Indonesia
Sekarang Indonesia memang benar-benar sedang jamannya diuji. Iya, sampe sekarang Indonesia belum lulus-lulus dari yang namanya ujian. Mau itu ujian yang UTS, UAS, ataupun ujian TOEFL apalagi yang namanya uji nyali. Indonesia belum lulus. Bahkan mungkin tidak akan lulus jikalau tak ada perubahan. Belum selesai ujian yang satu, datang lagi yang lain. Belum juga selesai yang lainnya, sudah menunggu ujian berikutnya.
Kalau menurut para dosen di fakultas saya tercinta, orang Indonesia itu orang yang mudah lupa. Iya, mudah lupa. Mengapa kok mudah lupa? Kurang tau mengapa orang kita mudah lupa. Apakah karenan penganan kita itu ikan asin sehingga tak mengandung semacam ginkgo biloba dkk, yang pasti adalah bahwa jika suatu isu naik ke permukaan, orang Indonesia akan mudah tersulut, namun seiring berjalannya hari, merekapun lupa.
Kita mulai dari kasus Antasari Azhar. Mantan ketua KPK, badan negara yang punya otoritas penuh atas pemberantasan korupsi, tiba-tiba ditangkap oleh polisi karena dugaan melakukan atau menjadi dalang pembunuhan berencana atas seorang pengusaha. Track record Antasari Azhar luar biasa bagus. Namun, sekali dompleng rusak semua truk. Antasari lengser. Blass.
Antasari sempat tidak mengakui semua ini dan menduga bahwa semua yang dituduhkan terhadapnya adalah rekayasa belaka. Saya juga sempat curiga dan setuju dengan Antasari. Bayangkan saja. Skenarionya kok mirip dengan film-film Amerika!
Belum tuntas kasus Antasari, giliran ketua KPK lain kena congkel. Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah kini yang kena perkara. Kasus ini luar biasa aneh! Bibit dan Chandra yang notabenenya ketua badan pemberantas korupsi dikemudian diperkarakan karena melakukan penyadapan suara terhadap orang yang disangka sebagai pelaku korupsi. Aneh! Itu tugas mereka! KPK seharusnya dilindungi kok malah diperkarakan! dan POLRI malah ikut-ikutan mencoba goyahkan KPK! Astaga!
Bagai ketawan bangkainya, tiba-tiba kasus BC dialihkan ke dugaan penyuapan. Rakyat marah. Ini negeri lagi main catur apa sih!
Saya tak mengikuti banyak kasus Bibit Chandra. Tapi yang saya tahu, kasus mereka di deponeering. Alias disingkirkan, dihapuskan. Aneh. Aneh. Aneh.
Dan kasus Antasari pun terlupakan.
Part 2 continue tonight. Have to go to campus.
Kalau menurut para dosen di fakultas saya tercinta, orang Indonesia itu orang yang mudah lupa. Iya, mudah lupa. Mengapa kok mudah lupa? Kurang tau mengapa orang kita mudah lupa. Apakah karenan penganan kita itu ikan asin sehingga tak mengandung semacam ginkgo biloba dkk, yang pasti adalah bahwa jika suatu isu naik ke permukaan, orang Indonesia akan mudah tersulut, namun seiring berjalannya hari, merekapun lupa.
Kita mulai dari kasus Antasari Azhar. Mantan ketua KPK, badan negara yang punya otoritas penuh atas pemberantasan korupsi, tiba-tiba ditangkap oleh polisi karena dugaan melakukan atau menjadi dalang pembunuhan berencana atas seorang pengusaha. Track record Antasari Azhar luar biasa bagus. Namun, sekali dompleng rusak semua truk. Antasari lengser. Blass.
Antasari sempat tidak mengakui semua ini dan menduga bahwa semua yang dituduhkan terhadapnya adalah rekayasa belaka. Saya juga sempat curiga dan setuju dengan Antasari. Bayangkan saja. Skenarionya kok mirip dengan film-film Amerika!
Belum tuntas kasus Antasari, giliran ketua KPK lain kena congkel. Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah kini yang kena perkara. Kasus ini luar biasa aneh! Bibit dan Chandra yang notabenenya ketua badan pemberantas korupsi dikemudian diperkarakan karena melakukan penyadapan suara terhadap orang yang disangka sebagai pelaku korupsi. Aneh! Itu tugas mereka! KPK seharusnya dilindungi kok malah diperkarakan! dan POLRI malah ikut-ikutan mencoba goyahkan KPK! Astaga!
Bagai ketawan bangkainya, tiba-tiba kasus BC dialihkan ke dugaan penyuapan. Rakyat marah. Ini negeri lagi main catur apa sih!
Saya tak mengikuti banyak kasus Bibit Chandra. Tapi yang saya tahu, kasus mereka di deponeering. Alias disingkirkan, dihapuskan. Aneh. Aneh. Aneh.
Dan kasus Antasari pun terlupakan.
Part 2 continue tonight. Have to go to campus.
0 tanggapan:
Post a Comment