the roots of education are bitter, but the fruit is sweet ~aristotle~

Friday, May 20, 2011

Pembangkit Semangat Tenaga Lagu

A real song is a song that connect you to the real feeling inside your heart and mind. It makes you stronger, It brings you forward.

Uta – 2011

Lagunya Pink, Jessie James atau Amy Lee?

Lagu favorit (yang saya nobatkan sebagai The Soundtrack of My Life) ini sudah beredar sekitar 8 bulan lebih, tapi jujur baru pertama kali mendengarnya itu sebulan yang lalu. Saat itu entah mengapa di akhir salah satu acara berita di stasiun televisi swasta, diputarkan videonya. Saya sendiri pangling dengan wajah penyanyinya, saya pikir wanita dalam video itu adalah Pink atau mungkin Amy Lee. Keterangan yang ada pun hanya courtesy dari sebuah situs video. Dasar tak update tentang lagu, justru saya pikir itu lagu dari Pink atau mungkin Jessie James (waktu itu keduanya sedang in banget di radio). Saat saya konfirmasikan ke teman saya, ya jadi diketawain. “Ini mah lagunya Mbak Seksiii udah dari jaman kapan kaleee,” katanya. Ya sudahlah, cukup tahu saja jadi apa wajah saya diejek seperti itu –______-.

 

Terlepas dari semua itu, semenjak hari itu lagu ini langsung masuk ke daftar main saya, jika tidak sedang mendengarkan saluran radio favorit, Swaragama FM (101.7 fm Jogja). Bersama dalam daftar main saya juga ada The Eye of The Tiger versi Foreigner, Hidup Adalah Perjuangan dari Dewa 19, I Can’t Stop Loving You dari Van Halen, dan beberapa lagu lagi dengan tempo main yang hampir sama. Akan tetapi, lagu itu tetap jadi lagu kesukaan saya.

 

Lagu itu berjudul Fireworks. Milik Katy Perry.

 

katy-perry-firework

 

Katy Perry dan Fireworks

Katy Perry. Wanita cantik yang muncul sebagai penyanyi solo di pentas lagu internasional dengan begitu cepatnya. Hampir sama dengan Lady Gaga, Katy Perry memukau jutaan orang di dunia dengan penampilannya yang khas. Dua lagu dari Katy Perry yang saya kenal di antaranya Teenage Dreams dan Fireworks. Yap! Cuma dua. Saya tidak terlalu mengidolakan Katy Perry sebenarnya, namun lagu Fireworks miliknya ini begitu spesial! Begitu spesial hingga saya menjadikannya The Soundtrack of My Life!

 

Dirilis pada 16 Oktober 2010 oleh Capitol Records, lagu ini muncul sebagai lagu favorit Katy Perry secara pribadi di album Teenage Dreams. Secara khusus, Katy menyatakan,”I hope this could be one of those things where it's like, 'Yeah, I want to put my fist up and feel proud and feel strong” (dikutip dari wikipedia.com). Lagu yang diciptakan oleh Katy Perry dan timnya ini memang dimaksudkan untuk memberikan semangat ke anak-anak muda yang mencari jati diri. Terutama yang belum punya kepercayaan diri atau sedang dalam keadaan putus asa.

 

Apa yang saya katakan di atas, tergambar jelas dari tiap baris lirik dalam lagu ini. Perry memulainya dengan pertanyaan-pertanyaan keraguan apa yang ada dalam diri kita, kemudian mencoba meyakinkan kita, bahwa dalam diri tiap-tiap orang ada sesuatu yang unik dan istimewa, yang mereka bisa gunakan untuk bangkit dari sebuah keterpurukan. Hal yang sama juga coba diutarakan Christina Aguilera dalam Beautiful, namun yang membuat lagu Katy Perry ini lebih unggul mungkin karena beat-nya yang luar biasa dan cocok sekali dengan makna lagu ini ^_^.

 

Katy-Perry-Firework1

 

Inti dari lagu ini akan bisa kita lihat dengan lebih jelas di video klipnya. Di sana, digambarkan Perry sebagai seorang wanita yang dari tubuhnya keluar cahaya kembang api yang memberikan inspirasi ke banyak orang untuk juga ikut bercahaya ^_^. Ada seorang remaja wanita gemuk yang tidak percaya diri untuk ikut berpesta dengan teman-temannya, seorang anak kecil yang terkena penyakit leukemia, kemudian anak laki-laki kecil yang mengumpulkan keberanian untuk melerai orang tuanya bertengkar, dan beberapa ilustrasi lainnya. Orang-orang tersebut kemudian melakukan sesuatu, yang saya pastikan akan merubah caranya memaknai hidup setelah itu. What a meaningful message it is!

 

Fireworks, In Definition

Do you ever feel like a plastic bag
Drifting through the wind
Wanting to start again


Do you ever feel, feel so paper thin
Like a house of cards
One blow from caving in


Do you ever feel already buried deep
Six feet under scream
But no one seems to hear a thing

 

Perry mengawali Fireworks dengan bertanya kepada orang-orang, apakah mereka pernah berada dalam suatu situasi yang menyedihkan, yang membuat mereka seperti kehilangan semangat untuk melakukan hal lain. Atau, pernahkah mereka berada dalam suatu kekangan yang membuat mereka merasa kesepian. Begitu kesepiannya hingga merasakan tak ada lagi arti hidup di dunia.

 

Do you know that there's still a chance for you
Cause there's a spark in you


You just gotta ignite the light
And let it shine
Just own the night
Like the Fourth of July

 

Di bagian ini, Fireworks berusaha membuka hati dan pikiran orang bahwa selalu ada kesempatan bagi semua orang, karena tiap-tiap orang itu unik dan istimewa. Yang perlu dilakukan oleh seseorang yang sedang putus asa adalah berpikir positif dan membiarkan aura positif mengiringi senyumnya. Perry berusaha mengajak orang untuk menikmati hari, untuk sesaat menyingkirkan semua beban yang ada di pundak kita ^_^.

