the roots of education are bitter, but the fruit is sweet ~aristotle~

Showing posts with label Opini Saya. Show all posts
Showing posts with label Opini Saya. Show all posts

Saturday, December 22, 2012

The Campaign

http://www.filmofilia.com/wp-content/uploads/2012/06/The_Campaign.jpg 

The Campaign

Siapa diantara anda yang belum nonton film ini? well, sebaiknya anda meluangkan sedikit waktu anda di akhir pekan ini untuk menyaksikan film terbaru dari Will Ferrel dan Zach Galfianakis ini. Tentunya tidak bersama anak-anak yang belum dewasa ya. Banyak ucapan kotor seperti "kotor" dan saru seperti 'saru" keluar dari aktor dan aktris film ini. Tapi, satu yang bisa pastikan untuk anda, inilah film yang akan memuaskan banyak hasrat di dalam diri anda, mulai dari komedi, dokumenter, politik, hingga aksi heroik.

Film yang beredar pada bulan Oktober 2012 ini berkisah mengenai pemilihan daerah di District 14, Hammond, North Carolina. Sebagaimana umumnya, dalam setiap periode, semua daerah akan mengirimkan satu wakil anggota kongres dari daerahnya untuk duduk sebagai anggota di parlemen Amerika Serikat. Selama empat periode berturut-turut, Camden Brady (Will Ferrel) selalu memenangkan pemilihan dan maju sebagai anggota kongres. Wajar, karena selama kurun waktu tersebut, tidak ada orang lain yang maju untuk menantangnya dalam pemilihan umum.

Hingga pada suatu saat, majulah Marty Huggins (Zach Galfianakis) menantang Cam dalam pemilu 2012. Disinilah peranan para kritikus politik AS berbicara. Disematkan berbagai pesan-pesan mengenai kotornya dunia politik Amerika Serikat. Mulai dari sponsor Marty yang menyumbangkan uang dalam jumlah besar dengan imbalan proyek bisnis mereka dapat digolkan, kampanye hitam dengan menggunakan kejelekan lawan, saling ejek di depan media, bahkan hingga ke pengrusakan dalam kehidupan pribadi lawan politik masing-masing.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRQWL3qgzzcak2ulHu75LqYLcZOrmPT2e-MF_Edbn24dFmQ6kuEM8U42SGiZXsZadsQhQFQS4c91BXKl0sKz-wvliXSkTaBVt24S6anxwSNW2gKQeKIKitlFei89J9rcq_UZoKCjMWGCc/s1600/The-Campaign-movie-poster-Cam-Brady-Marty-Huggins.jpeg

Film ini bercerita secara berimbang diantara kedua calon anggota kongres. Tidak ada sisi yang berat sebelah baik-jahat dalam karakter Cam maupun Marty. Keduanya memiliki sifat buruk, dan juga sisi yang baik.

Cam misalnya, digambarkan sebagai politikus yang telah lama mempertahankan jabatan sebagai anggota kongres. Untuk terus dapat mempertahankan jabatannya, maka ia rela menggunakan segala cara untuk mempertahankan posisi tersebut. Beberapa poin pesan politik kotor yang disampaikan lewat tokoh Cam Brady misalnya:
  1. Di awal kampanye, Cam berulang-ulang menggunakan istilah "Nation's Backbone" kepada banyak kalangan yang dihampirinya, mulai dari tentara dan veteran, hingga petugas bengkel mobil dan penjaga taman hiburan (yang digambarkan sebagai orang Filipina). Apa yang penulis tangkap adalah banyak politikus yang menyanjung-nyanjung setinggi-tingginya pihak yang mereka temui, namun sanjungan tersebut adalah sama belaka. Artinya, pujian ini tidak tulus. Selain itu, setiap bagian dari organ tubuh memiliki fungsi masing-masing, entah itu tulang belakang maupun kulit pada telapak tangan.  cam tak mampu mendefinisikan peranan-peranan masyarakat secara detail dan artinya, pengetahun politikus (seperti Cam ini) adalah dangkal.
  2. Cam melakukan affair dengan seorang wanita muda bernama Shana. Yah kalau yang ini sih sudah lah ya kita bercermin pada pejabat di negeri kita sendiri. Mulai dari guru sekolah, pegawai negeri sipil, anggota DPRD, anggota DPR, dan pejabat tinggi lainnya, cukup anda ketik keyword yang sesuai dengan posisi dan tambahkan "video mesum 3gp" maka anda bisa dapatkan makna film ini lewat penggambaran hubungan Cam dan Shana. Namun tak diungkap berapa Shana menerima upah, mungkin mantan bupati Garut yang cerai setelah menikah 4 hari bisa kasih tau harganya, dia kan tau tuh kalo nidurin artis ga sampai 250 juta, ya ga? Nomer lu berapa Ceng?
  3. Ketika Cam melakukan kesalahan pada panggilan telepon ke sebuah keluarga religius, dan isi dari telpon tersebut menjurus pada hubungan seksual antara Cam dan Shana. Ini menggambarkan bagaimana seorang politikus sering melakukan kesalahan konyol yang justru membuka aibnya sendiri. Kalau di Indonesia mungkin ucapan mantan bupati garut itu, atau perdebatan soal wanita di Jakarta Lawyers Club antara dua pemuka hukum Indonesia. Atau makian kasar ketika sidang DPR yang kemudian di klaim biasa karena sukunya keras? Penggambaran ini juga disematkan ketika Cam tergigit ular, memukul bayi, memukul anjing, dan mengemudi ketika mabuk.
  4. Ucapan-ucapan politis Cam ketika membela diri akibat kesalahn konyol yang ia lakukan, seperti membalikkan kesalahan kepada keluarga religius tersebut yang terlalu sensitif, mempertanyakan kenapa mereka masih memiliki mesin penjawab telepon di tahun 2012, dan lain sebagainya. Menunjukkan bahwa pejabat politik sering memutarbalikkan apa yang sebenarnya terjadi, melemparkan kesalahan kepada orang lain yang posisinya lebih lemah, yah pokoknya begitu, orang pintar meski ga minum tolak angin pasti ngerti arahnya kemana. Seperti misalnya pelajar Jerman yang mengikuti kunjungan studi banding anggota DPR yang memakai duit negara terus malah disentil ketua MPR.. Inilah politik, bahasanya muter-muter.
  5. Apel tak jatuh dari pohonnya. Ini digambarkan ketika anak Cam melakukan konsultasi pada Cam mengenai majunya ia mencalonkan diri sebagai Class President. Anaknya hendak melakukan kampanye hitam, dimana ia mengakui bahwa itu ia pelajari dari ayahnya, Cam Brady.  Arti dari pesan ini adalah, pada dunia dimana nepotisme terjadi, maka jika kepala dari nepotisme itu buruk, maka ke bawahnya dari alur nepotisme tersebut akan buruk juga. Mungkin bisa tanya pada gubernur dan bupati salah satu daerah di ujung pulau Sumatera tentang hal ini :D

Tokoh kedua adalah Marty Huggins. Tokoh ini digambarkan sebagai orang lemah namun baik hati yang ingin terjun ke politik namun tidak memiliki pendukung. Ketika kesempatan itu ada untuk maju dalam dunia politik pendukungnya justru adalah perusahaan global yang berusaha memanfaatkan Marty.

  1. Marty didukung oleh perusahaan global dengan dana yang cukup besar. Di akhir film, Marty menyampaikan kebenaran yang selama ini dipendamnya soal pendanaan kampanyenya. Wuhuuw, fakta politis yang juga terjadi di Indonesia bukan? Bahwa banyak calon pejabat politik yang disokong oleh perusahaan besar, entah demi kelancaran usaha, penggolan proyek, atau satu posisi di administrasi negara hingga kementrian :D
  2. Marty hanyalah orang lemah yang dimanfaatkan oleh orang lain sebagai boneka. Dalam hal ini Tim Wattler (juru kampanye Marty) bergerak sebagai pengendali boneka ini. Tim mengendalikan Marty mulai dari aksesoris dan perabotan rumah, hingga ke kehidupan rumah tangga Marty dan Mitzi. Dalam salah satu adegan digambarkan bagaimana Cam yang sedang mencoba bersahabat dengan Marty (dan kemudian mabuk) kemudian dilaporkan oleh Marty ke polisi atas instruksi Tim. Pesan yang coba disampaikan oleh sutradara film ini adalah masih ada politikus yang sebenarnya baik secara mental, namun hanya saja mereka dikendalikan oleh pihak lain dan membuatnya tampak terlihat buruk.  (Inilah pentingnya gagasan mengenai calaon pejabat yang berasal dari independen, kemampuan untuk mereka berdiri sendiri tanpa mengenal perbedaan orang per orang maupun organisasi, tak kenal balas budi pada orang atau kelompok, tapi kepada rakyat, independen, objektif, dan amanat. Sayangnya, calon dari kekuatan independen ini malah tidak populer, mungkin karena jarang nongol di stasiun TV)
Jika dilihat ada bebrapa kesamaan pada karakter Cam Brady dan Marty Huggins:

  1. Keduanya didukung oleh istri mereka. Seperti ungkapan, "behind every man's success, there is a great woman". Inilah yang coba digambarkan lewat istri Cam dan Marty, hanya saja istri Cam memiliki penggambaran negatif, dan istri Marty digambarkan dengan positif meski ia melakukan satu kesalahan konyol dengan Cam (dibawah kondisi stress dan mabuk).
  2. Keduanya sama-sama melakukan black campaign/kampanye hitam. Baik Cam maupun Marty melakukan kampanye hitam seperti menjelek-jelekkan lawan politik (via iklan kampanye), memutarbalikkan fakta dan mengarang cerita (debat mengenai Rainbow land), menghancurkan kehidupan pribadi lawan politik (kampanye poliyik "Brady's not good dad" dan Marty's not good husband", dan melakukan serangan fisik (pemukulan pada bayi anjing, dan penembakan kaki Cam pada acara berburu bebek).
Meski The Campaign banyak menggambarkan sisi buruk politik, namun juga ada pesan baik yang coba film ini sajikan, menurut penulis ada 2 pesan yang sangat baik:

  1. Beranilah untuk berkata jujur. Sedari awal film dimulai, Marty selalu mengatakan bahwa berani jujur akan memberikan ketenangan dalam hati. Inilah yang dibutuhkan para pejabat politik Indonesia saat ini. Kemampuan dan keberanian untuk berkata jujur. Satu esensi yang telah lama hilang dari orang-orang Indonesia. Ketika kejujuran telah dikekang oleh kekuasaan yang lebih besar, uang, dan nama baik kelompok.
  2. Agar rakyat untuk tidak menyerah mendukung mereka yang berhati mulia. Ketika akhirnya Marty dinyatakan kalah oleh pengadilan dan Cam berhak maju sebagai anggota kongres dari Hammond, Cam sadar bahwa Marty-lah yang berhak mewakili daerahnya karena Marty adalah orang yang sangat baik dan berani berkata tidak pada ketidakbenaran. Seperti kata orang bijak, bahwa kebenaran akan selalu menang meski di akhir. Rakyat haruslah pandai memilih dan mendukung mereka yang benar-benar memiliki hati untuk membangun negeri ini.
http://movies.inquirer.net/files/2012/08/TheCampaign_Preem.jpg

Di akhir film, ketika penghitungan suara, ada scene yang menyorot kotak suara pemilihan. Disana terlihat lambang logo perusahaan yang mendanai kampanye para calon, Motch Brothers. Remember when Marty said, "we are ahead at the last turn!" tapi Marty malah dinyatakan kalah. Well, ini ada hubungannya dengan scene di awal ketika Motch Bt menyatakan ketika uang ada dalam kuasa anda, begitu juga pemilihan umum. Well, I don't say that this thing kinda happening in Indonesian election, but, what's your opinion? Tentang pemilihan umum di daerah anda? Well, kalau di daerah saya di ujung pulau Sumatera itu, kita.....cukup tau saja. Yang lain menutup mata. Hahahaha!

Itu saja yang dapat saya sampaikan mengenai ulasan saya terkait film berjudul The Campaign. Semoga film ini mampu menginspirasi para manusia bejat yang mengatasnamakan rakyat untuk kepentingan pribadi mereka. Semoga!

