Hajj : 18 & 30
Kembali ke kajian tentang Al Quran, kali ini akan ada dua ayat yang akan saya bagi. Kedua ayat itu berasal dari surat yang sama. Nama suratnya adalah Hajj, ayat yang diambil adalah ayat ke delapan belas dan ke tiga puluh. Hajj sendiri berarti ibadah haji, karena memang banyak isinya berkaitan dengan perintah dan tata cara beribadah haji. Surat ini terbilang khusus, karena sebagian dari ayatnya diturunkan di Madinah, dan sebagian lainnya diturunkan di Madinah, ^_^ semoga bermanfaat.
Ayat ke delapan belas berbicara dengan tegas, memberikan peringatan kepada mereka yang melakukan pengingkaran kepada Allah SWT. Dimana semua mahluk dari apa yang ada di langit dan semua yang ada di bumi, dan sebagian besar manusia bersujud ke hadapanNya. Maksud dari manusia yang telah ditetapkan azabnya adalah manusia yang melakukan pengingkaran atas keEsaan Allah SWT, hingga maut menjemput tidak mau kembali ke jalan Allah SWT, maka telah digariskan dalam takdirnya siksa di akhirat kelak ^_^.
Dan ketika Allah telah menjauh dari orang tersebut, maka tidak ada lagi zat apapun yang mampu membantunya. Allah lah yang berkehendak atas segala sesuatu. DariNya lah kita berasal, dan hanya kepadaNya pula kita akan kembali. Semoga kita semua termasuk manusia-manusia yang dimuliakan oleh Allah SWT. Amin.
Ayat ke tiga puluh bercerita lebih lanjut tentang salah satu cara mendapatkan kemuliaan Allah SWT. Di banyak tempat sering kita dapati orang berbicara "laksanakan perintahnya, jauhi larangannya". Tapi apa maksudnya? Surat Hajj menjawab pertanyaan itu. Salah satunya ya lewat ayat ke 30 ini.
Penggalan pertama ayat ke tiga puluh menyiratkan "mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah". Penggalan itu berarti menjunjung tinggi hukum Allah, menegakkannya, dan melaksanakannya. Untuk lebih jelasnya, ada Rukun Islam, dan ada Rukun Iman. Nah kedua Rukun inilah rangkuman sederhana dari hukum-hukum Allah. Sesuatu yang harus kita junjung agar kita mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT.
Tapi anggaplah, kita melakukan semua rukun iman dan rukun islam, tapi gagal menerapkan satu hal saja. Katakan memakan sesuatu yang haram. Misalnya, kita makan dari hasil korupsi, atau milik orang lain yang tanpa izin kita ambil begitu saja. Percayalah semua bentuk ibadah kita akan sia-sia.
Loh tapi kenapa kalo ayat-ayat surat Hajj ini menerangkan banyak hal tentang perintah Allah, kenapa yang dibahas hanya ayat 18 dan 30?
Penulis merasa bahwa penulis hanyalah seorang Muslim biasa dengan ilmu yang masih cetek sekali. Penulis menghindari kesubjektifan penulis sebagai manusia yang bisa berbuat salah, oleh karena itu, penulis anjurkan untuk membuka kembali Al Quran pembaca demi informasi yang lebih jelas.
Wallahu'alam bisshowab.. ^_^ Wassalam..
0 tanggapan:
Post a Comment