 

Cause baby you're a firework
Come on show 'em what you're worth
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
As you shoot across the sky-y-y


Baby you're a firework
Come on let your colors burst
Make 'em go "Oh, oh, oh!"
You're gonna leave 'em fallin' down-own-own

 

Ini dia bagian utama dari lagu ini, reffrain. Bagian yang paling memberikan irama dalam lagu ini mengajak orang untuk menunjukkan kepada dunia, siapa diri kita, dan bahwa sebenarnya semua orang itu memiliki arti tersendiri di dunia ini! Semua manusia itu unik dan mereka berhak untuk diperlakukan dengan sama ^_^.

 

You don't have to feel like a waste of space
You're original, cannot be replaced
If you only knew what the future holds
After a hurricane comes a rainbow


Maybe you're reason why all the doors are closed
So you could open one that leads you to the perfect road
Like a lightning bolt, your heart will blow
And when it's time, you'll know

 

Kembali Perry berusaha meyakinkan pendengarnya bahwa semua manusia itu unik. Berbeda antara manusia satu dengan manusia yang lain. Sudah saatnya menyingkirkan pikiran buruk bahwa perbedaan menjadikan seseorang terpisah dari masyarakat. Tidak. Semua orang memiliki keistimewaan masing-masing dan bait terakhir dari lagu ini meyakinkan pendengarnya untuk mengeluarkan keunikan itu, dan membuat seluruh dunia terpukau!

 

Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon
It's always been inside of you, you, you
And now it's time to let it through

 

Pembangkit Semangat Tenaga Lagu

Apa yang saya dapat dalam lagu ini adalah mungkin Perry ingin menyingkirkan perasaan adanya perbedaan antarmanusia yang selama ini muncul di dalam benak seseorang, lewat media pikiran orang itu sendiri. Sebagaimana kita tahu bahwa isu perbedaan semacam agama, ras, warna kulit, hingga ke jenis kelamin, adalah isu-isu kemasyarakatan yang sensitif di Amerika Serikat. Dan mengapa lagu ini kemudian saya rasa cocok sebagai The Soundtrack of My Life karena saya sempat merasa diperlakukan secara berbeda selama tinggal di Jogja. Entah itu karena saya berasal dari luar pulau Jawa, status ekonomi, atau apapun itu yang menimbulkan rasa rendah diri. Lagu ini mengangkat diri saya membuang semua perasaan negatif itu, untuk kemudian lebih mengapresiasikannya dalam karya dan prestasi, salah satunya adalah blog saya ini ^_^.

 

Sebelumnya, saya juga tidak aktif dalam berorganisasi. Akan tetapi, lagu ini juga mengilhami saya untuk mengumpulkan keberanian mengajukan diri sebagai salah satu staf Marketing Officer di organisasi usaha berbasis syariat Islam di kampus saya, FEB UGM. Selain itu, saya juga mengumpulkan keberanian untuk mencoba mencari informasi tentang lomba-lomba, baik akademik maupun pengolahan bakat semacam lomba menulis ini. Hasilnya memang belum banyak terlihat, tapi saya yakin, sebagaimana Perry mengungkapkannya dalam Fireworks, “even brighter than the moon”. Suatu hari, hasil gabungan dari niat, usaha, dan kerja keras itu, bisa jadi akan lebih terang dari apa yang kita harapkan. Amin!

 

Sudah bukan saatnya lagi bagi seseorang untuk merasa rendah diri. Orang-orang yang merasa rendah justru akan tertinggal. Yang perlu kita lakukan adalah bersyukur kepada Tuhan untuk semua yang telah Tuhan berikan kepada kita, dan percaya terhadap potensi yang ada di diri kita. Gagal atau tidak diterima adalah hal yang biasa. Ini saatnya untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kita juga berharga!!

 

Thank you Katy Perry for this song! I love it so much!

 

--------------------------------------------

 

This post is made only for Katy Perry and my favorite radio :

 

182610_10150097090624947_87253749946_6459417_4561239_n

Thursday, May 19, 2011

Saturday, May 7, 2011

Manusia Putus Asa

Dua langkah kaki terdengar merayap menyusuri gang sempit dan gelap diantara toko-toko di kompleks perdagangan kumuh itu. Berat dan menderita. satu tangan orang itu menggaruk-garuk kepalanya. Satunya lagi tampak mengepalkan tinju sekeras-kerasnya. Matanya memerah. Perlahan-lahan terdengar isakan, terkadang diselingi eluhan. Baju birunya sudah lusuh dan kumal. Sekumal wajahnya di sore itu.

Aku tak tahu apa yang menjalari pikiran orang tersebut. Aku yang sedang duduk terdiam di pinggir trotoar menuju gang tersebut cuma bisa memasang mata. Jelas orang ini menarik perhatianku. Aku teringat pada orang-orang dalam lagu Iwan Fals berjudul Sarjana Muda. Para lelaki berbadan tegap yang tidak kunjung dapat pekerjaan. Tapi orang ini berbeda. Gaya pakaiannya bukan gaya pakaian orang yang hendak melamar pekerjaan, bukan pula mereka yang baru saja dipecat dari pekerjaan, sebagaimana biasa digambarkan dalam sinetron-sinetron di televisi.



Wajah pucatnya bukan wajah orang yang sakit. Sepucat itu tapi saya yakin dia tidak sakit secara jasmani. Pucatnya memelas namun badannya segar dan tegap. Hanya jalannya saja yang mulai lunglai. Dan akhirnya dia duduk bersandar di dinding selatan gang tersebut.