Salam,

@putrahasan

Friday, December 21, 2012

Surat Untuk Mereka Yang Perduli

Yogyakarta, 22 Desember 2012
Kepada Yth. _________
di tempat

Besok akan jadi hari yang begitu menggaung di seluruh dunia. Sebuah konsensus internasional yang menyatakan kalo tanggal 22 Desember itu adalah Hari Ibu, dan otomatis menjadi harinya para wanita di dunia ini. Hari ketika engkau akan begitu dipuja sebagai sosok yang sangat berjasa dalam jengkal kehidupan manusia di bumi ini. Itu benar. Adalah sebuah fakta yang tak bisa dibantah mengenai hal itu. Jika tak ada sosok wanita, maka mungkin penulis pun tak akan pernah ada di dunia ini, kecuali ayah saya mampu membelah diri ataupun bertunas. Dan pastinya hal itu akan tampak menjijikkan untuk dibayangkan. Dan cukup, tak perlu engkau bayangkan bagaimana ayahmu membelah diri. dan sudah terlalu banyak kata dan dalam paragraf ini.

Fakta yang kedua adalah bahwa Tuhan telah menyatakan dalam firman suci-Nya bahwa wanita adalah salah satu perhiasan bumi ini, yang bagi kami, ditugaskan oleh Tuhan untuk menjaga anda. Dimana sebaik-baik harta di dunia ini adalah wanita dan anak-anak. Lagi-lagi itu adalah fakta yang tidak akan bisa terbantah. Apalah jadinya jika kami para lelaki hidup tanpa kalian para wanita, siapa yang akan mencuci piring, memasak, mengurus anak-anak, dan berbagai urusan rumah tangga lainnya yang mungkin kami lelaki tak mampu mendaftarnya dengan baik.

Adalah sebuah ketololan bagi kami kaum lelaki untuk tidak dapat menghargai para wanita yang telah bersusah payah berjuang mulai dari melahirkan kami, merawat kami dari kecil, mendidik kami, menjadikan kami lelaki dewasa yang kemudian mampu mengiringi generasi baru ibu yang akan melanjutkan generasi dan silsilah keluarga kami.

Mungkin apa yang akan saya katakan hanyalah sebuah opini dan pandangan saya terhadap bagaimana seharusnya wanita bersikap, secara khusus, dan semua orang, secara umum.

Hal pertama yang akan memulai wacana pesan untuk wanita ini adalah mulailah tinggalkan asas wanita menggunakan perasaan, sementara pria menggunakan akal. Sebagaimana diciptakan oleh Tuhan, perempuan yang baik hendaknya mampu menggunakan akalnya sebaik dia menggunakan perasaannya dalam menanggapi suatu hal. Kedua hal tersebut hendaklah berjalan dengan beriringan agar kembali kepada tatanan Tuhan, keseimbangan. Buat apa mementingkan perasaaan ketika tindakan anda sudah di luar akal sehat? dan buat apa juga berpikir dengan akal sehat jika perasaan sudah terluka? Ini adalah logika ekstrim yang hendaknya mampu diambil jalan tengahnya, ketika perasaaan mempengaruhi semuanya, hendaknya akal dijadikan penyeimbang atas apa yang disebabkan oleh perasaan engkau.

Inilah yang Ibu saya praktikkan dan contohkan ke anak-anaknya. Entah mereka lelaki ataupun perempuan. Seterpengaruh apapun perasaan Ibu ketika terjadi suatu peristiwa, Ibu selalu berusaha untuk tenang dan menggunakan akal sehat beliau. Alhasil tak pernah ada perasaan maupun emosi yang meluap-luap yang berujung pada kerugian diri sendiri.

Hal kedua yang bisa saya intisarikan adalah berhentilah untuk merasa bahwa wanita adalah mahluk dengan derajat tertinggi yang pantas untuk diutamakan. Ungkapan itu diutarakan oleh para pria hidung belang Barat dan yang dimaksudkan adalah mereka para wanita yang cantik-cantik. Adalah fakta dan rahasia umum bahwa ketika anda tidak cantik, tidak bertubuh indah, dan apalagi tidak pintar, maka anda tidak lagi ditempatkan dalam posisi tersebut. Sarkasme? Terima saja, ini fakta yang terjadi di masyarakat kita.

Dengan berhenti beranggapan bahwa anda adalah mahluk dengan derajat tertinggi, anda akan merasa rendah hati. Bahwa anda bukanlah mahluk yang terbaik dalam kelompok anda, masih banyak orang lain yang lebih dari anda, dan menjadikan diri anda sebagai seseorang yang mudah nyaman dengan kondisi sekitar anda. Menyingkirkan kesombongan tidak akan berpengaruh buruk pada anda, malah memberikan keuntungan pada anda dengan mudahnya orang mengenali anda sebagai pribadi yang positif.

Hal ketiga yang bisa saya sarankan adalah berhenti untuk cuek. Cuek atau sikap tidak perduli pada suatu hal mungkin baik pada level tertentu, tapi ketika sifat cuek muncul pada banyak hal dan pada level yang keterlaluan, maka anda mungkin perlu memeriksakan diri anda ke sutradara film. Yak, mungkin anda cocok untuk menjadi pemeran Cast Away II yang rencananya akan ambil tempat syuting di Segitiga Bermuda.

Sifat cuek pada orang lain terutama perasaan mereka akan memberikan banyak kerugian pada anda. Orang lain bisa saja sangat marah dan kemudian membenci anda dan kemudian membunuh anda. Orang seperti anda yang sangat cuek pada orang lain memang tidak pantas ada di dunia ini. Anda pantasnya hidup di Gurun Kalahari sehingga anda bisa belajar bahwa antelop saja perduli dengan kawanannya. Tidak, ini hanyalah contoh ekstrim yang mungkin terjadi pada hidup anda. Meski contoh nyata banyak dan dapat dicari di internet dengan keyword "orang cuek mati dibunuh". Banyak kok kisahnya.

Bukan untuk menakuti anda ataupun menunjukkan bahwa anda seorang psikopat karena saya bukan, tapi yang ingin saya utarakan adalah menjadi perduli dengan keadaan sekitar tidak akan merugikan hidup anda. Justru akan membawa banyak pertemanan, rejeki, dan mungkin jodoh untuk anda. Mungkin. saya bukan Tuhan. Saya juga bukan produser Take Me Out.

Terakhir yang dapat saya sampaikan dalam surat umum ini adalah, berhenti untuk berfikir dalam pola centralisme. Yak, centralisme. Pola pikir central is me. Where all the attention must be pointed to me. Ketika semua perhatian harus tertuju padaku. Where all the decision about us must be made by me. dan begitu banyak lagi pola pikir centralisme yang tentunya pada situasi yang tidak tepat bisa menjadikan anda dibenci orang. Menjauhkan pertemanan dan berbagai hal lainnya yang bisa anda identifikasi sendiri.

Mulailah untuk terbuka dan menerima pendapat orang lain. Pendapat yang diterima bukan berarti harus disetujui. Pendapat yang diterima adalah untuk dipertimbangkan kembali.

Satu penutup surat ini mungkin, I love honest woman :)

Good night, and Happy Mother's Day :)

Muhamad Hasan Putra

Saturday, December 8, 2012

Sekelumit Kabar Tentang Aceng

Dua minggu ini media heboh banget dengan tragedi Aceng Gate atau ada juga yang bilang Acengitis. Diantara selipan berita-berita tentang kasus Bank Century yang dipolitisasi hingga heboh Rhoma Irama yang mau naik liga calon presiden pemilu 2014, Aceng Gate memberikan warna tersendiri. Jika bertahun-tahun pejabat, pemimpin, hingga anggota DPR masuk media Indonesia karena kasus korupsi, kunjungan ke luar negeri, paling banter masuk video 3GP dan muncul di xHamster.com, kini kasusnya lebih bikin kuping panas. Bagaimana tidak, edisi kali ini pemimpin Indonesia masuk media lantaran mencerai istri yang baru dinikahinya 4 hari. Ya. Hari.

Aceng adalah nama panggilan Bupati Garut yang saat ini masih aktif bertugas. Pasti masih kencang ingatan soal mundurnya Wabup Garut yang artis itu lupa namanya, mundur karena alasan yang ga jelas. Nah, kini si Aceng bikin ulah dengan nikah sirinya yang cuma berlangsung 4 hari dengan remaja yang baru lulus SMA.

Ibarat kedelai, dibeli, dicuci bersih, direndam, dicuci lagi, direbus, diolah sampe jadi bubur kacang ijo, dimakan, 4 hari basi, dibuang. Kisah Aceng Gate hampir jadi seperti itu. Tak kan ada yang ambil pusing kalo si Aceng mau nikahin orang secara resmi terus cerai karena permasalahan pribadi, tentu ga akan jadi masalah yang heboh di media. Tapi, yang buat Aceng Gate semakin menjadi adalah komentarnya tentang mas kawin yang kemahalan.

Empunya cerita, si Aceng ini menikahi remaja tanggung dengan mas kawin senilai Rp 250 juta. Nikahnya nikah siri secara Aceng udah punya istri resmi dan Indonesia belum mengakui secara hukum memiliki istri lebih dari 1. Usut punya usut, pernikahan digelar. Tapi umur pernikahan Aceng dan remaja tanggung itu ga sampai 4 hari. Permasalahan mengapa cuma 4 hari ga diungkap media ke publik dan bukan urusan kita juga. Seperti yang saya bilang di paragraf sebelumnya, komentar Aceng yang buat peristiwa begini masuk media. Bagaimana tidak, Aceng membuat statement super silly menagih mas kawin yang 250 juta tadi, dengan tambahan pernyataan kalo nidurin artis saja ga sampe angka segitu.

WTF!!!!!!!

Serentak media sosial heboh, wtf banget memang, Aceng ini seorang bupati resmi, disumpah jabatan untuk melayani rakyat, tapi mengeluarkan statement serendah itu kepada wanita yang dicerainya, di depan publik lagi -___- Isi otak Aceng apa? Sudah malu dengan pernikahan sirinya, cuma bertahan 4 hari, dicerai lewat sms, terus ngomong kalo nidurin artis aja ga sampe 250 juta... wtf wtf ufc dll...

Ga cuma media sosial, sampe Presiden pun ikut ngasih komentar -___-. Bahkan ajegile DPR (yah biasa sih memanfaatkan media yang lagi heboh) sampe bikin Pansus buat menyelidiki kasus Aceng (meski sebenarnya ya aga gimana gitu). Nih, kalo Aceng bilang tarif nidurin artis ga nyampe 250 juta, artinya dunia si Aceng tu deket banget sama yang namanya nidurin artis -___-

Meeeeen, dia pejabat men, pejabat pemerintahan men, kelakuannya men. Jangan sampe ini cerminan nyata pemimpin daerah di Indonesia. Jangan sampe. Mau jadi apa negara kita men -___-

Ga perlu kta bahas lebih jauh tentang Aceng Gate. Yang pasti, pilih orang yang tepat di tiap Pilkada daerah lu pada, kalo ga mau daerah lu kaya Garut, karena Aceng, Sang Bupati.

Thursday, December 6, 2012

Perbaikan PSSI!

Ibarat kerupuk, performa Indonesia di ajang Piala AFF 2012 sudah melempem. Banyak kehilangan gairah (kerenyahan) meski masih nikmat jika dimakan (aksi lapangan). Ya. Indonesia tak mampu tampil dengan potensi terbaik di Piala AFF kemarin. Seri 2-2 melawan Laos, menang 1-0 atas Singapura, dan dikalahkan Malaysia 2-0. Indonesia pun tersingkir dari piala AFF tanpa basa-basi.

Tersingkirnya Indonesia di babak penyisihan ini sebenarnya tidak diramalkan oleh "analis" sepakbola Indonesia. Tapi, berkaca pada kisruh berkepanjangan dalam kepengurusan organisasi sepakbola nasional telah membawa pertanda yang sangat jelas, sepakbola Indonesia menuju kehancuran. Kisruh berkepanjangan yang telah berlangsung hampir 3 tahun antara pihak pro dan kontra PSSI membawa Indonesia kepada rekor terburuk Indonesia di sepanjang sejarah pelaksanaan Piala Tiger dan AFF. Tersingkir di awal tentunya sangatlah menyedihkan bagi fans Timnas Indonesia.

Timnas Indonesia AFF Cup 2010 
Performa Timnas Indonesia di atas lapangan dan kepemimpinan Nil Maizar bukanlah suatu hal yang perlu kita perdebatkan. Kemenangan adalah kemenangan, kekalahan adalah kekalahan. Apresiasi terhadap kerja keras dan usaha dari tiap-tiap individu dalam Timnas tentunya patut dilakukan. Respek setinggi langit saya berikan untuk mereka yang mampu bermain dengan segala keterbatasan, mulai dari pendanaan hingga aturan kompetisi.

