kalau bukan kita, maka siapa?

the roots of education are bitter, but the fruit is sweet ~aristotle~

kalau bukan kita, maka siapa?

Monday, March 7, 2011

Sepakbola, Irrasionalitas

Sepakbola. Irrasionalitas. Ide ini muncul begitu saja untuk saya tulis setelah menonton Liverpool vs Manchester United tadi malam. (Saya bukan pendukung kedua tim tersebut). Pertandingan tersebut kembali menuai perdebatan di antara kedua suporter klub. Ya seperti biasa. Kekalahan sulit untuk diterima dengan legowo. Kemenangan sulit dielakkan dari rasa ingin mengejek.

Sepakbola kian menjadi sebuah hal yang diluar rasionalitas manusia. Meskipun berbeda bidang, keloyalitasan suporter pada klubnya seperti hal yang sangat aneh. Jika teorinya, kesetiaan dimunculkan atas sebuah kepuasan, sehingga memunculkan sebuah komitmen untuk terus memakai, mendukung, dan menggunakan sebuah barang, ada apa dengan suporter sepakbola?

Coba bayangkan, percaya atau tidak, di Inggris, hampir setiap klub sepakbola punya fans fanatik. Dari yang paling terkenal seperti MU dan Chelsea, hingga tim antah berantah di divisi 4. Tapi, apa kepuasan yang didapat suporter? Jika ukurannya adalah gelar juara, tentu yang di divisi 4 makin bikin irrasional. Ga pernah juara tapi tetap bisa hidup dengan mandiri..

Sekaligus menjawab pertanyaan mereka yang ga tau, buat saya, yang jadi kepuasan untuk membela satu tim sepakbola, adalah perwakilan nilai diri seseorang oleh klub sepakbola tersebut. Misalnya, saya suka Real Madrid, salah satu klub dari Spanyol. Saya suka mereka karena Zidane pernah ada disitu, Zidane yang sederhana, membumi, Islami pastinya, dan pemain terbaik dunia 3 kali. Real Madrid tidak bermain bertahan. Kami bermain terbuka seperti NBA.

Orang yang suka Barcelona mungkin senang dengan permainan utak-atik. Bongkar sana sini, atau mungkin dia tipe orang yang suka tarik-tarik dulu baru tembak. Atau yang suka bingung sendiri. Haha *mulai ga netral.

Yang pasti, kefanatikan seseorang pada klubnya, biasanya bukan karena gelar juara saja. Bisa karena cara mereka bermain, sosok yang ada di dalam klub tersebut, penghargaan yang mereka dapat, atau sekedar pengakuan dari sesama pendukung tim tersebut.

Dan memang hal-hal itu Irrasional.

Related Posts:

  • Kalender 160.000 RupiahBelakangan ini, saya merasa seperti hidup di lingkungan negara yang sedang mengalami masa jahiliyah. Sama seperti pada masa awal kerasulan Nabi Muhamm… Read More
  • Tentang Kita dan Agama KitaSaya sedang memikirkan sebuah masalah. Abstrak. Mungkin malah tidak punya arti. Begini. Pernah suatu hari, seorang guru saya, yang kebetulan saya lupa… Read More
  • kemajuan dan kemunduranBenar adanya kalimat yang menyatakan bahwa setiap yang ada di dunia ini ada sisi yang berlawanan. Semisal ada laki-laki dan perempuan, ada baik dan bu… Read More
  • SalahSalah. Wrong. False. Miscalculation. Not Right. Untrue. Mistake. Left (lho?)   Terserah apapun dan bagaimana Anda menyebutkan istilah un… Read More
  • Menghargai Prinsip SeseorangHari ini saya teringat kisah seorang musisi aliran rock jaman dulu. Musisi ini begitu akrab dengan dunia yang semrawut. Dunia malam, hingga narkoba su… Read More

0 tanggapan:

The Author

My photo
God gives you two ears so we can listen not only from one side. There are many perspective, point of view, and argument that can give you insights! Perhaps! Happy reading!

Archive

Muhamad Hasan Putra

Perumahan 1. Pt. GPM
Block F. 040
Bandar Mataram, Lampung Tengah
Lampung
34169

muhamad.hasan.putra@gmail.com

FB : Muhamad Hasan Putra

Twitter : @putrahasan