Kuberanikan diri berjalan ke dalam gang tersebut. Dalam kantungku kuselipkan Sebungkus Sampoerna Mild dan korek api batangan, siapa tahu orang ini membutuhkan. Perlahan, aku berjalan menyusuri gang tersebut, hanya untuk melihat sekilas wajah pucat pasinya. Aku ingin membaca wajahnya.

Berjarak 2 langkah dari orang itu, tiba-tiba ia menyelonjorkan kakinya. Aku kaget, tapi kucoba kusembunyikan kekagetanku. Ia kemudian menyapa,

“Mengapa memperhatikan saya, Mas?”

Aku tersentak. Ia tahu aku sedari tadi memperhatikannya. Padahal tidak sekilaspun aku melihat ia menolehkan mata ke arahku.

“Orang-orang seperti saya ini tidak pantas diperhatikan Mas. Entah oleh sesama rakyat jelata, ataupun oleh orang-orang di atas kita.”

Terlanjur mendengar Ia berbicara, akupun menyelonjorkan kakiku dan duduk berlawanan (berhadap-hadapan) di sampingnya.

“Boleh saya minta rokoknya?”

Aku mengangguk dan kukeluarkan dari sakuku rokok tersebut. Aku tidak tahu darimana dia tahu saya membawa rokok.

“Saya tidak merokok, tapi saya sedang ingin melepas penat. Masnya namanya siapa?” Ujarnya sambil menghidupkan rokok.

Indra, jawabku. “Kalau sampeyan siapa?” Tanyaku balik.

“Noto”. Jawabnya singkat. “Kita ini manusia baik-baik. Orang Indonesia itu ramah-ramah, baru kenal sudah bisa dimintai rokok. Asal tahu diri, Orang Indonesia itu semuanya terhormat.”

“Masnya masih muda. Jangan merokok. Nanti ketagihan. Kasian yang nunggu di rumah.”

Saya mengangguk. Saya sebenarnya tidak merokok. Tapi entah kenapa tadi saya punya gambaran untuk membeli rokok. Hanya perasaan saja. Dan entah kenapa saya turuti.

“Hidup itu , Mas ya, relatif apa kata orang Mas, Ada yang bilang hidup itu cuma sementara. Jadi harus kita nikmatin mumpung bisa. Ada yang bilang hidup itu cinta, jadi kita ngurudin cinta dan lain lain definisi hidup yang entah orang dapat darimana. Menjengkelkan buat saya mendengar semua cara mereka mendapati definisi kerelatifan itu. Kalo boleh saya bilang, njuk ngopo tho yo sibuk nyari definisi hidup. Golek’I kono tho yo di KBBI tho eneng.”

saya tersenyum, “Kadang kan orang butuh prinsip Mas Noto, kalau mereka ingin hidup dengan berdasarkan definisi dari kerelatifan arti hidup buat mereka apa salahnya?”

“Tidak salah,” jawabnya. “Yang saya jengkelkan cuma apakah mereka telah mengalami hidup yang sebenarnya sehingga bisa mendifinisikan hidup berdasarkan kerelatifan pandangan mereka itu?”

“Wah kalo itu saya tidak tahu Mas, kalo yang mengucap arti hidup itu adalah seorang BJ Habibie ataupun Sudjiwo Tedjo mungkin bisa juga dibilang oke, tapi kalo anak SMA ataupun remaja labil yang diputus pacarnya, hahahaha” Saya mencoba mencairkan diskusi dadakan tersebut.

Dia tersenyum.

“Kalau bagi saya, hidup itu Mas, dua hal yang paling penting. Pertama, hidup itu mau mendengar dan mau didengar, buat apa kita hidup lama-lama tapi kita cuma mau didengar. Kita dikasih kuping dua oleh Tuhan agar kita lebih banyak mendengarkan orang lain. Mendapatkan ilmu, memahami amanah, dan terlebih adalah mengerti perasaan orang lain. Yang kedua bagi saya Mas, hidup itu bersikap adil terhadap orang lain. Yah semua orang ingin mendapat perlakuan adil dari orang lain. Tapi perlu dong kita paham, kita sudah belum berbuat adil terhadap orang lain. Termasuk di dalamnya adalah belajar bahwa orang tidak bisa kita nilai dari masa lalunya. Bersikap hati-hati itu boleh, tapi tidak mengeneralisasikan seluruh kehidupan mereka akan begitu.”

Aku tidak paham apa yang ia bicarakan, tampaknya ia mulai memanas.

“Haha, suatu hari nanti masnya pasti ngerti. Yasudah, saya harus pergi ke tempat lain. Terima kasih sudah mau mendengarkan, Juga rokoknya.”

Dia menjabat tangan saya, dan kemudian melangkah dengan lebih segar ke arah cahaya. Tampaknya memang benar orang butuh untuk didengar dan orang juga butuh untuk mendengar. Senang rasanya bisa mendengarkan pengalaman hidup orang seperti itu.

Dari tempatnya duduk, ada secarik kertas terjatuh di sana, Sepertinya ini kepunyaan Mas Noto. Tapi bagaimana dia tidak tahu hal itu. Tadi aku jelas melihat dia sempat membersihkan celananya sebelum pergi, dan pasti jelas melihat ke arah tempatnya duduk. Kuambil kertas tersebut. Tintanya sudah meleleh ke bawah. Jelas basah terkena air. Karena tidak kotor kupikir ini air mata Mas Noto, tangisan yang membuat matanya memerah tadi.

Tak sanggup aku membaca tulisan tersebut. Kasian Mas Noto. Dihakimi atas masa lalunya.