Hal yang lebih pantas di diskusikan dan dicari jalan keluarnya adalah permasalahan pengelolaan cabang olahraga paling diminati di seluruh dunia ini. Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk 240 juta jiwa. Diperlukan sebuah sistem yang mampu menyaring bibit-bibit pesepakbola andal dari yang 240 juta ini untuk dapat dibina menjadi Timnas yang lebih baik. Seperti yang orang bijak katakan, bahwa keteraturan membawa kebaikan, dan kebaikan membawa hasil yang baik pula. (Pada beberapa kasus, ketidakteraturan bisa menjadi kunci, namun dapat saya pastikan bahwa hal tersebut adalah outlier, sesuatu yang berada di luar rata-rata).

Timnas U-23 SEA GAMES 2011
Sayangnya persepakbolaan Indonesia telah sampai pada titik yang luar biasa rusuh. Tidak ada lagi keteraturan yang dapat masyarakat lihat untuk mencapai kebaikan yang kita semua cari. Dua lembaga nasional yang saling klaim sebagai otoritas tertinggi sepakbola, dua liga nasional yang juga sama-sama mengalami banyak permasalahan,hingga pembentukan dua Timnas. Belum cukup puaskah dengan tersingkirnya Nurdin Halid?

Lantas apa yang perlu dilakukan Indonesia ketika persepakbolaan sudah sampai pada level kekacauan seperti ini?

Saya tak bisa pungkiri bahwa sudah sebaiknya Indonesia mengambil jalur nekat. Pemerintah harus tegas menindak kekisruhan ini. Persetan dengan adanya sanksi FIFA yang menyatakan Indonesia tak boleh ikut kompetisi internasional jika sepakbolanya di campur tangan oleh pemerintah. Sanksi tersebut cuma akan berlangsung dalam tempo 2 tahun. Jika Indonesia bisa mengoptimalkan waktu tersebut untuk perbaikan, pasti FIFA akan melakukan penilaian secara objektif terhadap keadaan yang membaik. Pasti.

Langkah pertama, bubarkan PSSI dan KPSI, lebur dalam satu wadah organisasi nasional yang padu. Dualisme kepemimpinan hanya akan menimbulkan konflik dan kebingungan para stakeholder dalam persepakbolaan yang berakibat tak bisa optimalnya kinerja dari stakeholder. Gunakan jasa para ahli struktur organisasi, operasional, dan sumber daya untuk menciptakan keteraturan dalam organisasi. Tugaskan mereka untuk menentukan job specs dan job desc dari titik puncak hingga titik terbawah organisasi, aliran kewenangan, dan poin-poin organisasi yang boleh dikreasikan secara mandiri dan mana poin yang tidak (kaku). Susun AD/ART yang memfasilitasi perbaikan dan kemajuan.

Langkah kedua, singkirkan oknum-oknum tidak bermanfaat (yang penuh dengan amarah, penuh hasrat untuk korup, penjilat, dll dsbg), ganti dengan orang-orang yang lebih reliable, accountable, dan amanah pastinya. Serahkan setiap urusan kepada mereka yang ahli melakukan tugasnya. Pilih dari semua sumber daya yang ada, orang-orang yang mampu bekerja dengan maksimal dan berorientasi pada kemajuan sepakbola Indonesia.

Langkah ketiga, susun kompetisi nasional yang mampu memfasilitasi dengan baik klub ISL dan IPL. Buat standarisasi kompetisi yang sesuai dengan kemampuan Indonesia. Bertahap, standar itu akan dinaikkan hingga sesuai dengan standar dari AFC. Pasti ada model kompetisi yang bisa kita gunakan untuk memenuhi keinginan seluruh peserta liga. Susunan kompetisi ini bertingkat dari usia muda hingga usia senior. Tingkatkan kerja sama pembinaan dan komunikasi antar cabang organisasi, bahkan hingga luar negeri. Tingkatkan imbalan ataupun hal-hal yang memotivasi anakanak bangsa untuk memaksimalkan kemampuannya di sepakbola.

Langkah keempat, tingkatkan investasi klub sepakbola asing untuk hadir di Indonesia. Jika tidak ada, biayai. Jika tidak mau dibiayai, buat sekolah sepakbola yang mendekati level akademi internasional. Hal lain adalah yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Siswa yang memiliki kemampuan atletik yang baik, dioptimalkan dan diberikan beasiswa. Indonesia memiliki banyak perguruan tinggi dengan kualitas yang baik. Saya rasa pemerintah bisa mulai mencoba hal seperti ini untuk memaksimalkan potensi olahraga disamping meningkatkan motivasi masyarakat yang mungkin tak mampu menjamah perguruan tinggi dari segi finansial.

Langkah kelima, pastikan sistem tersebut mampu terintegrasi dengan baik dibawah organisasi baru, baik secara nasional maupun daerah. Kekacauan yang muncul harus segera diatasi, tidak boleh dibiarkan berlangsung berlarut-larut. Ibarat jamur, dari kecil terlihat imut, sudah besar menjijikkan. Inilah yang harus diwaspadai. Sistem harus mampu menjalin hubungan yang baik dengan jaringannya dan sebaliknya.

Beberapa hal yang bisa kita jadikan contoh adalah bagaimana Jepang dan Korea bisa membangkitkan persepakbolaannya dengan memodifikasi ataupun merubah total sistem pengelolaan sepakbola Indonesia. Negara ini memiliki potensi. Namun potensi itu hanya akan tetap menjadi potensi ketika kita tidak mampu menggalinya dengan tepat. Kekisruhan dalam sepakbola Indonesia seharusnya menjadi tolok ukur bangsa ini untuk mulai sadar, bahwa ada yang salah dengan persepakbolaan Indonesia.

Ini adalah sekelebat lima visi saya tentang organisasi persepakbolaan nasional. Jika kita masih mau memanggilnya PSSI. Tentunya kelima visi ini hanyalah ide pendek dari bagaimana perwujudan atau aktualisasi dari lima visi ini. Akan sangat panjang dan butuh ribuan kajian dan bahasan jika kita jabarkan di sini lewat tulisan. Namun saya tentu sangat terbuka untuk menerima panggilan jika suatu saat ada pihak yang memiliki kewenangan meminta saya memperbaiki keadaan PSSI kita, meski itu hampir tidak mungkin.

Sudah lama kita tak melihat Indonesia berjaya. Kini saatnya memulai.

Thursday, June 7, 2012

14 Tahun (Part 2-End)

Sometimes we end up at having too much to be thought of, not realizing that there were one clear choice after all

Tolong lihat aku, dan jawab pertanyaanku.. Mau dibawa kemana.. hubungan kita…. Secuplik potongan lagu dari Armada yang entah saya tak tahu judulnya, mungkin jadi penggambaran paling jelas bagaimana negara ini bertanya pada penghuninya. 14 tahun sudah kita lepas dari masa Orde Baru, orde yang senantiasa diidentikkan dengan pengekangan, otoriter, petrus, penculikan aktivis, dan pembungkaman media, dan berakhir dengan sangat menyedihkan lewat peristiwa Semanggi.

Sebuah diskusi Kamis sore dalam mata kuliah Sosiologi dan Politik asuhan Purwanto (Dosen Fisipol UGM) berakhir dengan kesimpulan bahwa negara kita masih berada dalam tahap pertumbuhan demokrasi, belajar, dan paling penting adalah negara ini masih beradaptasi. Do we?

Entahlah. Saya tak sependapat dengan hal tersebut. 14 tahun bukanlah waktu yang singkat. Seorang anak lahir tahun 1998 dan pasti sekarang sudah masuk sekolah menengah pertama, sudah mulai masuk akil balig, dan sudah mulai belajar apa itu yang benar, dan mana yang salah. Tapi sebuah negara tidak dapat begitu saja disamakan dengan seorang anak manusia. Sudah lebih dari 60 tahun negara ini merdeka, sudah begitu banyak ahli lahir dari perempuan Indonesia, begitu banyak prestasi diukuir, meski tak sebanyak duka tergores untuk rakyat lainnya.

Permasalahan Indonesia tidak akan pernah lepas bahwa kita tidak pernah menempatkan ahli di berbagai posisi penting di negeri ini. Seperti yang saya yakini dalam agama saya, dalam hadist Rasul, beliau berpesan bahwa sebaiknya masyarakat menyerahkan berbagai urusan kepada ahlinya. Dan sudahkah kita memberikan hak pengelolaan urusan kita pada ahlinya?

Tidak. Negeri ini menyerahkan berbagai urusan kepada mereka yang memiliki power, memiliki kekuatan untuk mengelola, dan kekuatan itu hadir bukan karena mereka expert, melainkan karena mereka rich. Mereka kaya.Dan maaf jika kita harus berkata bahwa negeri ini dikelola oleh mereka yang punya uang, bukan skill dan ability yang pantas maupun cukup untuk mengelola negara.

Sebuah cerita dari perang dunia ke 2, seorang prajurit Jerman tersesat di sebuah hutan di Prancis. Berlari ketakutan tanpa arah, ia jatuh tersandung dan pingsan tersungkur. Dalam pingsannya, ia mengaku seperti bermimpi dan bertemu seorang tua di gedung militernya di Jerman. Orang tua itu bertanya, siapakah jendral terbaik di negeri ini? Prajurit itu berdiri dan berkata “Hail Hitler!” Namun orang tua itu membentak, “Bukan!, Kamu salah, bodoh! Lihat orang di sampingmu! Dialah jendral terbaik di negeri ini!”

“Tapi dia hanya tukang ketik! Hail Hitler!” jawab prajurit itu, “manalah mungkin seorang tukang ketik menjadi jendral, pun jendral terbaik di negeri ini”

“Itu karena kalian menyerahkan negeri ini ke tangan orang yang salah, yang tamak akan kekuasaan!" Dialah jendral terbaik di negeri ini, namun sayang dia memilih untuk menjadi tukang ketik, karena tak berdaya melawan monopoli kekuasaan kalian!”

Sepenggal kisah ga jelas di atas mungkin ga bisa menggambarkan keadaan sebenarnya dari kondisi Indonesia. Tapi semoga kita bisa berkaca darimana kebanyakan pemimpin, pejabat, anggota DPR, legislatif di daerah semua itu berasal. Bukan suuzon, tapi itu semua fakta di lapangan.

14 tahun ini jika saja kita serahkan pada orang yang ahli di bidang masing-masing dan punya komitmen untuk memajukan negara, saya rasa adalah waktu yang cukup untuk memajukan negeri ini. Wallahualambisshawab.

Saturday, June 2, 2012

14 Tahun (part 1)

Judul di atas tampaknya absurd yak! Ga jelas banget. Tiba-tiba di Sabtu yang ga jelas begini, ada tulisan muncul di timeline kalian, 14 tahun. Apa si makna 14 tahun? Kalau kalian ingat, bulan Mei kemarin adalah peringatan reformasi tahun 1998. Dan jika sekarang adalah benar tahun 2012, maka sudah 14 tahun sejak reformasi tahun 1998 itu berlalu. Trus mengapa kok dibahas nih? Yah inilah sebuah coretan aktivis tanpa jabatan organisasi.

14 tahun berlalu dan apa saja sih yang udah kita lewati di masa itu? Apa aja si yang uda bisa negara lakuin selama waktu itu? Dan gimana si keadaan sekarang di mata seorang aktivis tanpa jabatan ini?

 

2011-07-13 08.36.57

Aktivis tanpa jabatan organisasi, belum ada yang dapat dibanggakan kecuali bangga menjadi rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia

Tahun 1998 dimulai dengan tragedi ekonomi paling menyesakkan dalam kehidupan rakyat Indonesia. Krisis Moneter Asia tahun 1997. Nilai Rupiah terhadap Dollar Amerika anjlok hingga angka 13ribu, inflasi super duper, gonjang-ganjing pemerintahan, kerusuhan, dan demo akan permintaan reformasi dari seluruh negeri.

Maret-Mei 1998 menjadi puncak dari seluruh tragedi yang menyayat hati rakyat Indonesia. Kerusuhan akibat ekonomi masyarakat yang semakin memburuk, sentimen negatif terhadap etnis Tionghoa, pemerkosaan wanita, hingga penculikan aktivis, terus menjadi headline berita di penjuru negeri. Investasi asing kabur ke luar negeri, modal di sana-sini ditarik, bank bangkrut, BLBI turun. Dan puncaknya, Presiden Soeharto dengan “kejayaan” 32 tahunnya, lengser dari tahta.

