Simply Said, It Is GPM.
Kali ini saya mau cerita tentang sebuah tempat indah (bagi beberapa orang) di Lampung. Tepatnya di Kecamatan Bandar Mataram, Lampung Tengah. Di sebuah kompleks perkebunan tebu dan pabrik gula yang diklaim sebagai pabrik gula swasta terbesar di Indonesia, bahkan mungkin di Asia Tenggara. Sugar Group Companies namanya. Sudah beberapa kali saya singgung di awal mengenai perusahaan ini, namun ada satu bagian dari SGC yang paling memberikan kenangan masa kecil bagi saya, sebuah tempat bernama Gula Putih Mataram, simply said, GPM.
GPM atau bernama lengkap PT. Gula Putih Mataram, adalah salah satu dari empat perusahaan produk turunan tebu milik Sugar Group Companies. Jika pembaca akrab dengan produk gula kemasan GULAKU, dan tau produk dengan kemasan kuning, nah itulah hasil produksi GPM. Gula GPM khas lebih kekuningan dan lebih manis, mungkin karena saya tinggal di sana maka tebunya jadi seperti itu (it’s not a secret anyway).
Saya tidak lahir di GPM, bukan hal yang membanggakan lahir di GPM. Karena sedari dulu ada pernyataan seperti ini “LAHIR di gpm, BESAR di gpm, TK di gpm, SD di gpm, SMP di gpm, SMA di gpm, KERJA di gpm, MENIKAH sama orang gpm, PASANG TENDA SYUKURAN di gpm, PESTA PERNIKAHAN di gpm, dan jangan lupa di GPM juga ada KUBURAN”. Seenggaknya sudah memotong siklus hidup yang seperti di atas dengan tidak lahir di GPM.
Saya lahir di Tanjung Karang, Lampung. Dan langsung dibawa ke GPM.
Ayah saya adalah karyawan tetap di GPM, hingga hari ini sudah hampir 17 tahun ayah saya bekerja di sana. Ayah saya bukanlah karyawan tingkat atas, karyawan menengah level clerk, namun itu semua sudah lebih dari cukup karena kami adalah keluarga yang lengkap. Ayah yang pendiam, Ibu yang lebih banyak bicara. Ayah yang cukup melihat, Ibu yang membenahi. Kakak lelaki yang tukang dongeng, dan kakak perempuan super cerewet. What else that you need?
Rumahku, di perumahan 1 Blok F. 040. Blok F adalah rumah dinas dengan tipe yang paling sederhana. Tanpa tambahan apapun, rumah di blok F adalah rumah dengan ruang tamu yang tergabung dengan ruang keluarga, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan 1 dapur. Namun, halaman yang diberikan cukup luas, sehingga bagi yang berminat, bisa menambah dapur dan teras di bagian depan dan belakang. Untuk sebuah keluarga kecil, ini sudah cukup luas lho :D.
GPM is all you need. Di sini sudah lengkap fasilitas untuk hidup. Ada tempat kerja, ada sekolah untuk anak-anak dari TK hingga SMA dan Politeknik, rumah ibadah, pasar, koperasi, gedung serba guna, kolam renang, lapangan sepak bola, klinik, terminal, bis rute GPM-Tanjung Karang setiap hari Minggu, warung kelontong, bengkel dan berbagai fasilitas lainnya.
Di sini juga ada tukang somay.
Di GPM juga ada bank, meski cuma ada hari jumat, tapi di sini ada ATM dan koperasinyA bisa layanin kredit. Di masjid lokal ada tempat anak-anak belajar ngaji, jadi rata-rata lulusan GPM muslimnya bisa ngaji semua. Dulu masuk ngaji di sini gratis, tapi sekarang bayar biar pelayanannya makin bagus :D. Sempet saya jadi ngurusin pesantren di sana, meski ga jelas gini-gini anak pesantren (kilat).
Oya sebelum makin kacau postan ini dan makin ga jelas arahnya, berhubung donlotan juga udah selesai, kita mau ucapin selamat ulang tahun buat Mbak Rima dan Mas Angga yang barusan aja berulang tahun, semoga lancar petunjuk dan rejeki yak! !
ini bukan lukisan saya.
0 tanggapan:
Post a Comment