Pertama, hidup itu mau mendengar dan mau didengar, buat apa kita hidup lama-lama tapi kita cuma mau didengar. Kita dikasih kuping dua oleh Tuhan agar kita lebih banyak mendengarkan orang lain. Mendapatkan ilmu, memahami amanah, dan terlebih adalah mengerti perasaan orang lain. Yang kedua bagi saya Mas, hidup itu bersikap adil terhadap orang lain. Yah semua orang ingin mendapat perlakuan adil dari orang lain. Tapi perlu dong kita paham, kita sudah belum berbuat adil terhadap orang lain. Termasuk di dalamnya adalah belajar bahwa orang tidak bisa kita nilai dari masa lalunya. Bersikap hati-hati itu boleh, tapi tidak mengeneralisasikan seluruh kehidupan mereka akan begitu

Thursday, May 5, 2011

Saya yang Tidak Baik Untuk Kamu

Malam ini ada sebuah flm berjudul Phone Booth, tayang di Global TV tepat jam 8 malam. Ketika pertama nonton, pikir saya ini adalah sebuah film aksi sama seperti film dua hari kemarin. Ada The Empress and The Warriors, kemudian ada HitMan dan berikutnya ada The Phantom. Meski menegangkan, Phone Booth jauh berbeda.

 

Ceritanya dimulai dengan duet kerja antara seorang pewarta bernama Stuart dan asisten mudanya, Adam. Mereka berjalan sepanjang toko untuk menelepon para klien dan majalah tentang calon artis yang Stu akan iklankan. Perbincangan itu berlangsung cepat dan padat. Dari sana dapat kita lihat jelas kalau Stu adalah seorang yang pandai berbicara.

 

Stu punya kelemahan. Stu telah menikah dan ia berselingkuh. Istri Stu bernama Kelly, bekerja di sebuah toko yang saya tidak tahu toko apa. Sementara selingkuhannya bernama Pam, seorang wanita yang ia bohongi akan diorbitkan sebagai bintang film. Stu biasa menghubungi Kelly melalui sebuah telepon umum, tidak menggunakan ponselnya. Ini dikarenakan Stu tidak ingin perselingkuhannya diketahui oleh istrinya.

 

Ceritta tentang kotak telepon itu dijelaskan pada epilog awal film ini. Bagaimana telepon itu digunakan dan bekerja sebagai satu-satunya yang mampu beroperasi di daerah tersebut.

 

Cerita mulai menaiki kurva ketika seorang pengantar pizza datang mengantarkan ke kotak telepon tersebut. Stu yang merasa tidak memesan pizza tersebut kemudian memerintahkan pengantar pizza tersebut untuk mengantarkan balik pizza tersebut kepada pemesan awalnya. Dari situ, bekerjalah sang psikopat, peran antagonis dalam film ini.

 

Psikopat ini menghubungi Stu lewat telepon umum itu. Dari sana, dia memerintahkan Stu untuk melakukan berbagai hal. Dari mengusir para pelacur yang mengganggunya, memerintahkan polisi untuk pergi, dan mengakui semua kesalahannya di depan kamera. Stu ada dalam posisi yang sulit. Di satu sisi dia ingin menyelamatkan diri, tapi di sisi lain dia tidak ingin baik Kelly maupun Pam mati dibunuh si psikopat.

 

Akhirnya Stu memilih untuk mengakui semua kesalahan terhadap istrinya. Dan kalimat yang paling bagus di bagian itu adalah:

 

“I’m just a man with

flesh, blood and weaknesses.

You deserve someone better.”

--------------------------------------------------

Malam ini orang yang saya cintai, mengirimkan saya pesan. Dia terlihat marah sekali ketika tahu dia saya blocked dan removed dari FB saya. Dan jika dia membaca ini, saya cuma ingin dia tahu kalau itu semua saya lakukan untuk kebaikan dia. Jika dia memang mencintai saya, maka dia tahu apa yang seharusnya dia lakukan. Tapi dia tidak lakukan itu. Dan itu membuat saya kecewa. Kecewa berat untuk tahu bahwa dia begitu.

Entah kenapa film ini datang dan membawa satu kalimat yang sangat tepat untuk dia. Adalah bahwa saya hanyalah laki-laki yang penuh dengan kelemahan. Dan adalah bahwa dia berhak untuk mendapatkan seseorang yang lebih baik dari saya. Dan diapun sudah memilihnya. Maka sudah saatnya saya pergi. Bukan untuk kebaikan saya, tapi untuk kebaikan dia. Agar suatu hari nanti pacarnya tidak mengeluh dijadikan pelarian. Dan lain sebagainya. She deserves someone better. That is the reason.

Halaman Belakang (Cont’d)

Kami meletakkan sekumpulan batu-batu kerikil di taman belakang kami. Batu kerikil itu seperti batu-batu kali yang kecil-kecil dan membulat. Ayahku membentuknya menjadi sebuah lingkaran kecil yang biasanya beliau gunakan untuk berlarian di pagi hari. Kadang beliau juga mengambil saah satu batu untuk mengusir kucing yang sedang “berbuat tidak senonoh” ataupun untuk anjing liar yang mampir mencari kucing pelaku perbuatan “tidak senonoh” lainnya.

 

Rumah Ini

 

Rumah ini sudah lama berdiri. Ayah membelinya dari seorang anak pensiunan kantor pos. Penjualnya ingin pindah ke luar kota. Sebelumnya, rumah itu dikontrakkan untuk para mahasiswa di universitas kota kami. Semacam usaha sampingan mengingat penjualnya memiliki sebuah toko retail berukuran sedang hanya 3 blok dari rumah ini.

 

Rumah ini dijual karena anak pensiunan kantor pos itu bangkrut usahanya. Setahu saya, perusahaan yang beliau dirikan bangkrut karena ketidakmampuan tokonya bersaing dengan para pemilik modal yang membangun toko super megah di tengah kota. Toko itupun dilego ke orang lain dan dijadikan penyewaan internet khusus untuk online gaming.

