kalau bukan kita, maka siapa?

the roots of education are bitter, but the fruit is sweet ~aristotle~

kalau bukan kita, maka siapa?

Saturday, February 19, 2011

Indonesia (Part 2)

Lanjut dari masalah tentang pengkriminalisasian KPK oleh *ehem* pihak-pihak yang tidak diketahui siapa, Masih ada lagi kabar tentang Bank Century. Bank yang terpaksa oleh pemerintah harus di bail-out, diberikan dana bantuan mengingat krisis keuangan bank tersebut.

Sri Mulyani Indrawati
Dan entah mengapa, bego-nya semua orang yang menentang pem-bail-out-an Bank Century ini keluar. Maafnya ngomong. Saya masih ingat ada sebuah pernyataan pejabat yang menyatakan bahwa sebuah kebijakan tidak dapat dikriminalisasikan. Mengingat sebuah kebijakan adalah sebuah solusi terhadap sebuah masalah, lain urusan jika solusi alternatif yang dibawa kemudian gagal menanggulangi masalah tersebut.


Begini, berdasarkan pemahaman saya, sebuah bank, bisa di bail-out oleh pemerintah, jika, asset yang dimiliki oleh bank tersebut dianggap cukup besar oleh pemerintah, atau pemerintah mengkhawatirkan, jika bank tersebut tidak segera diberi solusi terbaik, akan menimbulkan kepanikan. Seperti yang terjadi pada krisis moneter Asia tahun 97-98, terjadi rush (penarikan dana dari bank secara besar-besaran dan dalam waktu yang berdekatan) akibat ketidakpercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan seperti bank.

Semua orang mendadak naik ke atas, dari yang punya kapabilitas bicara tentang ekonomi, hingga mereka yang hanya punya gelar anggota DPR. Cuap-cuap sana sini. Yang paling membuat nyengir adalah ketika mereka mempersoalkan dana 600 juta yang kemudian membengkak menjadi 6 miliar. Well, katakanlah itu rahasia pemerintah. Tapi begini, Amerika Serikat mem-bail-out perusahaan di negeri mereka puluhan kali lebih besar dari apa yang kita keluarkan. Non sens sekali untuk memperkarakan seseorang bersalah atau tidak karena prediksinya sedikit miring.
Boediono

Sebuah kebijakan dalam ekonomi bisa diartikan berspekulasi. Kita bisa tentukan bagaimana metode dan lain sebagainya, tapi kita tak akan tahu dimana jatuhnya. Saya tahu pasti, tim ekonomi bentukan Ibu Sri Mulyani Indrawati dan Pak Boediono, sudah bekerja luar biasa untuk mencegah terjadinya krisis di Indonesia. Dan saya salut untuk beliau berdua.

Kemudian masih ada lagi kasus Gayus Tambunan, yang populernya mengalahkan Arumi bachsin *siapa tuh?*. Masih ada lagi kasus travel cheque untuk pemilihan deputi senior BI Miranda Goeltom, yang sebenarnya seperti main sinetron, menunggu orang lupa. Kemudian masalah penetapan kepala daerah DI Yogyakarta. Belum lagi masalah politisasi Tim Nasional Indonesia dan kasus suap rumah judi PSSI. Kasus penistaan agama, dan penyerangan terhadap Ahmadiyah. Dan lain-lain.

Indonesia oh Indonesia, kapankah kita bisa hidup damai?

Related Posts:

  • Esensi Penggunaan Bahasa IndonesiaAssalamualaikum.. Sebenarnya ini opini saya terhadap penggunaan bahasa Indonesia di kalangan perkuliahan di FEB UGM. Suatu hari, kalau tidak salah h… Read More
  • Sepakbola, IrrasionalitasSepakbola. Irrasionalitas. Ide ini muncul begitu saja untuk saya tulis setelah menonton Liverpool vs Manchester United tadi malam. (Saya bukan penduku… Read More
  • She's Out of My LeagueHari ini benar-benar libur yang berkesan. Bukan karena semalam tumben-tumbenan ditemani smsan oleh seseorang, yang tak perlu lagi diragukan siapa. Buk… Read More
  • Some Words About Japanese! Other countries sent young people abroad to learn the new ways and lost them; Japanese expatriates came back home. Berapa banyak mutiara Indonesia y… Read More
  • Indonesia (Part 2)Lanjut dari masalah tentang pengkriminalisasian KPK oleh *ehem* pihak-pihak yang tidak diketahui siapa, Masih ada lagi kabar tentang Bank Century. Ban… Read More

0 tanggapan:

The Author

My photo
God gives you two ears so we can listen not only from one side. There are many perspective, point of view, and argument that can give you insights! Perhaps! Happy reading!

Archive

Muhamad Hasan Putra

Perumahan 1. Pt. GPM
Block F. 040
Bandar Mataram, Lampung Tengah
Lampung
34169

muhamad.hasan.putra@gmail.com

FB : Muhamad Hasan Putra

Twitter : @putrahasan