Kini, 14 tahun Indonesia lepas dari masa orde Baru ala rezim Alm. Soeharto, apa perbedaan yang paling kentara bisa kita rasakan?

Mungkin salah satu yang paling kentara adalah kembalinya nilai tukar Rupiah secara bertahap. Dari di masa krisis di level belasan ribu, hingga kini turun ke sembilan ribuan. bahkan sempat menyentuh angka delapan ribuan. Indikasi yang baik secara ekonomi, menandakan bahwa masyarakat luar negeri mulai percaya terhadap mata uang kita, dan artinya lagi, percaya terhadap iklim bisnis di negeri ini. Pertumbuhan ekonomi sebesar 6% di tahun 2010 serta naiknya rating investment grade ke tingkatan BBB juga merupakan sinyalemen yang baik terhadap investor asing.

Mengapa investor asing? Sepemahaman saya, investor domestik masih belum sekuat investasi asing kemampuan pendanaannya, sampai sekiranya ekonomi Indonesia menguat dan rakyat telah mengerti arti penting investasi, maka investasi domestik akan mampu berkembang dengan sendirinya. Selain itu, investasi domestik sebaiknya diserahkan pada industri kecil dan menengah untuk masyarakat ekonomi bawah.

Secara politik, Indonesia juga mampu melaksanakan pemilihan kepala negara yang digadang-gadang sebagi demokrasi terbaik di dunia. Tahun 2004, dimana untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, seorang kepala negara dan kepala pemerintahan, dipilih langsung oleh ratusan juta pemilih terdaftar negeri ini.Tahun 2009, Indonesia kembali melaksanakan pemilu serupa, dimana pemenangnya pun serupa, Susilo Bambang Yudhoyono. Pengakuan dari berbagai negara pun turun, Indonesia sebagai negara demokrasi yang mampu memberikan contoh.

Namun kemajuan politik kita berhenti di situ. 99 rancangan undang-undang mandeg, hanya 20an yang mampu dikerjakan menjadi undang-undang, sisanya mungkin akan dikejar di masa kabinet saat ini, sisanya lagi dilimpahkan pada pekerjaan kabinet berikutnya. Kalopun gagal diselesaikan ya dilimpahkan lagi ke kabinet selanjutnya agi, dan seterusnya.

Salah SBY saja kah semua ini?

Tentunya bukan. Meski SBY begitu dicecar selama masa pemerintahannya, namun kita tidak boleh menutup mata pada kinerja kabinetnya, dan juga kinerja lembaga negara seperti DPR. Yak DPR. Lembaga negra dengan kepanjangan Dewan Perwakilan Rakyat ini ternyata tidak mampu melambangkan makna perwakilan rakyat. Mulai dari permasalahan undang-undang di atas, hingga ke aspirasi rakyat yang sebenarnya.

BBM terus naik itu bukanlah lagi rahasia umum, di luar isu itu adalah kepentingan bisnis atau politik atau murni keadaan internasional atas harga minyak mentah. Kita tidak akan pernah tahu. Yang pasti adalah, 14 tahun reformasi negeri ini, kita belum mampu menyerahkan minyak terhadap mekanisme pasar. Sebagaimana kita menyerahkan harga cabai, meski dalam dimensi kebutuhan yang berbeda.

Kesimpulannya, 14 tahun dan susbsidi yang diberikan negara masih belum tepat guna. Tepat guna dalam arti belum tepat sasaran, dan memang belum tepat dalam pelaksanaannya.

Survey membuktikan bahwa subsidi dinikmati oleh pihak yang bukan merupakan sasaran dari subsidi yang diberikan negara. 14 tahun atau mungkin lebih, subsidi diberikan kepada mereka yang tak pantas menikmati. Tak pantas bukan karena tak memiliki hak, tapi karena ada jutaan rakyat lain yang lebih pantas mendapatkan hak tersebut. Mobil-mobil mewah, mobil pejabat, hingga mobil dinas pemerintah yang sebenarnya tidak [antas menggunakan hak rakyat tersebut, malah menikmati dengan bebas. Bayangkan, 14 tahun lebih subsidi dikucurkan, dengan salah sasaran. 14 tahun lebih sakit kepala diobati dengan obat batuk.

Survey BPS menyatakan bahwa pendapatan masyarakat ekonomi bawah di Indonesia, digunakan sebagian besar untuk membeli ROKOK. Urutan spendingnya naik turun di urutan 1,2, dan 3, prioritas barang yang dibeli oleh rakyat kita. 14 tahun, dan pendidikan kesehatan masih saja gagal meyakinkan bahwa rokok memberikan efek buruk terhadap kesehatan, apalagi dengan konsumsi berlebihan. Subsidi bahan bakar artinya meluangkan pos dana yang dimiliki rakyat, namun jika spendingnya lari ke rokok, maka apalah gunanya? Lagi-lagi, 14 tahun lebih dan belum ada solusi praktis dan tepat untuk menjawab semua permasalahan ini.

Permasalahan BBM adalah satu dari sekian banyak polemik di Indonesia yang belum memiliki penyelesaian, masih ada permasalahan BLBI 1998 yang juga jelas cuntrungannya, namun mungkin diakhiri dengan putusan diabaikan demi hukum atau apalah namanya, kasus BailOut Century, kasus Hambalang, Wisma atlet, Gayus Tambunan, hingga grasi Corby.

14 tahun, dan kita masih mencari jawaban untuk semua itu..

Emma-Watson-003

14 tahun dan si aktivis masih bermimpi akan wanita di atas (baca: Emma Watson)

(bersambung…)

Wednesday, May 30, 2012

Konflik Sepakbola Indonesia: CEMEN!

Sebentar lagi pergelaran ajang sepakbola terbesar antar negara Eropa, EURO 2012, akan segera dihelat di Polandia dan Ukraina. Telah dipastikan pula 16 negara termasuk diantaranya finalis World Cup South Africa 2010, Spanyol dan Belanda pun turut serta. Polandia yang naik pamor lewat trio Borussia Dortmund (Piszcech, Lewandowski, dan Kuba) serta Ukraina dengan bintang redup Andriy Shevchenko ditunjuk jadi host bersama. Meski sebenarnya masih kalah pamor dengan UCL (antar klub Eropa), EURO 2012 tentu akan jadi penghangat musim panas di sela libur kompetisi antar klub.

Dan masih begini-begini sajalah sepakbola Indonesia. Masih ada dualisme kepemimpinan tertinggi otoritas sepakbola Indonesia. Masih ada dua liga yang memproklamirkan diri sebagai liga terbaik di Indonesia. Masih ada pula timnas Indonesia PSSI dan timnas Indonesia PSSI. Dan kini lagi muncul Timnas Indonesia “PLUS”.

Miris kuping dan hati setiap kali komentator memanggil Timnas Indonesia yang menghadapi FC Internazionale hari itu dengan sebutan Tmnas “PLUS”. Saya pribadi tak mengerti mengapa timnas kita dipanggil begitu oleh komentator. Namun yang dapat dilihat di lapangan, untuk pertama kalinya, Timnas diisi oleh pemain dari IPL (yang diakui PSSI), dan juga diiisi oleh beberapa pemain ISL (yang dianggap ilegal oleh PSSI). Pemain ISL seperti Patrich Wanggai, Oktavianus Maniani, Titus Bonai, dan Markus Harrison ikut dalam laga tersebut. Mungkin itulah alasan yang paling tepat mengapa komentator memanggil timnas dengan sebutan Timnas “PLUS”.

Menyedihkan.

Orang awam mungkin tak pernah tau mengapa bisa muncul dua liga di Indonesia. Liga pertama adalah Indonesian Super League, yang dibentuk pada masa kepemimpinan Nurdin Halid di PSSI. Liga ini berubah nama dari sebelumnya hanya Liga Sepakbola Indonesia, dan juga berubah format, dari kompetisi dua wilayah, menjadi kompetisi dua wilayah. Di liga ini beberapa tim yang ikut masih menggunakan APBD sebagai sumber pendanaan utama klub.

image               image

Logo Kedua Liga Utama di Indonesia

Liga yang kedua adalah Liga Primer Indonesia bentukan dari pengusaha Arifin Panigoro. Beberapa tim yang ikut di liga ini merupakan tim pecahan dari tim yang ada di ISL. Semisal Persija, Persib, PSMS, dan Arema.

Tapi apa alasan utama pendirian IPL sehingga harus dalam posisi menandingi ISL?

Apa yang saya dapatkan dari kabar berita, IPL adalah puncak kemuakan beberapa orang yang memiliki kekuatan, atas kacau balaunya pelaksanaan kompetisi sepakbola di Indonesia. Hal ini semisal jadwal pertandingan, penggunaan dana APBD, pengaturan skor, hiangga audit keuangan pengelola liga yang tidak transparan. IPL berusaha mengeliminir itu semua. Istilahnya adalah membentuk manajemen baru yang lebih profesional.

image

PSSI pimpinan Nurdin Halid menolak keberadaan IPL bentukan Arifin Panigoro, begitu juga dengan PSSI yang kemudian ikut menolak IPL. Namun ketika PSSI diberontak rakyat, rezim Nurdin Halid turun, dan Djohar Arifin naik sebagai ketua umum PSSI, keadaan berbalik 180 derajat. IPL justru menjadi liga yang legal menurut PSSI dan ISL berbalik kedudukan menjadi liga asing di Indonesia. PSSI menjadi tidak konsisten dan dipertanyakan independensinya.

KONFLIK CEMEN!

Katakanlah saya ini orang yang bermulut besar, banyak bicara. Tapi perhatikan saja sejenak apa yang akan saya coba utarakan.

Suatu hari seorang kakek dan nenek yang telah menikah selama 58 tahun didatangi oleh wartawan yang kagum kepada usia pernikahan mereka. Wartawan itu bertanya,

“Apa yang kalian berdua lakukan untuk menjaga pernikahan kalian ini?”

Si nenek menjawab santai,

“Kami hidup di masa dimana ketika sebuah barang itu rusak, kami memperbaikinya, dan bukan membuangnya begitu saja,”

Inilah yang seharusnya terjadi dalam persepakbolaan Indonesia. Jika memang ISL terbukti sebagai kompetisi yang telah rusak, maka seharusnya ada upaya untuk memperbaikinya, bukan malah kita membuangnya dan lantas mendirikan sesuatu (dalam hal ini kompetisi liga sepakbola) yang baru pula.

Jika ada kesalahan, kerusakan, atau kebobrokan disana-sini, maka itu yang harus dibenahi.

Konflik sepakbola di Indonesia itu sungguh cemen, sungguh sangat kekanak-kanakan. Tapi menjadi tampak rumit, karena ada politik yang bermain disana, ada pengusaha yang coba ambil untung di sana, dan pihak-pihak lain yang mementingkan kepentingan pribadinya.

Contoh nyata: masih ingat spanduk foto para pejabat politik seperti Pak SBY, Andi Mallarangeng, Hatta rajasa dan Ical Bakrie di GBK pada perhelatan AFF lalu? Kemudian, saat timnas Indonesia dibawa berkunjung ke rumah Ical juga di periode kompetisi AFF? lalu mengapa Arifin Panigoro dengan Medconya tiba-tiba muncul di persepakbolaan Indonesia?

Dan contoh politik praktis yang paling baru: Laga Sriwijaya melawan Persipura di Jaka Baring bulan Mei 2012 ini dimana Alex Noerdin (calon gubernur DKI) disyuting berulang-ulang oleh penyiar! lebih banyak daripada pelatih Sriwijaya sendiri!

Inilah mengapa saya kemudian berani berkata, konfliknya cemen, cuma karena ada orang yang punya kepentingan berbeda, konflik ini menjadi rumit.

Apa artinya?