 

Tidak murah. Itulah jawaban ayah saya setiap ditanya orang berapa harga rumah ini. Ayah memang tidak berniat menjualnya. Ayah berkilah selama pendapatannya cukup untuk menghidupi anggota rumah ini, rumah ini tidak akan dijual. Beliau memang tampaknya sudah jatuh cinta dengan rumah ini. Semenjak SMA, cerita beliau, rumah ini telah jadi incaran masa depannya.

 

Kursi Malas Adik Saya

 

Kembali ke halaman belakang rumah kami. Ini tentang bagian teras belakang.  Tempatnya dirancang Ayah senyaman mungkin. Ada kursi malas milik adik saya di ujung dekat pintu. Dia ngotot ingin membeli kursi malas dengan tabungannya. Unik sekali. Dia datang ke Ayah dan bilang, “Ayah, ini tabungan adek beliin kursi malas si Yah..”. Tabungannya hanya Rp 40.400,-. Ayah tertawa, tapi tidak menolaknya. Dia mengambil celengan tersebut dari tangan adik saya dan bilang, “Nanti ya,, nunggu Mas pulang dari sekolah. Ayah susah bawanya.”

 

Benar saja. Sepulang sekolah, saya langsung ditarik Ayah ke sebuah toko kursi. Kursi malas yang begitu empuk berwarna merah yang ditaksir Ayah. Harganya ratusan ribu. Ayah membayarnya tanpa menawar, menjengkelkan buat saya yang meski lelaki tapi menawar adalah hal yang penting dalam sebuah transaksi. Penjualnya tentu senang, namun Ayah meminta satu hal. Beliau minta cantuman harganya diganti senilai Rp 39.900,-. Aneh.

 

TBC.

Tentang Ular

Ular. Binatang melata. Berjalan dengan perut. Reptilia. Binatang yang bisa ganti kulit. Berderik. Ada yang berbisa. Ada yang tidak. Kobra dan Piton. Pisang.

 

Ada dua binatang yang paling saya jauhi selama ini. Yang pertama itu laba-laba. Meski laba-laba punya sejarah baik sama Rasulullah SAW, entah kenapa tiap liat laba-laba (yang gede dan ada bulu-bulunya gitu) bawaannya merinding dan pengen segera ngalihin pandangan. Dulu di kamar mandi rumah ada laba-laba rumahan yang gedenya segede 4 jari, sambil bawa buntelan telor segede permen mentos! Bayangin! Itu laba-laba cewenya, yang cowo item dan berbulu cuma lebih kecilan dikit. Itu kalo saya mandi (pas masih SD gitu) mandinya mesti jauh2 dari tu laba-laba. Pernah sampe bawa sapu ke kamar mandi buat jaga-jaga kalo laba-labanya nyerang (Sad smile).

 

Pernah juga pas lagi buang air kecil, tau-tau laba-laba yang kecilan (mungkin anaknya atau keponakannya yang tadi) itu loncat ke badan saya dan ngerangkak ke kaki. Wah saya loncat loncat sambil si “adek” belum ditutup (masih SD lho!).

 

Nah kalo ular ini baru semenjak mau masuk SMP saya jauhin. Pertama karena waktu itu ada uler kobra 2 meter mungkin panjangnya nampang di depan saya. Dasar uler aneh mungkin kedinginan karena ujan, tau-tau masuk ke rumah lewat saluran pembuangan dapur. Waktu itu saya lagi mau ambil gunting untuk motong kertas jawaban di LKS UN. Tuh uler korba tau-tau aja jalan di depan saya. Brrrrrrt. Tau aja anak kelas 6 SD ngeliat uler segede itu. Langsung manggil,, “ayaaaaaaah…. ayaaaaaah… ayaaaaaah.. ada uler korba tuh di dapur. Item panjang banget”.

 

Si Ibu langsung aja tuh nutup pintu dapur. Si ayah uda tau-tau aja manjat jendela. Dan si Ibu bilang, “Ta minta garem ke Thofa (tetangga sebelah)”. Bukan ga punya garem, tapi garemnya ada di dapur yang tadi dilewatin uler. Akhirnya segala macem cara dicoba buat ngusir si uler. Mulai dari disiram garem, sampe disiram air panas.

 

Alhamdulillah ulernya keluar, tapi sayang, ada anakan kucing di luar yang mungkin sempet kena gigit sama si uler dan kemudian mati besoknya.

 

Sebenarnya yang jadi masalah bukan binatang uler. Tapi mimpi tentang ular.

 

Beberapa tahun lalu saya sempat punya masalah dengan mimpi ular. Waktu itu kelas 3 SMP. Saya dimimpiin 3 ekor uler yang ngelilit badan saya, tapi bukan ular sanca atau piton. Ularnya kurus kaya kobra. Tapi ga bentuk sendok mau matok, cuma ngelilit doang. Hitam legam memang.

 

Entah kenapa setelah itu saya kehilangan orang yang (waktu itu) saya suka, lewat cara yang katakanlah sangat menyakitkan. (Well, it’s my past so I rather not to talk about it ^_^).

 

Dan, beberapa hari yang lalu. Hari selasa, 3 May 2011 kalo ga salah. Saya dimimpiin uler (lagi).

 

Mimpi yang pertama itu, saya ngeliat diri saya ada sedang ada dalam sebuah pertemuan. Disana ada saya, ada Pipit Mutia Sari, ada Iyus, dan beberapa orang yang saya lupa siapa. Orang yang jadi pusat perhatian tiba-tiba ngelempar uler kecil ke Iyus. Iyus ngindar jadi tu uler jatuh ke tanah gitu aja. Pipit juga dilempar, tapi sama dia ulernya dipukul pake buku folio, mental ke tengah. Tapi begitu uler di lempar ke saya, tangan saya ga bisa gerak. Jadi tu uler jatuh di pundak saya, masuk lewat kerah baju dan jalan-jalan di dada dan perut saya. Saya ga bisa gerak. Sampe akhirnya uler itu keluar dari bawah celana saya.

