the roots of education are bitter, but the fruit is sweet ~aristotle~

Thursday, May 5, 2011

Saya yang Tidak Baik Untuk Kamu

Malam ini ada sebuah flm berjudul Phone Booth, tayang di Global TV tepat jam 8 malam. Ketika pertama nonton, pikir saya ini adalah sebuah film aksi sama seperti film dua hari kemarin. Ada The Empress and The Warriors, kemudian ada HitMan dan berikutnya ada The Phantom. Meski menegangkan, Phone Booth jauh berbeda.

 

Ceritanya dimulai dengan duet kerja antara seorang pewarta bernama Stuart dan asisten mudanya, Adam. Mereka berjalan sepanjang toko untuk menelepon para klien dan majalah tentang calon artis yang Stu akan iklankan. Perbincangan itu berlangsung cepat dan padat. Dari sana dapat kita lihat jelas kalau Stu adalah seorang yang pandai berbicara.

 

Stu punya kelemahan. Stu telah menikah dan ia berselingkuh. Istri Stu bernama Kelly, bekerja di sebuah toko yang saya tidak tahu toko apa. Sementara selingkuhannya bernama Pam, seorang wanita yang ia bohongi akan diorbitkan sebagai bintang film. Stu biasa menghubungi Kelly melalui sebuah telepon umum, tidak menggunakan ponselnya. Ini dikarenakan Stu tidak ingin perselingkuhannya diketahui oleh istrinya.

 

Ceritta tentang kotak telepon itu dijelaskan pada epilog awal film ini. Bagaimana telepon itu digunakan dan bekerja sebagai satu-satunya yang mampu beroperasi di daerah tersebut.

 

Cerita mulai menaiki kurva ketika seorang pengantar pizza datang mengantarkan ke kotak telepon tersebut. Stu yang merasa tidak memesan pizza tersebut kemudian memerintahkan pengantar pizza tersebut untuk mengantarkan balik pizza tersebut kepada pemesan awalnya. Dari situ, bekerjalah sang psikopat, peran antagonis dalam film ini.

 

Psikopat ini menghubungi Stu lewat telepon umum itu. Dari sana, dia memerintahkan Stu untuk melakukan berbagai hal. Dari mengusir para pelacur yang mengganggunya, memerintahkan polisi untuk pergi, dan mengakui semua kesalahannya di depan kamera. Stu ada dalam posisi yang sulit. Di satu sisi dia ingin menyelamatkan diri, tapi di sisi lain dia tidak ingin baik Kelly maupun Pam mati dibunuh si psikopat.

 

Akhirnya Stu memilih untuk mengakui semua kesalahan terhadap istrinya. Dan kalimat yang paling bagus di bagian itu adalah:

 

“I’m just a man with

flesh, blood and weaknesses.

You deserve someone better.”

--------------------------------------------------

Malam ini orang yang saya cintai, mengirimkan saya pesan. Dia terlihat marah sekali ketika tahu dia saya blocked dan removed dari FB saya. Dan jika dia membaca ini, saya cuma ingin dia tahu kalau itu semua saya lakukan untuk kebaikan dia. Jika dia memang mencintai saya, maka dia tahu apa yang seharusnya dia lakukan. Tapi dia tidak lakukan itu. Dan itu membuat saya kecewa. Kecewa berat untuk tahu bahwa dia begitu.

Entah kenapa film ini datang dan membawa satu kalimat yang sangat tepat untuk dia. Adalah bahwa saya hanyalah laki-laki yang penuh dengan kelemahan. Dan adalah bahwa dia berhak untuk mendapatkan seseorang yang lebih baik dari saya. Dan diapun sudah memilihnya. Maka sudah saatnya saya pergi. Bukan untuk kebaikan saya, tapi untuk kebaikan dia. Agar suatu hari nanti pacarnya tidak mengeluh dijadikan pelarian. Dan lain sebagainya. She deserves someone better. That is the reason.

0 tanggapan:

The Author

My photo
God gives you two ears so we can listen not only from one side. There are many perspective, point of view, and argument that can give you insights! Perhaps! Happy reading!
Muhamad Hasan Putra

Perumahan 1. Pt. GPM
Block F. 040
Bandar Mataram, Lampung Tengah
Lampung
34169

muhamad.hasan.putra@gmail.com

FB : Muhamad Hasan Putra

Twitter : @putrahasan