Artinya adalah, pihak-pihak yang tidak jelas kepentingannya itu harus dipersilakan menyingkir dari persepakbolaan Indonesia. Singkatnya begini,

  1. PSSI sebagai induk organisasi sepakbola tertinggi, haruslah bersih dari segala intervensi dan menjunjung tinggi profesionalitas kerja. Meski itu berarti memaksa manajemen PSSI berganti ke yang benar-benar baru, itu bukanlah sebuah masalah. Untuk membangun gedung yang kuat dibutuhkan fondasi yang kuat. Jika fondasi yang lama rapuh, maka tak perlu ragu untuk mengganti.
  2. IPL harus dibubarkan. Agar tidak ada dualisme kompetisi dalam sepakbola Indonesia. Agar tidak ada dua kiblat, dan tidak ada lagi dua timnas. Mengapa IPL? mumpung kompetisi ini masih baru, belum memiliki peringkat liga di Asia, mumpung masih sempat.
  3. Sistem liga yang efektif harus dijalankan. Seperti jadwal pertandingan, pengelolaan klub, dan lain sebagainya harus memiliki standar yang jelas.
  4. dan lain sebagainya yang bisa menjadi strategi PSSI yang baru.

Intinya? Masalah konflik ini akan bisa selesai jika orang-orang PSSI mampu bersikap professional terhadap organisasinya. Singkirkan mereka yang tidak mampu, benahi masalahnya, selesai.

image

“terkadang kita terlalu memperhatikan yang besar sehingga detil kecil yang mempengaruhi secara signifikan malah tertinggal. dan itulah mengapa manusia gagal”

Anonim

Wednesday, May 2, 2012

Oknum Aparat, Oknum atau Kebiasaan?

HEBOH! Heboh sekali tampaknya dunia twitter begitu muncul video KOBOY PALMERAH. Akun twitter Liputan 9 (@liputan9) yang biasa ngocol dengan berita-berita slengean pun muncul memberitakan, The Raid kalah pamor dengan Koboy Palmerah. Mengapa tidak, kali ini oknum,, cie,, oknum aparat TNI AD bertindak di luar batas.

Apa itu? Bukan bentrok adu kekuatan antara BRIMOB POLRI dan KOSTRAD TNI, melainkan sebuah pertengkaran dengan warga sipil di sebuah jalan milik publik. Ceritanya, kemarin ada warga sipil yang kebetulan membawa kamera, dan memiliki akses YouTube, merekam sebuah pertengkaran di kawasan Palmerah, Jakarta mana saya ga tau. Dalam video tersebut, yang tentunya tanpa editan tukang rias apalagi ahli edit videoshop, ada seorang oknum TNI AD yang memukul seorang warga sipil, dengan juga ikut mengacungkan pistolnya, ke wajah si warga sipil.

Nih kalo mau liat videonya :

KOBOY PALMERAH, MOBIL DINAS BUAT URUSAN PRIBADI. BECENG.

Menurut cerita versi cangkem TNI AD, si pengendara motorlah yang memulai keributan dengan menendang pintu mobil DINASnya. MOBIL DINAS. Rencananya, si oknum TNI akan MENJEMPUT ORANG TUANYA di bandara. MENJEMPUT ORANG TUANYA, dengan menggunakan mobil dinasnya. MOBIL DINAS. Karena merasa terancam, si TNI AD pun turun dari MOBIL DINAS yang akan digunakan untuk MENJEMPUT ORANG TUANYA DI BANDARA, dan memaki-maki si pengendara motor, serta mengeluarkan senjata berupa pistol jenis airsoft gun dan stik besi. SENJATA BERUPA AIR SOFT GUN dan STIK BESI.

Nah, menurut versi YouTube dan komen-komen serta saksi yang muncul di website berita lain, ternyata memang ada peristiwa senggolan antara motor dan mobil si TNI. Tapi, tidak ada aksi penendangan pintu oleh pengendara mobil. TIDAK ADA. Selain itu, si oknum juga menembakkan pistolnya ke udara sebanyak dua kali. MENEMBAKKAN PISTOLNYA.

Dalam video tersebut, terlihat bahwa si oknum TNI itu beberapa kali memukul warga sipil si pengendara motor dengan stik besi. DENGAN STIK BESI. Beberapa kali di helm. Serta ada makian “banci lu, buka tuh helm”.

Ini nih realita yang terjadi di masyarakat. Mau tau apa aja yang bikin janggal?

1. Yakin ga kalo si pengendara motor emang nendang tuh mobil? Kok saya ga yakin ya? Ya jelas aja siapa si yang mau berurusan sama polisi and TNI kecuali maling? Yakali bro cuma macet doang sampe nendang mobil orang apalagi mobil BERPLAT TNI AD, MOBIL DINAS YANG SEDANG DIPAKAI UNTUK MENJEMPUT KELUARGA? Gw liat mobil polisi aja uda keder mau lewat meski ga salah apa-apa –____- apalagi nendang itu mobil.

2. Itu kenapa mesti ngeluarin beceng gitu lho… mental banci banget. Udah lagi kaga pake seragam, kaga dalam tugas dinas instansi, lagi dalam urusan pribadi.. eh ngeluarin beceng –___- pengecut banget. Bancian mana sama yang tetep pake helm full face digebuk stik besi. Tangan kosong dong kalo emang mau ribut mah euy, katanya TNI, melindungi rakyat melindungi kedaulatan. Kok nyiksa rakyat pake stik besi and beceng..

3. Emang seenak hati bisa ngeluarin tuh beceng yak? Bukannya ada prosedurnya tuh? kalo dirampok kapak merah so oke-oke aja deh, ini ditegur warga sipil lho.. WARGA SIPIL. dan PAKE BECENG –_____-

4. Itu kenapa MOBIL DINAS dipake buat URUSAN PRIBADI? yang bayar buat beli mobil itu siapa? Yang subsidi BBMnya siapa? Dan dipake buat neror warga sipil? WHAT THE HELL HAPPENING IN THIS COUNTRY EUY?

Btw gw juga bakal minder kalo lawan pake beceng. Oknum TNI. Dan dia tetap dibela instansinya. The hell.

Sebenernya yang beginian bakalan jadi penegas aja kalo ternyata emang bener di lapangan emang kejadian nih yang beginian. Ngacungin beceng biar orang lain takut. Di lapangan sana, di daerah saya misalnya, POLISI itu udah kayak TUHAN kalo soal nakutinnya. Cuma bilang, “saya punya temen polisi”, orang udah keder. Apalagi kalo ada yang bilang, “kakak saya TNI AD”. Beneran deh. Dari cuma urusan serempetan mobil, sampe yang namanya rebutan tanah. Ga afdol kalo ga bawa temen polisi atau TNI yang bawa beceng.

Yang namanya meras warga sipil itu udah biasa banget. Padahal kendaraan dinas dibeliin instansi, instansi dapat duit dari negara, negara dapat duit dari pajak, pajak dipungut dari warga negara. Dan warga negara diperas oleh instansi yang nyebut “OKNUM”. Ini memang di sana ada kali ya jabatan OKNUM. Meski Jenderal yang korupsi juga sebutannya oknum.

Oknum itukan sebenarnya sebuah sebutan lama yang udah terkonotasi jadi jelek. Maksudnya ga lain seperti ini. Oknum itu bersalah, dan diluar oknum, yang lainnya orang baik-baik. Yak sekedar pencitraan aja kalo yang jelek itu cuma yang oknumnya aja, yang lainnya itu bersih-bersih.. gitu lho.

Nah pertanyaannya, kalo ternyata banyak anggota baik dari TNI maupun POLRI yang begitu, apakah itu disebut oknum juga? Ini sebenernya kelakuan oknum atau emang udah jadi kebiasaan yang ditolerir gitu di sana?

Kita ga tau dan ga pernah tau.

Atau mungkin ada buku kasnya? “Eh hari ini ente udah dapet duit tilang berapa?” “Eh udah dapet duit bagian jaga tanah Pak SOlikin?”

Ga tau. Kita ga akan pernah tau.

Kita ga habis pikir meskipun emang sudah terbukti bersalah ngacungin beceng ke warga sipil, dan tetap dibelain. Pake MOBIL DINAS buat urusan PRIBADI, dan dibelain. Memukul warga sipil, dan tetap dibelain. Yah inilah negra yang mesti kita benahi ^_^.

Terserah pendapat teman-teman apa, tapi ini sudut pandang saya yang banyak kecewa dengan mereka-mereaka itu –________-

@putrahasan

Monday, March 26, 2012

Sepakbola Indonesia, MDK?

Mauuuuuu dibaaaaawaaa kemanaaaaaaaa???? Mungkin baris lirik lagu yang paling tepat untuk diajukan sebagai sindiran untuk sepakbola Indonesia saat ini. Ketika Jepang dan Korea sudah ke piala dunia, ketika Malaysia dan Singapura sudah melaju kencang, sepakbola kita malah tambah semrawut saja. Mengapa oh mengapa?

Berawal dari kekecewaan terhadap PSSI pimpinan Nurdin dengan liga nasional berjuluk Super League, yang diduga banyak diisi dengan kecurangan dan korupsi serta memakan dana daerah, muncul “pemberontakan” dari penikmat sepakbola lain. Gerakan yang telah nyata adanya adalah munculnya Liga Primer Indonesia, di bawah asuhan Arifin Panigoro. Ditambah lagi dengan gagalnya Indonesia di ajang AFF Cup, kekesalan rakyat pun memuncak setelah sepakbola Indonesia dibumbui politisasi oleh orang-orang bodoh yang haus kekuasaan.

Berkali-kali konferensi luar biasa digelar, mulai dari penggantian Ketua Umum PSSI dari Nurdin Halid ke Djohar Arifin, perdamaian ISL-IPL, hingga munculnya Ketua Umum PSSI versi KPSI si La Nyala. Tapi toh tetap saja, sampai saat ini tak ada bentuk hasil yang nyata yang ditunggu para penikmat sepakbola Indonesia.

Yang sampai saat ini masih pasti adalah siaran ISL di ANTV dan siaran LPI di MNC Group. Yang juga sampai saat ini masih pasti adalah pemborosan. Dan kebodohan yang dibiarkan.

Apa yang terjadi di PSSI dan sepakbola kita sebenarnya disebabkan “orang-orang yang merasa memiliki sepakbola Indonesia”. Mulai dari pengurus PSSI hingga KPSI. Kedua kubu yang entah sebenarnya maksudnya apa melakukan perdebatan panjang ini. Bukankah lebih gampang bagi mereka untuk berpikir sederhana, SEPAKBOLA INDONESIA HARUS JADI LEBIH BAIK.

Lalu bagaimana membuat sepakbola kita jadi lebih baik?

Sederhana. Orang-orang yang nantinya menjadi penanggung jawab PSSI harus mampu berpikir dengan sederhana, namun tegas dan jelas tujuannya. Berikut perencanaan saya untuk sepakbola Indonesia:

1. Reorganisasi PSSI – Organisasi pucuk sepakbola Indonesia ini memang sudah saatnya direorganisasi. Sudah harus juga ganti generasi. Sudah saatnya yang tua itu sadar diri dan tau malu.

2. ISL dan LPI harus jadi satu. Entah bagaimana caranya, harus bisa. Dualisme kompetisi sudah terbukti tidak menghasilkan tim nasional Indonesia yang baik. Agar seorang pemain mampu bermain di tingkat kompetitif terbaiknya, maka ia harus bermain di kompetisi yang terbaik pula. Dan yang terbaik itu satu, bukan dua.

3. Pengelolaan klub juga harus jelas dan transparan. Klub dikelola sebagai entitas organisasi yang mampu berdiri dalam dua peran, sebagai sepakbola, dan entitas bisnis.

4. Liga baru harus dibuat sekompetitif mungkin dan memfasilitasi semuanya, mulai dari klub ISL dan IPL, klub divisi dua, dan lain-lain.

5. Sepakbola Indonesia juga harus mampu memfasilitasi pembinaan bibit-bibit muda mulai dari umur muda seperti U-15 hingga timnas senior.

Terlihat seperti wacana biasa bukan? Namun berawal dari pernyataan keseriusan seperti ini sepakbola Indonesia akan semakin jelas mau dibawa kemana. Percaya deh, selama kepengurusan PSSI masih dipegang sama si DJ atau LN, sepakbola kita akan mandeg disini-sini aja. Mengapa? Karena mereka punya kepentingan pribadi yang dibawa. Profesionalitas sebatas dimulut saja.

dan satu lagi yang pasti selama sepakbola kita masih begini-begini aja, jangan mimpi ke piala dunia Smile with tongue out!

Sunday, February 19, 2012

kemajuan dan kemunduran

Benar adanya kalimat yang menyatakan bahwa setiap yang ada di dunia ini ada sisi yang berlawanan. Semisal ada laki-laki dan perempuan, ada baik dan buruk, ada air dan ada api, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan kategori kondisi seperti gelap dan terang, dan kini yang akan saya bahas, kemajuan dan kemunduran. Tentunya bahasan ini bukan pelajaran bahasa Indonesia yang akan membahas arti harafiah dari kedua kata tersebut, melainkan kondisi bangsa kita ini, Bangsa Indonesia.