 

3183-Red_Snake

 

Belum sempet saya ngeliat uler di celana saya, saya seperti kebangun. Saya bisa liat saya lagi tidur di kasur saya. Di pojokan utara kamar tujuh. Saya tidur terlentang. Begitu buka mata, ada kobra besar lagi ngacung siap matok. Badannya item legem. Tapi kepalanya merah, semerah seperti habis dipilok. Dan saya bener-bener ga bisa bergerak. Mungkin karena sangat ketakutan liat uler segede itu di samping saya.

 

Tau-tau aja tu uler ngempes dan mulai jalan di samping badan saya. Sampe pas tu uler ada di samping badan saya, saya coba beraniin gerakin tangan dan megang kepala tu uler. AllahuAkbar, badan saya gemetar. (dan saya yakin meski saya tidur, badan saya benar-benar gemetar). Kepala ular itu ketangkep. Tapi badannya ga ngelawan, dia diem. Anget kulit si uler bener-bener kerasa di tangan.

 

Kepalanya tetap saya pegang sampe uda ga tau berapa lama. Sampe akhirnya saya entah gimana caranya yakin itu cuma mimpi. saya kumpulin keberanian sambil istighfar aja. Dalam hati cuma bilang, timpa ni uler pake pundak lu, dan elu akan bangun. Beneran, Alhamdulillah saya bangun dan memang saya deg-degan luar biasa. Sudah jam 7 dan saya lupa shalat subuh. Astaghfirullah.

 

Matahari udah naek jauh, shalat subuh sudah ga terkejer lagi. Saya langsung coba mandi dan ngejer kuliah akmen.

 

Saya sempat kirim sms tentang mimpi saya ke Pipit. But there’s no reply. Until today.

 

Dan jika dibilang mimpi tentang ular itu bad omen. Mungkin cuma kebetulan, tapi kali ini benar adanya. Orang yang saya sayang itu pergi. Benar-benar pergi. Tanpa pamit Punch.

 

That is why I hate snake.

Wednesday, May 4, 2011

Halaman Belakang

Dua kali kuikatkan tali di antara tiap-tiap tiang. Sengaja kulakukan agar tidak terlepas di kemudian waktu. Dipenutup ikatannya masih kulumuri dengan bekas bakaran plastik. Berharap akan ada ikatan yang kuat ketika plastik itu mendingin, menjaga agar ikatan dibawahnya tidak dengan mudah begitu saja lepas. Atau setidaknya ada kesempatan bagiku untuk memperbaikinya ketika ikatan itu mulai goyah. Rencananya nanti akan ada tanaman rambat yang akan ditumbuhkan diantara tiang-tiang tersebut.

 

Di dekat tiang-tiang tersebut, ada tiga pot bunga. Satu diantaranya adalah Towers. Entah mengapa namanya begitu. Yang aku tahu tanaman ini tidak tampak seperti penghias yang tepat. Dia seperti bambu-bambu berukuran kecil yang tinggi. Dan kini tingginya hampir melebihi tinggi badan saya, 176 cm. Sebentar lagi pasti saya sudah dilampaui olehnya.

 

Pot bunga yang ditengah berisikan Erdans. Bunganya kuning kecil-kecil. Tingginya cuma setengah dari Towers. Ini pemberian dari seorang saudara jauh. Sebelum memberikannya dia bilang bunga ini akan membantu menenangkan pikiran pemiliknya. Ah aku tak terlalu percaya terhadap hal tersebut. Ibuku sendiri juga tidak terlalu perduli dengan hal tersebut. Tapi setahuku, Ibu senang sekali dengan bunga itu. Yah setidaknya yang tengah itulah yang tampak paling terawat diantara bunga yang lain.

 

Pot bunga yang paling kecil di pinggir diberi nama Rani. Kalau yang ini aku tahu mengapa diberi nama itu. Matahari. Yap! Ayah saya menyukai bunga Matahari. Tapi isi di pot tersebut bukanlah bunga matahari, melainkan sebuah tanaman obat dengan bunga berwarna putih. Biasanya, kami menggunakan bunganya, direndam dengan air, dan kemudian menggunakannya sebagai cairan pencuci mata. Mungkin itu mengapa tanaman obat mata ini diberi nama Rani.

 

Di halaman belakang kami juga ada seperti pancuran sederhana, namun telah lama mati, dan kini cuma jadi penampungan air untuk menyiram tanaman, dan tentunya sarang nyamuk. Sebentar lagi mungkin akan dipindahkan oleh Ayahku. Warnanya yang merah bata sudah hampir tertutupi lumut dan kerak hasil tertimpa hujan, efek tidak pernah dibersihkan selama berbulan-bulan. Rumput dibawahnya juga tampak yang paling tinggi diantara area lain di sana.

 

Berbicara rumput, entah darimana rumput yang tumbuh di halaman belakang kami. Ini jenis rumput Jepang setahu saya. Tapi Ayah tidak pernah membeli bibit rumput itu. Atau mungkin ada tetangga yang berbaik hati menabur bibitnya di halaman kami, aku tidak tahu. Yang pasti dari sudut ke sudut halaman belakang kami, rumput itu bisa menutupinya.

 

TBC.

Tuesday, May 3, 2011

An Nuur - Cahaya

Untitled

 

Assalamualaikum..

