the roots of education are bitter, but the fruit is sweet ~aristotle~

Friday, November 4, 2011

To Live and Keep Your Words–”Up (2009)”

Kemarin adalah hari terakhir uts untuk minggu ini. Setelah itu akan ada jeda tiga hari (Jumat, Sabtu, Minggu) sebelum kemudian digempur dengan salah satu mata kuliah terberat semester ini, Penilaian Bisnis. Sudah saya niatkan kalau setelah ujian hari itu saya akan ambil film di laptop teman dan menonton semuanya sampai puas. Tapi ternyata baru nonton 1 sudah ga kuat lagi. Nahan kantuk.

Saya ingin cerita tentang sebuah film. Tapi tenang aja, saya gak akan cerita tentang jalan cerita film tersebut (meski yaaa bakalan nyenggol-nyenggol dikit) Haha..

Judul film ini adalah Up. Sederhana sekali. Satu kata dalam bahasa Inggris yang berarti tinggi. Kalau yang dibawah ini judulnya Oben karena dirilis di Belanda atau Jerman gitu, saya kurang paham. Ternyata oh ternyata sutradaranya adalah sutradara salah satu fim favorit saya, Ratatouille!!!. Pantes saya ddapet banget moodnya nonton film ini.






Up menceritakan tentang seorang lelaki tua bernama Carl Fredricksen, orang biasa yang memiliki impian bersama istrinya Ellie untuk pergi ke Venezuela di Amerika Selatan, dan membangun rumah di sebuah lokasi bernama Cassade Heaven, atau The Lost Paradise. Dia berjanji dengan sepenuh hati kepada Ellie untuk terus memegang mimpi itu dan menjadikannya sebuah kenyataan.

Ada 1 bagian cerita dalam Up yang menurut saya adalah bagian paling SUUUUUPPPPEEEEEEERRRR dalam film tersebut. Bagian out adalah ketika terjadi adegan “fast forward” kehidupan dewasa Carl dan Ellie yang akhirnya menikah. Meski mereka tidak memiliki anak, namun mereka tetap hidup bahagia. Untuk memenuhi mimpi berpetualang ke Cassade Heaven, mereka terus menabung, namun sayang tabungan mereka akhirnya harus terus terpakai karena urusan yang lain.

Ellie meninggal sesaat sebelum Carl sempat menghadiahinya tiket petualangan ke Cassade Heaven. Sesuatu hal yang sangat membuat carl terpukul. Belum lagi dengan gangguan dari para developer yang menginginkan Carl keluar dari rumahnya. Disinilahh muncul tokoh Russel, seorang anak kecil yang membutuhkan bantuan Carl dalam menyelesaikan tugas kepramukaannya.

Carl yang masih memegang teguh janji untuk memenuhi mimpi untuk pergi ke Cassade Heaven akhirnya melakukan suatu hal yang luar biasa. Dia membuat rumahnya terbang (terangkat dari daratan) dengan mengikatkan ribuan balon gas helium, sesaat sebelum petugas rumah pensiun menjemputnya. Namun ternyata, Russell yang hendak bertamu ke rumah Carl tanpa sengaja terbawa rumah Carl terbang ke angkasa.
Dimulailah petualangan Carl dan Russel menuju Cassade Heaven, bersama Kevin, burung langka yang hanya hidup di Cassade Heaven – dan ternyata betina –, Dan seekor anjing bernama Dugali, anjing yang berkat sebuah alat mampu berbicara dalam bahasa manusia. Mulai dari bertemu Charles Muntz, hingga dikejar puluhan anjing ganas milik Muntz.

Apa yang menjadi nilai penting dalam film ini ga lain dan ga bukan adalah bagaimana Carl mampu menjadi seseorang yang mampu memegang janjinya baik terhadap Ellie maupun Russell seberat apapun ujian yang harus dilalui Carl. Ini adalah dedikasi seseorang. Dedikasi seperti inilah yang sangat penting dalam kehidupan.

Entah dedikasi itu dedikasi terhadap pekerjaan, keluarga, teman, lingkungan, dan terutama terhadap apa yang telah kamu ucapkan. Bagaimana tidak? Orang lain lebih banyak menilai seseorang dengan membandingkan apa yang diucapkan dengan apa yang orang tersebut lakukan. Carl adalah salah satu contoh bagaimana ia mampu mendedikasikan hidupnya yang tersisa untuk mimpinya bersama ellie. Orang yang telah bersamanya seumur hidupnya. Dan juga kepada russell, anak kecil yang bahkan baru dikenalnya.
Well, itu aja yang bisa saya bagi tentang seorang Carl. He is not perfect, He did mistakes. But what makes every step of his life different is his effort to keep his words!! See you.


----------------------------------------------------------------

Thanks to Ricky Aard for the movies. Enjoy it much. Especially the Kamasutra ones. Hahahahahahahaha

0 tanggapan:

The Author

My photo
God gives you two ears so we can listen not only from one side. There are many perspective, point of view, and argument that can give you insights! Perhaps! Happy reading!
Muhamad Hasan Putra

Perumahan 1. Pt. GPM
Block F. 040
Bandar Mataram, Lampung Tengah
Lampung
34169

muhamad.hasan.putra@gmail.com

FB : Muhamad Hasan Putra

Twitter : @putrahasan