FYI, saya bukanlah seorang aktivis, nasionalis, fasis, atau sebagainya. Apa yang saya tulis disini merupakan opini saya secara pribadi saja. Silakan untuk memiliki pendapat yang berseberangan. Welcome.

500-kertas

KEMAJUAN

Jika anda aalah seorang keturunan ras Mongoloid maka hidup di Indonesia adalah salah satu nikmat Tuhan yang tidak bisa anda ingkari. Indonesia bagi saya secara pribadi adalah surga dunia. Well, pengertian saya akan surga dunia adalah kondisi alam yang memenuhi segala kebutuhan manusia, secara fisik maupun batin. Bayangkan jika anda hidup di Singapura yang bahkan mengimpor air bersih –,-. Indonesia adalah zamrud khatulistiwa, menyediakan manfaat bagi seluruh manusia penghuninya, bahkan hingga yang di luar negerinya. Dalam negeri contohnya saja ada padi buat makanan pokok, hutan untuk siklus oksigen, mata air bersih. Luar negeri, ekspor pasir dan impor pakaian bekas. Unbeatable argument.

Indonesia juga, puji Tuhan, mengalami kemajuan yang sangat pesat di berbagai sektor kehidupan.

Dari pendidikan, banyak siswa Indonesia yang menjadi juara olimpiade mata pelajaran di tingkat internasional. Banyak juga mahasiswa Indonesia yang menjadi ilmuwan di luar negeri, meskipun susah bagi mereka untuk kembali ke Indonesia. Bukan karena tak punya ongkos pulang seperti korban urbanisasi di Jakarta, melainkan kurang didukungnya karir mereka di Indonesia.

Dari teknologi misalnya, mobil ESEMKA, hasil rakitan siswa SMK di Solo, yang ditengarai akan dijadikan mobil nasional. Berbondong-bondong pejabat datang dan melakukan jumpa pers di samping mobil ESEMKA. Hingga cemoohan yang malah diterima Bupati Solo –,- dan dianggap cari muka.

Dari ekonomi misalnya, ada klaim dari Pemerintah yang menyatakan bahwa mereka telah berhasil mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Yang belakangan dikritisi karena makna “orang miskin” yang diubah pengertiannya (hal ini penting karena pengertian suatu istilah menjadi acuan dasar pengambilan data statistik). Tapi ada satu yang mungkin masih bisa membuat saya tersenyum, naiknya tingkat rating hutang Indonesia menjadi level “INVESTMENT GRADE”.

Uang

Oiya satu lagi kemajuan di bidang pendidikan. DIKTI (semacam pengatur untuk tingkat perguruan tinggi) mengusulkan diadakannya pembuatan makalah yang harus terbit di jurnal bagi mahasiswa yang ingin lulus kuliah. Level S1 makalahnya harus terbit di jurnal ilmiah, S2 terbit di jurnal ilmiah tingkat nasional, dan S3 terbit di tingkat internasional. Dan hebatnya, usul ini muncul dengan memperbandingkan JUMLAH makalah yang ditulis oleh mahasiswa MALAYSIA. Apakah tidak ada alasan yang lebih baik oh Indonesia?

Di bidang komunikasi ada satu lagi kemajuan. Mayoritas orang Indonesia yang melek teknologi mestinya kenal dengan jejaring sosial Twitter. Apa kemajuannya? Twitter mendukung pasal dalam UUD 1945 tentang kebebasan berpendapat. Hebatnya, bisa lho menggerakkan unjuk rasa cuma lewat hashtag twitter, atau debat dengan menteri yang sering berpantun, hingga berantem antara artis yang anggota DPR dengan konduktor dan anaknya yang main pianonya bagus banget itu.

Begitu banyak berita baik tentang Indonesia dan saya pribadi ga menutup mata untuk semua itu.. Jayalah Indonesia..

 

KEMUNDURAN

Sebagai sebuah bentuk objektivitas saya untuk menilai kondisi bangsa saat ini, maka jika ada kemajuan, maka saya juga harus berani mengungkapkan kemunduran. Sama seperti juri Indonesian Idol, yang mampu memberikan nilai buruk, namun juga mampu mengapresiasi usaha peserta..

Tanpa banyak cingcong\, KEMUNDURAN Indonesia yang paling utama adalah PEJABAT PEMERINTAHAN. Mulai dari orang Nomor Satu sampai Anggota Dapur. Dan kemunduran yang paling parah ya pasti KORUPSI.

Prediksi-Indonesia-VS-Qatar-Pra-Piala-Dunia-2014

Jika dulu korupsi itu dilakuin dengan diam-diam, sedikit-sedikit, dan sendiri-sendiri. Maka kini tanpa malu-malu dilakukan secara TERANG-TERANGAN, SEBANYAK-BANYAKNYA, dan BERSAMA-SAMA. MUlai dari wisma atlet, renovasi ruang Banggar, hingga pembuatan kalender –,-. Astaga Tuhaaaaaan, mengapa tak sekalian buatkan proyek celana dalam khusus anggota Dapur.. Satu celana dalam harganya 4 juta, setiap anggota Dapur dapat 100 lembar celana dalam. >,< yuck!

BTW, yang paling bikin gerah kalau buat saya itu partai “Democrit”. Kenapa? Ituloh WAKIL RAKYAT, iyaaa, WAKIL RAKYAT, dari partai mereka lagi saling sibuk menjatuhkan karena kena kasus korupsi. Dan salah satu yang kena korupsi itu BINTANG IKLAN kampanye Democriit yang bilang KATAKAN TIDAK PADA KORUPSI.

Saya pribadi kini menganggapnya KATAKAN TIDAK PADA KORUPSI YANG KECIL, SEDIKIT, DAN SENDIRI-SENDIRI.

OH MAAF SAYA LUPA YANG MULIA, ITU TIDAK PERNAH YANG MULIA, SAYA KECEMPLUNG KOLAM YANG MULIA.

Hingga akhirnya seorang teman saya dengan gentle berkata:

SAYA, SEBAGAI MAHASISWA, MERASA MALU DAN IKUT BERTANGGUNG JAWAB ATAS APA YANG TERJADI DI INDONESIA KARENA SAYA MENCOBLOS DEMOCRIIIT PADA PEMILU 2009.

Ada satu hal yang lucu jika berbicara politik. Jadi begini, sekitar 3-4 tahun yang lalu, sebuah organisasi pemuda nasional bernama GASDEM berdiri. Dengan tujuan mewujudkan restorasi negara dengan ikhtiar mandiri rakyat, dipimpin oleh seorang Big Boss media nasional. Janjinya ya begini “KAMI TIDAK AKAN PERNAH JADI PARTAI, KAMI ADALAH ORGANISASI PEMUDA NASIONAL”. Setahun setelah berdiri, munculah partai GASDEM.

Silakan nilai sendiri apakah partai ini bisa atau tidak memegang omongannya kalau nanti berkampanye hahahaha…

Well itulah sekilas saja opini saya tentang berpasangannya kata Kemajuan dan Kemunduran di negeri ini, terima kasih telah berkunjung ^_^

e

Thursday, January 26, 2012

Kalender 160.000 Rupiah


Belakangan ini, saya merasa seperti hidup di lingkungan negara yang sedang mengalami masa jahiliyah. Sama seperti pada masa awal kerasulan Nabi Muhammad SAW. Waktu itu kebodohan masih sangat nyata, seperti pemujaan berhala, pembunuhan anak perempuan, hingga perbudakan manusia. Memang, perlu diakui bahwa kebodohan saat ini tak berbentuk seperti jamam dulu, tapi efeknya itu lhooo.. Ga tahan..

Kebodohan seperti apa si Om?

Kemarin, saya membaca sebuah berita di sebuah portal berita nasional. Isinya mendengungkan tentang sebuah proyek aneh di dewan perwakilan rakyat atau disingkat DPR. Saya sendiri lebih senang menyebutnya dewan perwakilan partai dan sebagian kecil rakyat berduit. Hahaha... Jadi, ceritanya begini, untuk melengkapi kehadiran tahun 2012, setelah tentunya pesta tahun baru di villa masing-masing entah sama istri sendiri atau sama sesama jenis, bukan urusan kita, adalah proyek buat mengadakan yang namanya kalender.

Yah namanya juga dewan, masa iya kalendernya gambar iklan toko emas atau gambar cewek seksi umur 17 tahun. Ga mungkin lah ya. Nah jadilah kalender versi dewan. Begitu. Ya mungkin gambarnya gambar ruang sidang atau pancuran air atau toilet, saya ga paham.

Nah, berdasarkan narasumber yang ada di berita tersebut, kalo diitung itung dengan cara:

Jumlah dana : ( anggota x @per orang)

Kira-kira satu kalender akan senilai 160ribu Rupiah. Aaaasssuuuuuyyyaaaa itu duit lho.. Bayangin aja biasa beli kalender mentok 15ribu ini ada kalender harga segitu. Ini yang buat kalender mau ziarah ke Israel apa tiap tiap anggota ada amplop di belakang kalender????

Yah kita tak tahu dan mungkin tak akan pernah tahu yang begitu.

DPR kalau mengaku sebagai perwakilan rakyat ya sebaiknya mulai berpikir, apakah yang mereka lakukan itu mewakili rakyat atau tidak. Apakah dengan kalender seharga 160ribu sebanding dengan beras 20 kg untuk rakyat?

Lagian, bukannya gadget milik anggota dewan seperti Blackberry, iPhone dan iPad ada aplikasi kalendernya? Atau perlu kembali ke Nokia 2300????

Yah saya sebagai rakyat ya baru bisa cuap-cuap di blog dan twitter. Maunya si keluh kesah rakyat kecil seperti kita didengar dan dipahami. Bukan dibalas dengan BLT atau PKH. Tapi atensi pemerintah yang serius dan detail...

Mungkin ga ya? Wallahualam.

Monday, January 16, 2012

Mencintai Negara Dengan Cara yang Berbeda!

Kata orang, cinta itu tidak harus memiliki. Boleh lah ya, tapi bagaimana kalau pertanyaan ini saya ajukan dalam sebuah kerangka “cinta negara”? Apa masih berlaku tuh “cinta tak harus memiliki? Atau mungkin diubah “cinta tak harus menguasai”?

Terserah apa yang mereka maksud dengan perkataan tersebut. Saya punya pemikiran yang mungkin berbeda.

Prediksi-Indonesia-VS-Qatar-Pra-Piala-Dunia-2014

Pertama, mencintai itu dari hati, mamen! Apalagi yang namanya mencintai negara, tempat kita tinggal. Dasarnya harus dari hati. Bukan karena ada event semacam SEA Games apalagi karena masyarakat Indonesia berhasil buat komodo “trending twitter worldwide”! Bukan. Cinta dari hati itu sadar, cuy!

Kedua, ada rasa memiliki. Apalah kata rasa cinta tapi ga harus memiliki. Anget-anget tai ayam kata orang jaman dulu. Salah, teman! Kalo memang mencintai negara kita, ya kita harus memiliki negara tersebut. Kalo ga merasa memiliki negara ini, ya wajar aja, sebelah sana, sebelah sini, sebelah mana-mana dikuasai asing.

Ketiga, dukung terus negara ini dengan berkarya! Berkarya itu misalnya dengan memulai usaha (menjadi wirausaha), membuka peluang kerja bagi anak bangsa, seniman yang bermutu, mempromosikan negara di dunia, dan lain-lain. Kita tak perlu jadi presiden ataupun tentara nasional republik ini sebagai bukti kecintaan kita pada negara.

Pernahkah teman-teman belajar bahwa sebuah negara dengan perputaran uang yang cepat akan membuat rakyat semakin makmur? Bagaimana cara mendukung perputaran uang ini agar lebih cepat? Ciptakan pekerjaan, permudah perdagangan dalam negeri. Sederhananya seperti itu. Masalahnya sekarang adalah, konsumen Indonesia.

Yak! Jargon “cintai produk Indonesia” itu bukan sekedar jargon pengusir nyamuk lho. “Pengamalan” jargon ini bisa membuat perekonomian Indonesia terangkat. Apa buktinya? Salah satu yang paling mudah yang bisa teman-teman lihat adalah krisis ekonomi global tahun 2008. Pernah terpikir bagaimana Indonesia bisa selamat perekonomiannya dari hal tersebut? Hal itu karena mayoritas konsumsi Indonesia adalah konsumsi dalam negeri, perekonomian disokong usaha kecil dan menengah! Bukan instrumen finansial dan pasar modal saja!