 

Dua malam kemarin, bacaan Al Quran saya masuk bagian surat An Nuur, dan malam kemarin saya berniat mengkhatamkannya. Target saya Insya Allah akhir bulan ini saya sudah khatam Al Quran. AlhamduliLLAH, InsyaAllah ini bakalan jadi pertama kali dalam hidup saya untuk khataman Al Quran. Selain memang karena mengharapkan ridha Allah, sebenarnya ada beberapa peristiwa yang menjadi motivasi saya untuk menyegerakan berkhatam Al Quran.

 

Pertama adalah sebuah kejadian di sore hari saat setelah pindah dari asrama Pogung ke asrama Gulaku di kampung Klebengan. Saat itu, hari selasa seingat saya. Saya ada kuliah jam 7 untuk mata kuliah Psikologi Dasar. Sebelumnya pukul 1 juga ada kuliah, namun karena sudah kelaparan, jadi saya memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dan membeli makan. Pikiran saya tertuju pada sebuah warung yang belum pernah saya cicipi masakannya. Kala itu mendekati Maghrib.

 

Saya kemudian masuk ke warungnyaa, dan mengucap permisi. Berulang-ulang, tapi tak ada yang menjawab. Hingga akhirnya si Ibu keluar dengan menggunakan mukena.

 

“Maaf Mas, mau beli makan ya? Makan apa?”

 

Saya pun memesan nasi sayur dan ayam. Karena rupanya yang ada memang tinggal itu saja.

 

Ibu itu sembari membungkuskan berkata, “Masnya, besok-besok kalo mau beli makan lagi, sehabis Maghrib ya? Ibu kan tidak tau kapan maut datang ke Ibu, nanti gimana kalo Mas lagi beli makan, Ibu belum shalat, terus gempa dan semuanya ga ada lagi? Ya Mas Ya? Kita ga pernah tau Mas kapan maut datang..”.

 

Saya cuma bisa jawab, “Oh iya iya Bu. Maaf, saya masih baru di Jawa ini, maaf ya Bu. Makasi lho Bu udah diingetin.”

 

Habis itupun saya ngacir karena memang belum shalat Maghrib..Crying face

 

Kejadian kedua adalah khutbah Jumat kemarin di Masjid Klebengan. Khutbahnya ga terlalu spesial, ga ada isu khusus yang dipermasalahkan oleh si khatib. Tapi dia mengangkat satu hal kecil yang kadang kita lupakan. Keseimbangan antara dunia dan akhirat. Bagaimana kita mengejar dunia, dan melupakan akhirat.

 

Dan satu kalimat yang paling menusuk dari si khatib adalah:

 

“BAGAIMANA RUPANYA NANTI JIKA KITA BERGELAR S3 TAPI BELUM PERNAH KHATAM AL QURAN?????”

 

AstaghfiruLLAHhal ‘adzim,,,Embarrassed smile Malu sama Allah..

 

Entah ini petunjuk atau hanya kebetulan tapi saya bersyukur atas apa yang terjadi malam kemarin. Ceritanya begini, selama ini saya mencari ayat-ayat yang panjang-panjang di Al Quran, dan juga ayat-ayat yang berbunyi unik di sana. Satu pandangan saya tertuju pada An Nuur (yang malam itu hendak saya khatamkan) ayat ke 61. SubhanALLAH panjangnya… Saya harus ambil nafas lebih dari 4 kali untuk satu ayat itu saja.

 

Karena penasaran, maka saya cari artinya,:

 

61

 

Tidak ada halangan bagi orang buta,

tidak (pula) bagi orang pincang,

tidak (pula) bagi orang sakit,

dan tidak (pula) bagi dirimu sendiri,

makan (bersama-sama mereka) dirumah kamu sendiri atau dirumah bapak-bapakmu, dirumah ibu-ibumu,

dirumah saudara- saudaramu yang laki-laki,

di rumah saudaramu yang perempuan,

dirumah saudara bapakmu yang laki-laki,

dirumah saudara bapakmu yang perempuan,

dirumah saudara ibumu yang laki-laki,

dirumah saudara ibumu yang perempuan,

dirumah yang kamu miliki kuncinya

atau dirumah kawan-kawanmu.

Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendirian.

Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah- rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik.

Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya.”

 

Yang membuat menarik dari ayat ini adalah kata “Buyuut” yang diulang-ulang dan memang menjadi panjang karena hal tersebut.

 

Saya tidak paham maknanya maka kemudian saya putuskan untuk membaca An Nuur (terjemah) dari awal. Dan sungguh saya mengerti mengapa surat ini diberi nama An Nuur, sebagaimana surat ini akan memberikan kita cahaya, penunjuk jalan ke jalan yang Allah ridhai, terutama dalam bergaul dengan orang lain.

 

SubhanALLAH. Just kidding

 

1

 

Ayat ke 2 hingga 17 menerangkan tentang perbuatan zina, tentang fitnah, bergunjing dan menyebarkan berita bohong.

 

18

 

 

 

 

 

Allahlah yang Maha Mengetahui, dan lewat ayat-ayatnya diterangakan kepada kita semua agar hidup kita menjadi jelas. Lalu mengapa kita masih menambah-nambahinya dengan logika manusia dan teori duniawi?

 

Ayat 20-an menegaskan bahwa hanya ampunan dan belas kasihan Allah, manusia tidak ditimpakan azab atas berita bohong yang mereka sebarkan. Selanjutnya diterangkan agar hanya jalan Allah ah yang selalu dijadikan panutan hidup, menghargai para kerabat,

 

Allah kembali menerangkan bahwa suatu saat nanti akan tiba hari dimana bagian tubuh kita bersaksi atas apa yang telah kita kerjakan dulu selama di dunia.

 

Surat ini turun ketika terjadi fitnah atas Aisyah yang dituduh berzina, namun Allah menerangkannya dengan menurunkan ayat ke-26.

