyers Club antara dua pemuka hukum Indonesia. Atau makian kasar ketika sidang DPR yang kemudian di klaim biasa karena sukunya keras? Penggambaran ini juga disematkan ketika Cam tergigit ular, memukul bayi, memukul anjing, dan mengemudi ketika mabuk.
- Ucapan-ucapan politis Cam ketika membela diri akibat kesalahn konyol yang ia lakukan, seperti membalikkan kesalahan kepada keluarga religius tersebut yang terlalu sensitif, mempertanyakan kenapa mereka masih memiliki mesin penjawab telepon di tahun 2012, dan lain sebagainya. Menunjukkan bahwa pejabat politik sering memutarbalikkan apa yang sebenarnya terjadi, melemparkan kesalahan kepada orang lain yang posisinya lebih lemah, yah pokoknya begitu, orang pintar meski ga minum tolak angin pasti ngerti arahnya kemana. Seperti misalnya pelajar Jerman yang mengikuti kunjungan studi banding anggota DPR yang memakai duit negara terus malah disentil ketua MPR.. Inilah politik, bahasanya muter-muter.
- Apel tak jatuh dari pohonnya. Ini digambarkan ketika anak Cam melakukan konsultasi pada Cam mengenai majunya ia mencalonkan diri sebagai Class President. Anaknya hendak melakukan kampanye hitam, dimana ia mengakui bahwa itu ia pelajari dari ayahnya, Cam Brady. Arti dari pesan ini adalah, pada dunia dimana nepotisme terjadi, maka jika kepala dari nepotisme itu buruk, maka ke bawahnya dari alur nepotisme tersebut akan buruk juga. Mungkin bisa tanya pada gubernur dan bupati salah satu daerah di ujung pulau Sumatera tentang hal ini :D
Tokoh kedua adalah Marty Huggins. Tokoh ini digambarkan sebagai orang lemah namun baik hati yang ingin terjun ke politik namun tidak memiliki pendukung. Ketika kesempatan itu ada untuk maju dalam dunia politik pendukungnya justru adalah perusahaan global yang berusaha memanfaatkan Marty.
- Marty didukung oleh perusahaan global dengan dana yang cukup besar. Di akhir film, Marty menyampaikan kebenaran yang selama ini dipendamnya soal pendanaan kampanyenya. Wuhuuw, fakta politis yang juga terjadi di Indonesia bukan? Bahwa banyak calon pejabat politik yang disokong oleh perusahaan besar, entah demi kelancaran usaha, penggolan proyek, atau satu posisi di administrasi negara hingga kementrian :D
- Marty hanyalah orang lemah yang dimanfaatkan oleh orang lain sebagai boneka. Dalam hal ini Tim Wattler (juru kampanye Marty) bergerak sebagai pengendali boneka ini. Tim mengendalikan Marty mulai dari aksesoris dan perabotan rumah, hingga ke kehidupan rumah tangga Marty dan Mitzi. Dalam salah satu adegan digambarkan bagaimana Cam yang sedang mencoba bersahabat dengan Marty (dan kemudian mabuk) kemudian dilaporkan oleh Marty ke polisi atas instruksi Tim. Pesan yang coba disampaikan oleh sutradara film ini adalah masih ada politikus yang sebenarnya baik secara mental, namun hanya saja mereka dikendalikan oleh pihak lain dan membuatnya tampak terlihat buruk. (Inilah pentingnya gagasan mengenai calaon pejabat yang berasal dari independen, kemampuan untuk mereka berdiri sendiri tanpa mengenal perbedaan orang per orang maupun organisasi, tak kenal balas budi pada orang atau kelompok, tapi kepada rakyat, independen, objektif, dan amanat. Sayangnya, calon dari kekuatan independen ini malah tidak populer, mungkin karena jarang nongol di stasiun TV)
- Keduanya didukung oleh istri mereka. Seperti ungkapan, "behind every man's success, there is a great woman". Inilah yang coba digambarkan lewat istri Cam dan Marty, hanya saja istri Cam memiliki penggambaran negatif, dan istri Marty digambarkan dengan positif meski ia melakukan satu kesalahan konyol dengan Cam (dibawah kondisi stress dan mabuk).
- Keduanya sama-sama melakukan black campaign/kampanye hitam. Baik Cam maupun Marty melakukan kampanye hitam seperti menjelek-jelekkan lawan politik (via iklan kampanye), memutarbalikkan fakta dan mengarang cerita (debat mengenai Rainbow land), menghancurkan kehidupan pribadi lawan politik (kampanye poliyik "Brady's not good dad" dan Marty's not good husband", dan melakukan serangan fisik (pemukulan pada bayi anjing, dan penembakan kaki Cam pada acara berburu bebek).
- Beranilah untuk berkata jujur. Sedari awal film dimulai, Marty selalu mengatakan bahwa berani jujur akan memberikan ketenangan dalam hati. Inilah yang dibutuhkan para pejabat politik Indonesia saat ini. Kemampuan dan keberanian untuk berkata jujur. Satu esensi yang telah lama hilang dari orang-orang Indonesia. Ketika kejujuran telah dikekang oleh kekuasaan yang lebih besar, uang, dan nama baik kelompok.
- Agar rakyat untuk tidak menyerah mendukung mereka yang berhati mulia. Ketika akhirnya Marty dinyatakan kalah oleh pengadilan dan Cam berhak maju sebagai anggota kongres dari Hammond, Cam sadar bahwa Marty-lah yang berhak mewakili daerahnya karena Marty adalah orang yang sangat baik dan berani berkata tidak pada ketidakbenaran. Seperti kata orang bijak, bahwa kebenaran akan selalu menang meski di akhir. Rakyat haruslah pandai memilih dan mendukung mereka yang benar-benar memiliki hati untuk membangun negeri ini.
Di akhir film, ketika penghitungan suara, ada scene yang menyorot kotak suara pemilihan. Disana terlihat lambang logo perusahaan yang mendanai kampanye para calon, Motch Brothers. Remember when Marty said, "we are ahead at the last turn!" tapi Marty malah dinyatakan kalah. Well, ini ada hubungannya dengan scene di awal ketika Motch Bt menyatakan ketika uang ada dalam kuasa anda, begitu juga pemilihan umum. Well, I don't say that this thing kinda happening in Indonesian election, but, what's your opinion? Tentang pemilihan umum di daerah anda? Well, kalau di daerah saya di ujung pulau Sumatera itu, kita.....cukup tau saja. Yang lain menutup mata. Hahahaha!
Itu saja yang dapat saya sampaikan mengenai ulasan saya terkait film berjudul The Campaign. Semoga film ini mampu menginspirasi para manusia bejat yang mengatasnamakan rakyat untuk kepentingan pribadi mereka. Semoga!
Salam,
@putrahasan
0 tanggapan:
Post a Comment