Kemudian, instrumen keuangan negara, seperti pajak contohnya, itu sesuatu yang wajib ain lho! Asal…… ada syaratnya, pengelolaaan pajak di Indonesia itu harus mampu transparan, dikelola oleh mereka yang bersih, dan dialokasikan pada bagian yang tepat. Seperti halnya penonton yang membeli tiket konser, kalau konsernya tidak memuaskan, penonton boleh protes. Penonton selalu benar kok. Nah, sekedar peringatan saja buat teman-teman yang selalu mengeluh tentang negara ini. Sudahkah sampeyan bayar pajak? Kalau sampeyan belum bayar pajak, ya jangan banyak mengeluh.

Sau lagi contoh yang paling nyata. Banyak orang Indonesia sangat bangga bisa pergi ke luar negeri. Singapura misalnya. Berasa sudah menemukan surga dunia kalau pergi ke Singapura. Yaelah mamen! Ke Singapura itu cuma sepelemparan batu (meski gue belum pernah ngelemparnye), bedanya cuma mesti pakai izin yang ribet dan uang yang lebih banyak, apalagi kalo tambah pelicin. Pribadi saya, kok lebih menyenangkan kalo kita pergi liburan itu ke Bali (okelah), Lombok, Bunaken, Raja Ampat, Makassar, Kutai, atau Toba! Singapura punya apa sih –,- paling patung singa, tapi apa mereka punya Rinjani dan Semeru? No way! Patung mah di Indonesia juga banyak..

Perekonomian Indonesia di mata luar negeri itu biasanya dilihat dari beberapa hal.. Yang saya ketahui adalah peringkat hutang, nilai tukar mata uang, tingkat pertumbuhan ekonomi, dan ukuran pasar.

Peringkat hutang Indonesia saat ini sudah sampai ke level INVESTMENT GRADE. Apa artinya? Berarti Indonesia sudah mulai diakui oleh dunia sebagai tempat berinvestasi, entah dalam bentuk penanaman modal seperti saham dan investasi langsung, maupun pembelian surat hutang negara. Nah semakin tinggi peringkat hutang ini, maka Indonesia akan semakin dilirik oleh investor asing. Mengapa? Duit mereka banyak. Hahaha..

500-kertas

Nilai tukar mata uang biasanya mencerminkan permintaan mata uang tersebut di pasar. Mata uang Dollar bisa jadi seperti sekarang karena permintaan terhadap mata uang tersebut tinggi. Mau beli barang apa di negara apa, mintanya dibayar pakai Dollar. Nah, dengan peningkatan pembelian produk Indonesia dengan Rupiah mungkin saja akan terus memperkuat posisi Rupiah di pasar. Atau kita bisa paksa tuh para importir barang dari Indonesia untuk bayar pakai Rupiah (evil laugh hehehehe)..

Siapa yang tahu jumlah pasti penduduk Indonesia? Sekitar 230 juta orang. Ini adalah sebuah pasar yang luar biasa. Pertama karena ukurannya. Kedua, daya beli konsumtif masyarakatnya. Ketiga, karena prediksi positif masyarakat dunia. Tahukan teman-teman kalau pada 2020 masyarakat Indonesia akan memiliki pendapatan per kapita selevel dengan Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan? Ini nih mengapa RIM (BlackBerry), Android, sampai Microsoft tak mau sampai kalah di pasar Indonesia.

Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai >6%. Dunia heboh. Apa yang terjadi kalau tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas >10%? Tambah heboh yang pasti. Nah bagaimana kita bisa capai pertumbuhan sampai angka itu? Sederhana, cintai negaramu. Cintai produk Indonesia. Cintai Rupiah.

Nah apakah sedikit opini dari saya tentang mencintai negara dari sisi yang lain sudah membuka mata anda? Kalau belum saya mohon maaf. Apa yang harus anda lakukan? Buka Yahoo.com, masukkan keyword google.co.id, buka hasil yang paling pertama, pilih Google Images, masukkan keyword Muhamad Hasan Putra. Selamat mencoba!!! (apaan si)

Sunday, December 25, 2011

Teori, Teorema, dan Ikan Teri

Seorang teman dari jurusan ilmu ekonomi pernah bilang kepada saya, bukan bilang si, tepatnya mengomentari sebuah status milik saya di Facebook. Dia menulis,"bedanya ekonom dengan yang lain adalah mampu mengungkap dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di belakang suatu kejadian, serta menghubungkannya dengan berbagai peristiwa lain, dimana penjelasan itu kadang bisa memberikan sudut pandang yang berbeda dari sudut pandang kebanyakan orang". Ga jelas juga sih sebenernya apa yang dimaksud sama teman saya ini. Maklum, dia juga orangnya agak "ga jelas".

Di lain hari, seorang teman yang saya tidak ketahui namanya berbicara tentang skripsinya yang bakalan diuji bulan Januari tahun depan. Dia berkata tentang seorang dosen yang berkata dengan jelas bahwa mahasiswa S1 itu sebaiknya mengkonsentrasikan bahasan skripsinya pada bagaimana teori itu dibuat dan dibuktikan. well, mungkin ini bisa jadi sedikit kritikan buat para mahasiswa dan sekaligus jadi pembuktian terhadap teori.

Apa yang saya temukan dalam kehidupan ini ga terlalu banyak menyimpang dari teori, yang orang lahir lebih dulu dari kita, temukan. Kalopun ada, itu adalah suatu bentuk penyimpangan yang biasa muncul karena perbedaan sikap antar manusia. Keika penyimpangan itu menjadi sebuah hal yang umum karena adanya pergeseran waktu, apa yang kita anggap penyimpangan itu kemudian akan menjadi sebuah teori baru yang membantah teori sebelumnya.

Suatu kejadian, baru aja terjadi beberapa minggu yang lalu, kurang bisa saya pastikan kapan, mengungkap bagaimana teori menjelaskan dan kita yang seharusnya punya teori itu, berusaha memahami apa yang harus dilakukan atas teori tersebut. Katakanlah Newton menemukan teori tentang gravitasi, maka manusia akan menggunakannya untuk mendapatkan manfaat dari adanya gravitasi, atau bagaimana membuat gravitasi tak menjadi ancaman. Entah apakah anda akan mengerti hal ini atau tidak.

Sebuah teori manajemen sumber daya manusia menyatakan bahwa penilaian dengan menggunakan peer, partner, rekan, teman dan lain sebagainya, akan menyebabkan bias pada penilaian kinerja. Penilaian seperti ini seharusnya menghasilkan result yang tidak valid, dan sebaiknya tidak digunakan, baik untuk penilaian kinerja apalagi hingga ke sistem penggajian. Well, kita ambil aja konteks pertamanya kalo penilaian dengan menggunakan peer (teman) adalah sebuah penilaian yang tidak valid.

Seorang dosen di universitas saya menggunakan metode ini, penilaian dengan penilainya adalah rekan, sebagai salah satu bahan penilaian untuk mata kuliahnya. Saya tak akan banyak komen tentang hal tersebut karena itu adalah hak prerogatif pengajar untuk bagaimana menilai mahasiswanya. Namun kembali perlu dipertimbangkan kenetralan para mahasiswanya sendiri. Jika sudah diketahui akan ada kemungkinan kong-kali-kong diantara para mahasiswa, mengapa masih diteruskan? Penilaian adalah suatu hal yang menuntut objektivitas penilainya, bukan?

Suatu hari ada dua kelompok kerja. Katakanlah kelompok A dan kelompok B. Keduanya mengerjakan pembuatan video tentang kampus mereka.

Kelompok A adalah kelompok yang terdiri dari orang yang tidak terlalu sering bergaul dengan rekan satu kampusnya. Namun mereka berhasil membuat video dengan kualitas yang bagus.

Kelompok B adalah kelompok yang terdiri dari orang-orang yang rajin bergaul, atau katakanlah memiliki jaringan yang kuat di kampus. namun, sayang, video mereka baru dibuat sehari sebelum presentasi, sehingga banyak hal yang tidak masuk, dengan kata lain kualitasnya buruk.

Namun akibat adanya peer valuation dan kong-kali-kong, kelompok B mendapatkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan kelompok A.

Adilkah itu untuk kelompok A?

Anda pikirkan saja sendiri jika anda ada di posisi kelompok A.. Ikan Teri rasanya.

Wednesday, December 14, 2011

Logika USA (USA’s Logic)

Pagi ini, saya membaca sebuah berita di portal berita internet, Vivanews.com, berita singkat itu berjudul “Obama Minta Iran Kembalikan Pesawat Mata-mata” yang bisa anda lihat juga di link ini (http://dunia.vivanews.com/news/read/271741-obama-ke-iran--kembalikan-pesawat-kami) . Berita ini saya akses pukul 10:31 WIB. Jika tak berkenan membuka tab baru, maka ini sekilas beritanya:

VIVAnews - Presiden Barack Obama mengatakan pemerintahnya telah mengirimkan surat resmi kepada Iran untuk mengembalikan pesawat mata-mata Amerika Serikat yang diklaim tertembak jatuh. Permohonan AS ini sepertinya akan berujung nihil, sebab Iran telah mengumumkan bahwa pesawat itu terlalu berharga untuk dikembalikan.


"Kami telah memintanya dikembalikan. Sekarang tinggal kita tunggu respon dari Iran," kata Obama, dilansir dari CNN, Senin 12 Desember 2011.
Pentagon sebelumnya tidak mengakui klaim Iran. Namun, mereka membenarkan adanya satu pesawat mata-mata mereka yang hilang. Pesawat nirawak tipe RQ-170 sentinel tersebut bertugas untuk memantau Afganistan dan wilayah sekitarnya.


Iran sebelumnya mengatakan tidak akan mengembalikan pesawat tersebut. Militer Iran mengatakan pesawat itu telah melanggar wilayah mereka dan dianggap sebagai sebuah bentuk invasi. Pesawat ini akan dibedah dan dikorek informasi yang terdapat di dalamnya.

Ditanya mengenai apa saja informasi yang mungkin dapat diperoleh Iran, Obama menolak berkomentar. Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, mengatakan bahwa AS juga masih menduga-duga apa informasi yang terdapat di dalamnya dan bagaimana Iran mengambilnya. "Sulit mengetahui seberapa jauh mereka dapat memperoleh bagian itu (informasi)," kata Panetta.
Baik Panetta dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton pesimistis Iran akan mengembalikan pesawat tersebut.

Clinton mengatakan, tindakan Iran ini sangat provokatif dan berbahaya bagi keamanan mereka sendiri.
"Melihat perilaku Iran sampai saat ini, kami tidak berharap mereka memenuhi permintaan kami. Kami telah menghadapi provokasi dan tindakan yang diambil Iran. Langkah diambil Iran sangat berbahaya bagi mereka dan bagi kawasan," kata Clinton. (eh)

• VIVAnews “

 

Sekarang kita mulai dari informasi lain yang saya dapat.

  1. Pesawat mata-mata yang menjadi permasalahan adalah RQ 170 buatan perusahaan Lockheed Martin. Pesawat ini adalah pesawat tanpa awak. Pesawat ini telah digunakan di Afghanistan dan dikabarkan berperan penting dalam “pemrosesan” Osama Bin Laden. (sumber: http://international.okezone.com/read/2011/12/12/412/541398/iran-bongkar-rahasia-teknologi-pesawat-mata-mata-as)
  2. Pesawat ini masuk ke dalam wilayah kedaulatan Republik Islam Iran, sejauh 250 km. (sumber: http://www.jpnn.com/read/2011/12/10/110799/Iran:-Pesawat-Mata-Mata-AS-Menerobos-250-Km-)
  3. Iran telah mengirimkan protes keras kepada PBB. (sumber: http://www.jpnn.com/read/2011/12/10/110799/Iran:-Pesawat-Mata-Mata-AS-Menerobos-250-Km-)
  4. USA telah mengakui kepemilikan pesawat tersebut. (sumber: http://dunia.vivanews.com/news/read/271518-iran-tak-akan-kembalikan-pesawat-mata-mata-as)

Mari kita jawab bersama-sama pertanyaan berikut:

  1. Apakah ada hukum yang melegalkan tindakan spionase (mata-mata) terhadap sebuah negara?
  2. Apakah bentuk pelanggaran terhadap batas-batas kedaulatan negara adalah sebuah hal yang dapat dengan mudah ditoleransi apabila yang melakukan adalah Amerika Serikat?

