the roots of education are bitter, but the fruit is sweet ~aristotle~

Wednesday, December 14, 2011

Logika USA (USA’s Logic)

Pagi ini, saya membaca sebuah berita di portal berita internet, Vivanews.com, berita singkat itu berjudul “Obama Minta Iran Kembalikan Pesawat Mata-mata” yang bisa anda lihat juga di link ini (http://dunia.vivanews.com/news/read/271741-obama-ke-iran--kembalikan-pesawat-kami) . Berita ini saya akses pukul 10:31 WIB. Jika tak berkenan membuka tab baru, maka ini sekilas beritanya:

VIVAnews - Presiden Barack Obama mengatakan pemerintahnya telah mengirimkan surat resmi kepada Iran untuk mengembalikan pesawat mata-mata Amerika Serikat yang diklaim tertembak jatuh. Permohonan AS ini sepertinya akan berujung nihil, sebab Iran telah mengumumkan bahwa pesawat itu terlalu berharga untuk dikembalikan.


"Kami telah memintanya dikembalikan. Sekarang tinggal kita tunggu respon dari Iran," kata Obama, dilansir dari CNN, Senin 12 Desember 2011.
Pentagon sebelumnya tidak mengakui klaim Iran. Namun, mereka membenarkan adanya satu pesawat mata-mata mereka yang hilang. Pesawat nirawak tipe RQ-170 sentinel tersebut bertugas untuk memantau Afganistan dan wilayah sekitarnya.


Iran sebelumnya mengatakan tidak akan mengembalikan pesawat tersebut. Militer Iran mengatakan pesawat itu telah melanggar wilayah mereka dan dianggap sebagai sebuah bentuk invasi. Pesawat ini akan dibedah dan dikorek informasi yang terdapat di dalamnya.

Ditanya mengenai apa saja informasi yang mungkin dapat diperoleh Iran, Obama menolak berkomentar. Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, mengatakan bahwa AS juga masih menduga-duga apa informasi yang terdapat di dalamnya dan bagaimana Iran mengambilnya. "Sulit mengetahui seberapa jauh mereka dapat memperoleh bagian itu (informasi)," kata Panetta.
Baik Panetta dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton pesimistis Iran akan mengembalikan pesawat tersebut.

Clinton mengatakan, tindakan Iran ini sangat provokatif dan berbahaya bagi keamanan mereka sendiri.
"Melihat perilaku Iran sampai saat ini, kami tidak berharap mereka memenuhi permintaan kami. Kami telah menghadapi provokasi dan tindakan yang diambil Iran. Langkah diambil Iran sangat berbahaya bagi mereka dan bagi kawasan," kata Clinton. (eh)

• VIVAnews “

 

Sekarang kita mulai dari informasi lain yang saya dapat.

  1. Pesawat mata-mata yang menjadi permasalahan adalah RQ 170 buatan perusahaan Lockheed Martin. Pesawat ini adalah pesawat tanpa awak. Pesawat ini telah digunakan di Afghanistan dan dikabarkan berperan penting dalam “pemrosesan” Osama Bin Laden. (sumber: http://international.okezone.com/read/2011/12/12/412/541398/iran-bongkar-rahasia-teknologi-pesawat-mata-mata-as)
  2. Pesawat ini masuk ke dalam wilayah kedaulatan Republik Islam Iran, sejauh 250 km. (sumber: http://www.jpnn.com/read/2011/12/10/110799/Iran:-Pesawat-Mata-Mata-AS-Menerobos-250-Km-)
  3. Iran telah mengirimkan protes keras kepada PBB. (sumber: http://www.jpnn.com/read/2011/12/10/110799/Iran:-Pesawat-Mata-Mata-AS-Menerobos-250-Km-)
  4. USA telah mengakui kepemilikan pesawat tersebut. (sumber: http://dunia.vivanews.com/news/read/271518-iran-tak-akan-kembalikan-pesawat-mata-mata-as)

Mari kita jawab bersama-sama pertanyaan berikut:

  1. Apakah ada hukum yang melegalkan tindakan spionase (mata-mata) terhadap sebuah negara?
  2. Apakah bentuk pelanggaran terhadap batas-batas kedaulatan negara adalah sebuah hal yang dapat dengan mudah ditoleransi apabila yang melakukan adalah Amerika Serikat?

Sependek pengetahuan saya terhadap ilmu hukum dan HAM, saya tak pernah mengetahui bahwa ada hal ataupun hukum yang melegalkan bentuk-bentuk spionase terhadap negara lain. Adalah benar jika Iran kemudian mengirimkan surat protes kepada PBB atas apa yang telah dilakukan Amerika Serikat. Dan adalah kesalahan yang besar dari PBB jika kemudian mengambil tindakan yang salah dengan membela Amerika Serikat.

Sebagaimana diketahui oleh semua orang, kedaulatan sebuah negara adalah sebuahh bentuk pengakuan yang mutlak dan wajib dihormati oleh semua negara di dunia. Pelanggaran terhadap batas-batas negara ini seharusnya ditindak dengan menggunakan hukum di negara di mana batas negara tersebut dilanggar.

Amerika Serikat sebagai pemilik dari pesawat mata-mata tersebut telah melewati batas kedaulatan negara Iran. Pesawat itu kemudian tertangkap karena terjadi gangguan teknis akibat teknologi pertahanan Iran. Bukti pesawat itu kini ada di hanggar Iran hanya memperjelas apa yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat.

Jarak 250 km bukanlah jarak yang pendek. Mungkin untuk ukuran pesawat terbang itu adalah jarak yang pendek, namun untuk pesawat mata-mata, lingkup 250 km adalah lingkup dan cakupan yang sangat luas. Tentunya ini sangat membahayakan pertahanan sebuah negara, negara apapun itu. Dan tindakan Iran dengan menahan pesawat tersebut adalah suatu hal yang dapat dibenarkan.

Tapi tindakan Amerika Serikat yang memata-matai Iran, tidak akan dapat ditolerir!

Dan apakah negara itu tidak punya malu untuk meminta kembali pesawat yang telah tertangkap dan mungkin membawa informasi tentang Iran?

Dan apakah negara itu tidak punya kesadaran diri untuk mengatakan Iran telah melakukan tindakan provokatif yang membahayakan negara mereka sementara AS melakukan  tindakan spionase terhadap Iran?

Well, people. Jangan-jangan Hillary Clinton pun ga tau dimana Iran itu berada.

0 tanggapan:

The Author

My photo
God gives you two ears so we can listen not only from one side. There are many perspective, point of view, and argument that can give you insights! Perhaps! Happy reading!
Muhamad Hasan Putra

Perumahan 1. Pt. GPM
Block F. 040
Bandar Mataram, Lampung Tengah
Lampung
34169

muhamad.hasan.putra@gmail.com

FB : Muhamad Hasan Putra

Twitter : @putrahasan