the roots of education are bitter, but the fruit is sweet ~aristotle~

Sunday, December 25, 2011

Teori, Teorema, dan Ikan Teri

Seorang teman dari jurusan ilmu ekonomi pernah bilang kepada saya, bukan bilang si, tepatnya mengomentari sebuah status milik saya di Facebook. Dia menulis,"bedanya ekonom dengan yang lain adalah mampu mengungkap dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di belakang suatu kejadian, serta menghubungkannya dengan berbagai peristiwa lain, dimana penjelasan itu kadang bisa memberikan sudut pandang yang berbeda dari sudut pandang kebanyakan orang". Ga jelas juga sih sebenernya apa yang dimaksud sama teman saya ini. Maklum, dia juga orangnya agak "ga jelas".

Di lain hari, seorang teman yang saya tidak ketahui namanya berbicara tentang skripsinya yang bakalan diuji bulan Januari tahun depan. Dia berkata tentang seorang dosen yang berkata dengan jelas bahwa mahasiswa S1 itu sebaiknya mengkonsentrasikan bahasan skripsinya pada bagaimana teori itu dibuat dan dibuktikan. well, mungkin ini bisa jadi sedikit kritikan buat para mahasiswa dan sekaligus jadi pembuktian terhadap teori.

Apa yang saya temukan dalam kehidupan ini ga terlalu banyak menyimpang dari teori, yang orang lahir lebih dulu dari kita, temukan. Kalopun ada, itu adalah suatu bentuk penyimpangan yang biasa muncul karena perbedaan sikap antar manusia. Keika penyimpangan itu menjadi sebuah hal yang umum karena adanya pergeseran waktu, apa yang kita anggap penyimpangan itu kemudian akan menjadi sebuah teori baru yang membantah teori sebelumnya.

Suatu kejadian, baru aja terjadi beberapa minggu yang lalu, kurang bisa saya pastikan kapan, mengungkap bagaimana teori menjelaskan dan kita yang seharusnya punya teori itu, berusaha memahami apa yang harus dilakukan atas teori tersebut. Katakanlah Newton menemukan teori tentang gravitasi, maka manusia akan menggunakannya untuk mendapatkan manfaat dari adanya gravitasi, atau bagaimana membuat gravitasi tak menjadi ancaman. Entah apakah anda akan mengerti hal ini atau tidak.

Sebuah teori manajemen sumber daya manusia menyatakan bahwa penilaian dengan menggunakan peer, partner, rekan, teman dan lain sebagainya, akan menyebabkan bias pada penilaian kinerja. Penilaian seperti ini seharusnya menghasilkan result yang tidak valid, dan sebaiknya tidak digunakan, baik untuk penilaian kinerja apalagi hingga ke sistem penggajian. Well, kita ambil aja konteks pertamanya kalo penilaian dengan menggunakan peer (teman) adalah sebuah penilaian yang tidak valid.

Seorang dosen di universitas saya menggunakan metode ini, penilaian dengan penilainya adalah rekan, sebagai salah satu bahan penilaian untuk mata kuliahnya. Saya tak akan banyak komen tentang hal tersebut karena itu adalah hak prerogatif pengajar untuk bagaimana menilai mahasiswanya. Namun kembali perlu dipertimbangkan kenetralan para mahasiswanya sendiri. Jika sudah diketahui akan ada kemungkinan kong-kali-kong diantara para mahasiswa, mengapa masih diteruskan? Penilaian adalah suatu hal yang menuntut objektivitas penilainya, bukan?

Suatu hari ada dua kelompok kerja. Katakanlah kelompok A dan kelompok B. Keduanya mengerjakan pembuatan video tentang kampus mereka.

Kelompok A adalah kelompok yang terdiri dari orang yang tidak terlalu sering bergaul dengan rekan satu kampusnya. Namun mereka berhasil membuat video dengan kualitas yang bagus.

Kelompok B adalah kelompok yang terdiri dari orang-orang yang rajin bergaul, atau katakanlah memiliki jaringan yang kuat di kampus. namun, sayang, video mereka baru dibuat sehari sebelum presentasi, sehingga banyak hal yang tidak masuk, dengan kata lain kualitasnya buruk.

Namun akibat adanya peer valuation dan kong-kali-kong, kelompok B mendapatkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan kelompok A.

Adilkah itu untuk kelompok A?

Anda pikirkan saja sendiri jika anda ada di posisi kelompok A.. Ikan Teri rasanya.

0 tanggapan:

The Author

My photo
God gives you two ears so we can listen not only from one side. There are many perspective, point of view, and argument that can give you insights! Perhaps! Happy reading!
Muhamad Hasan Putra

Perumahan 1. Pt. GPM
Block F. 040
Bandar Mataram, Lampung Tengah
Lampung
34169

muhamad.hasan.putra@gmail.com

FB : Muhamad Hasan Putra

Twitter : @putrahasan