Sependek pengetahuan saya terhadap ilmu hukum dan HAM, saya tak pernah mengetahui bahwa ada hal ataupun hukum yang melegalkan bentuk-bentuk spionase terhadap negara lain. Adalah benar jika Iran kemudian mengirimkan surat protes kepada PBB atas apa yang telah dilakukan Amerika Serikat. Dan adalah kesalahan yang besar dari PBB jika kemudian mengambil tindakan yang salah dengan membela Amerika Serikat.

Sebagaimana diketahui oleh semua orang, kedaulatan sebuah negara adalah sebuahh bentuk pengakuan yang mutlak dan wajib dihormati oleh semua negara di dunia. Pelanggaran terhadap batas-batas negara ini seharusnya ditindak dengan menggunakan hukum di negara di mana batas negara tersebut dilanggar.

Amerika Serikat sebagai pemilik dari pesawat mata-mata tersebut telah melewati batas kedaulatan negara Iran. Pesawat itu kemudian tertangkap karena terjadi gangguan teknis akibat teknologi pertahanan Iran. Bukti pesawat itu kini ada di hanggar Iran hanya memperjelas apa yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat.

Jarak 250 km bukanlah jarak yang pendek. Mungkin untuk ukuran pesawat terbang itu adalah jarak yang pendek, namun untuk pesawat mata-mata, lingkup 250 km adalah lingkup dan cakupan yang sangat luas. Tentunya ini sangat membahayakan pertahanan sebuah negara, negara apapun itu. Dan tindakan Iran dengan menahan pesawat tersebut adalah suatu hal yang dapat dibenarkan.

Tapi tindakan Amerika Serikat yang memata-matai Iran, tidak akan dapat ditolerir!

Dan apakah negara itu tidak punya malu untuk meminta kembali pesawat yang telah tertangkap dan mungkin membawa informasi tentang Iran?

Dan apakah negara itu tidak punya kesadaran diri untuk mengatakan Iran telah melakukan tindakan provokatif yang membahayakan negara mereka sementara AS melakukan  tindakan spionase terhadap Iran?

Well, people. Jangan-jangan Hillary Clinton pun ga tau dimana Iran itu berada.

Monday, May 2, 2011

Salah

Salah.

Wrong.

False.

Miscalculation.

Not Right.

Untrue.

Mistake.

Left (lho?)

 

Terserah apapun dan bagaimana Anda menyebutkan istilah untuk sebuah keadaan yang tidak benar, baik cara, hasil ataupun ekspektasi terhadap sesuatu, salah adalah salah. Tidak akan pernah berubah bahwa kata false dan miscalculation akan berubah makna menjadi benar dan tepat. Tapi memang begitulah adanya manusia. Sebagaimana telah diajarkan kepada kita sekalian bahwasanya manusia adalah tempatnya salah dan lupa.

 

Bukan berarti dengan adanya paham seperti itu lantas kita bisa seenaknya berbuat salah dan melupakan segala sesuatu dengan seenaknya. Tapi, ajaran itu diberikan dengan sebuah pemahaman lain di baliknya. Ajaran itu menginginkan kita untuk terus bangkit, meski berbuat salah ataupun lupa.

 

Yap! Bangkit. Itulah makna sebenarnya dari ajaran tersebut. Dan itulah pula nama saudara sepupu saya.

 

Tuhan menginginkan kita belajar dari kesalahan dan kelupaan yang pernah kita lakukan. Dengan mengetahui apa kesalahan kita, kita diharapkan bisa mencerna, untuk kemudian memperbaiki kesalahan yang kita lakukan. Dengan begitu, benarlah bahwa orang akan lebih mampu berbuat baik ketika telah pernah melakukan kesalahan. Keyakinan itu pula yang saya pikir yang sama dialami oleh Khalifah Umar bin Khattab dan Gito Rollies.

 

Bahwa mereka pernah ada dalam suatu kondisi buruk yang memojokkan mereka dalam perangkap kesalahan adalah benar. Dan bahwa mereka telah mampu belajar dari kesalahan yang mereka buat dan menjadi lebih baik adalah juga benar adanya.

 

Ajaran itu juga menjadikan diri kita untuk bisa memaklumi kesalahan dan kelupaan yang pernah kita alami. Pernahkan Anda mendengar orang yang begitu frustasi dengan kesalahan dan kealfaan yang dia lakukan di masa lalu? Dimana kemudian seseorang datang dan berkata, manusia adalah tempatnya salah dan lupa, sudahlah jangan terus bersedih.

 

Nah! Itulah maksud saya! Betapa luar biasanya kalimat ini, bahwa Tuhan menerima kesalahan mahlukNya dan membuka pintu ampunan kepada para mahlukNya yang mau bertobat didukung oleh ajaran ini! Maha Suci Allah dengan segala duniaNya!

 

Salah tidak membuat duniamu kiamat Teman! Jadikanlah kesalahan di masa lampau sebagai batu loncatan! Jadikan dia pelajaran agar kau tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama di masa depan! Tegakkan pandanganmu ke depan dan lupakan masa lalumu!

 

Lalui hidupmu dengan semangat baru!!!

 

-----------------------------------------------------------------------------

 

29062_1343395105664_1254826725_31062815_5978991_n

 

One day, it didn’t affect me.

Two days,

Three days,

Now it has been walking for more than two months.

 

And wherever you are now, I believe that you hear this sound of heart.

~~~~~~

Monday, April 25, 2011

Menghargai Prinsip Seseorang

Hari ini saya teringat kisah seorang musisi aliran rock jaman dulu. Musisi ini begitu akrab dengan dunia yang semrawut. Dunia malam, hingga narkoba sudah pernah dicobanya. Tapi pada suatu kesempatan, dunia begiitu berupah di hadapannya. Dia seakan mendapat hidayah untuk berIslam secara kaffah, dan bahkan kemudian menjadi da'i yang menjadi inspirasi banyak orang.

Dialah (Alm.) Gito Rollies. Yang ga kenal dia mungkin cuma angkatan anak-anak muda yang lebih akrab dengan Lavigne ataupun Swift. Gito adalah musisi tenar di masanya. Anak muda mana di masa itu yang tidak menyanyikan lagu Gito. Seperti dijelaskan di atas, kehidupan Gito memang amburadul. Itu diakuinya sendiri. Yang namanya wanit, madat, rokok, minuman keras, mana yang belum dicobanya..

Tapi itulah kekuasaan Allah, yang tampak sudah tak begitu mungkin lagi menginjakkan kaki di surga, bisa menjadi penuntun dengan sebenar-benarnya penuntun bagi yang lain. Gito diberikan hidayah, dan tersadarlah dia dari semua kegelapan yang melingkupinya selama ini. Jadilah dia seorang ulama yang giat menebarkan kebaikan bagi sesamanya.

Namun sayang, Gito Rollies berpulang ke hadirat Allah SWT beberapa tahun yang lalu. Saya tidak tahu sebab meninggalnya kenapa, tapi saya percaya Gito khusnul khotimah di sana.. Amin..

Menjadi Gito adalah hal yang sulit. Menghilangkan bayang-bayang masa lalu dari kehidupan seseorang adalah sebuah beban yang luar biasa berat.

Tuesday, April 19, 2011

Tentang Kita dan Agama Kita

Saya sedang memikirkan sebuah masalah. Abstrak. Mungkin malah tidak punya arti. Begini. Pernah suatu hari, seorang guru saya, yang kebetulan saya lupa siapa namanya, berkata, "berbeda pemikiran dengan orang kebanyakan bisa membuat kita seperti alien. Tapi selama kamu tau apa yang kamu yakini itu benar, maka seharusnya tidak menjadi masalah besar..". Yak, saya merasa saya sedang ada dalam posisi itu.

Bukan mau sok alim atau apa, tapi ini semua soal agama. Tidak mau munafik, saya juga masih sering lupa dengan aturan agama.

Sebenarnya agama itu apa? Gunanya apa? Untuk apa? Manfaatnya?

Krisis identitas. Sebuah kata yang muncul di benak saya selama beberapa hari ini berkaitan dengan presentasi kewarganegaraan. Sebuah kondisi dimana manusia kurang bisa memahami apa yang sebenarnya menjadi identitas pribadi dirinya. Kalo di kelas KWN yang dibahas identitas dengan Pancasila sebagai dasar manusia Indonesia, maka saya ingin mengetahui identitas manusia dari sisi agamanya.

Iya. Agamanya. Basi kan? Tinggalkan. Tertarik? Lanjutkan.

Islam sebagai agama rahmatan lil alamin, membawa rahmat bagi seluruh alam, telah mengatur segala hal mulai dari yang kecil-kecil hingga yang paling besar. Dari tata busana hingga ketatanegaraan. Untuk apa? Apakah itu untuk mengekang manusia pada peraturan yang ketat? Bukan, tapi untuk menjaga manusia (yang beriman pada Allah) untuk selalu ada di jalan yang benar. Jalan yang diridhai oleh Allah. Sebagaimana diutarakan dalam surah Al Fatihaah. SURAT PERTAMA DALAM AL QURAN.

Dalam perbincangan atau katakanlah diskusi dengan seorang penganut agama Nasrani, saya pernah beropini, Islam bukan mengalami kemunduran, Islam bukannya tidak lagi cocok dengan jaman sekarang. Tapi penganut Islam lah yang mengalami kemunduran. Dalam hal jumlah tidak pernah menjadi masalah. Tapi dalam hal akidah agama lah yang menjadi masalah.

Apa penyebabnya?

Jawab saya, sependek pengetahuan saya, ini semua terjadi karena agama hanyalah menjadi warisan dari orang tua. Ketika seorang bayi dilahirkan, kebanyakan orang otomatis membekali bayi mereka dengan agama yang sama dengan yang mereka anut. Padahal, agama bukanlah suatu hal yang bisa dipakssakan, harus dilakukan dengan kesadaran.

Tapi bayi kan belum bisa ngomong dkk?

Iya, yang jadi masalah bukan ketika mereka bayi, tapi ketika mereka besar. Beruntung orang yang diwarisi ilmu agama yang kuat. Bagaimana dengan yang lahir dari orang tua dengan ilmu agama yang telah terdegradasi? Wallahualam bisshawab.

Saya sangat setuju dengan cara orang Barat berkaitan dengan hal ini. pada suatu umur anaknya, orang tua akan membiarkan mereka mengambil keputusan sendiri. Berkaitan dengan pendidikan, kehidupan sosial, perekonomian, hingga ke agama. Tidak pernah ada paksaan.

Berbeda dengan di masyarakat kita, dimana perpindahan agama bisa menyebabkan putusnya tali silaturahmi. Dugaan saya ini menyebabkan adanya keparanoidan dalam beragama. "di lain hal saya ingin seperti ini, tapi tidak bisa karena ini ini ini".

Saya teringat pada sebuah kajian agama Islam di TPA saya ketika masih SMP.

Ceritanya begini, ada suatu hikayat, ketika seorang anak akan masuk neraka, kemudian diberhentikan oleh malaikat dan ditanya, kenapa kamu masuk neraka. Saya tidak shalat. Kenapa kamu tidak shalat? karena orang tua saya tak pernah mengajarkannya Pak.
Nah lho, kalo ga salah denger itu nanti orang tuanya akan dipanggil dan kalo memang benar, maka orang tuanya akan masuk neraka juga.
Tapi ini cerita ketika kecil, wallahualam bisshawab kebenarannya..

Kembali ke topik awal, maka saran saya lewat kali ini, jangan jadikan keIslaman kita cuma nama di KTP. Lakukan dengan kesadaran. Pahami dengan akal yang diberikan Allah SWT. Ingat juga orang tua kita.

Nah sekian opini saya yang agak kurang nyambung sana-sini.. semoga bermanfaat untuk jadi bahan renungan bersama..

Wassalam..

The Author

My photo
God gives you two ears so we can listen not only from one side. There are many perspective, point of view, and argument that can give you insights! Perhaps! Happy reading!
Muhamad Hasan Putra

Perumahan 1. Pt. GPM
Block F. 040
Bandar Mataram, Lampung Tengah
Lampung
34169

muhamad.hasan.putra@gmail.com

FB : Muhamad Hasan Putra

Twitter : @putrahasan