 

26

 

Ayat inilah yang membuat saya memutuskan untuk berhenti pacaran, selain karena Islam tidak mengenal pacaran, juga karena pacaran lebih banyak membawa kesulitan ketimbang manfaat, namun lebih karena, Allah SWT telah menjaminkan bahwa untuk para lelaki yang baik, telah disiapkan perempuan yang baik pula. Janji Allah, sungguh tidak ada keraguan di dalamNya.

 

Selanjutnya, diterangkan mengenai adab dan tata cara memasuki rumah orang, bergaul dengan pemiliknya. Di bagian inilah diterangkan kepada Muslim yang beriman kepada Allah bagaimana caranya bergaul antara lelaki dan perempuan yang bukan muhrimnya. Termasuk adalah menjaga pandangan, dan anjuran untuk para perempuan untuk menggunakan jilbab berdasarkan aturan syariat Islam (Saya pernah menulis tentangg degradasi penggunaan jilbab).

 

34

 

Dan inilah An Nuur, di dalamnya Allah memberikan penjelasan kepada mahlukNya tentang tata pergaulan sesama Muslim. sebagai peringatan, dan juga sebagai cahaya yang menuntun mahlukNya kepada surga Allah SWT.

 

Lebih lanjutnya anda bisa pelajari sendiri, bukan karena saya capek menulis Open-mouthed smile, tapi supaya Anda juga membuka kembali Al Quran anda, yang mungkin kini usang berdebu.

 

Sungguh hanya milik Allah hidup dan mati kita, semua kerajaan di langit dan bumi. Maha besar Allah dengan segala firmanNya. Wallahu’alambisshawab.

 

Wassalam.. Be right back

 

---------------------------------------------------------------------------------------------

 

Telah ditakdirkan oleh Allah bahwa akan ada yang mendengarkan dan akan ada yang tidak mendengarkan. Saya hanya berbagi apa yang saya dapatkan sebagai sebuah bentuk kewajiban satu alif saya. Tidak ada niatan bagi saya untuk menggurui, hanya mengingatkan dan bukan pula puja-puji yang saya harapkan, melainkan ridha Allah SWT.

 

Sesungguhnya maut itu teramat dekat, jika kamu mengetahui.

Monday, May 2, 2011

Salah

Salah.

Wrong.

False.

Miscalculation.

Not Right.

Untrue.

Mistake.

Left (lho?)

 

Terserah apapun dan bagaimana Anda menyebutkan istilah untuk sebuah keadaan yang tidak benar, baik cara, hasil ataupun ekspektasi terhadap sesuatu, salah adalah salah. Tidak akan pernah berubah bahwa kata false dan miscalculation akan berubah makna menjadi benar dan tepat. Tapi memang begitulah adanya manusia. Sebagaimana telah diajarkan kepada kita sekalian bahwasanya manusia adalah tempatnya salah dan lupa.

 

Bukan berarti dengan adanya paham seperti itu lantas kita bisa seenaknya berbuat salah dan melupakan segala sesuatu dengan seenaknya. Tapi, ajaran itu diberikan dengan sebuah pemahaman lain di baliknya. Ajaran itu menginginkan kita untuk terus bangkit, meski berbuat salah ataupun lupa.

 

Yap! Bangkit. Itulah makna sebenarnya dari ajaran tersebut. Dan itulah pula nama saudara sepupu saya.

 

Tuhan menginginkan kita belajar dari kesalahan dan kelupaan yang pernah kita lakukan. Dengan mengetahui apa kesalahan kita, kita diharapkan bisa mencerna, untuk kemudian memperbaiki kesalahan yang kita lakukan. Dengan begitu, benarlah bahwa orang akan lebih mampu berbuat baik ketika telah pernah melakukan kesalahan. Keyakinan itu pula yang saya pikir yang sama dialami oleh Khalifah Umar bin Khattab dan Gito Rollies.

 

Bahwa mereka pernah ada dalam suatu kondisi buruk yang memojokkan mereka dalam perangkap kesalahan adalah benar. Dan bahwa mereka telah mampu belajar dari kesalahan yang mereka buat dan menjadi lebih baik adalah juga benar adanya.

 

Ajaran itu juga menjadikan diri kita untuk bisa memaklumi kesalahan dan kelupaan yang pernah kita alami. Pernahkan Anda mendengar orang yang begitu frustasi dengan kesalahan dan kealfaan yang dia lakukan di masa lalu? Dimana kemudian seseorang datang dan berkata, manusia adalah tempatnya salah dan lupa, sudahlah jangan terus bersedih.

 

Nah! Itulah maksud saya! Betapa luar biasanya kalimat ini, bahwa Tuhan menerima kesalahan mahlukNya dan membuka pintu ampunan kepada para mahlukNya yang mau bertobat didukung oleh ajaran ini! Maha Suci Allah dengan segala duniaNya!

 

Salah tidak membuat duniamu kiamat Teman! Jadikanlah kesalahan di masa lampau sebagai batu loncatan! Jadikan dia pelajaran agar kau tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama di masa depan! Tegakkan pandanganmu ke depan dan lupakan masa lalumu!

 

Lalui hidupmu dengan semangat baru!!!

 

-----------------------------------------------------------------------------

 

29062_1343395105664_1254826725_31062815_5978991_n

 

One day, it didn’t affect me.

Two days,

Three days,

Now it has been walking for more than two months.

 

And wherever you are now, I believe that you hear this sound of heart.

~~~~~~

The Author

My photo
God gives you two ears so we can listen not only from one side. There are many perspective, point of view, and argument that can give you insights! Perhaps! Happy reading!
Muhamad Hasan Putra

Perumahan 1. Pt. GPM
Block F. 040
Bandar Mataram, Lampung Tengah
Lampung
34169

muhamad.hasan.putra@gmail.com

FB : Muhamad Hasan Putra

Twitter : @putrahasan