the roots of education are bitter, but the fruit is sweet ~aristotle~

Sunday, April 10, 2011

Tentang Jilbab

Assalamualaikum Wr. Wb..


Pertama kali saya berpikir tentang tulisan ini, yang pertama muncul dalam pikiran saya adalah apa resiko yang akan saya terima berkaitan dengan inti tulisan ini. Pernah saya tuliskan beberapa kekalutan yang ada di dalam perasaan saya dan yang muncul hanya masalah. Entah mengapa setelah itu, keinginan untuk menuliskan sesuatu yang memiliki makna bagi orang lain serasa hilang.


Tapi kali ini saya bulat, saya ingin menyampaikan hal ini. Jika saya tak pernah sampaikan hal ini, maka saya pastikan adalah penyesalan bagi saya sebagai Hamba Allah.


Apa yang ingin saya utarakan adalah kekalutan saya tentang penggunaan jilbab di masa sekarang. Saya mencoba untuk bisa senetral mungkin dalam mengutarakan hal ini, tapi rasanya akan sulit untuk itu. Entah ini hanya perasaan saya, ataupun mungkin teman-teman lain di luar sana, bisa melihat sendiri, bahwa generasi Islam kita telah mengalami degradasi. Moral insyaAllah masih bisa dikendalikan, tapi pengetahuan tentang apa yang menjadi peraturan Al Khalik Allah SWT telah jauh berkurang.


Dalam sebuah surfing saya di internet dengan kata "fungsi jilbab" sebuah hasil muncul dari forum.dudung.net, bukan diskusinya yang agak gimana gitu, tapi, ada sebuah pendapat dari seorang penulis di sana, dia menuliskan hal ini,:


"salam


sekarang banyak akhwat yang memakai jilbab hanya kerena ikut2an, atau malah ada yang memakai jilbab hanya karena ingin mendapatkan seorang jodaoh ikhwan yang soleh...

mereka tidak tahu apa sebenarnya fungsi jilbab...
mereka hanya tahu fungsi jilbab secara fisik..
tpi mereka lupa bahwa hati dan jiwa mereka juga harus di jilbabi..

mereka tidak malu dengan jilbabnya saat memeluk pacar mereka waktu naik motor..
bahkan saat mereka bernesraan di keremangan....


tapi saya yakin jika dasar, alasan memakai jilbab sudah benar.
maka jiwa jilbab itu akan masuk ke dalam jiwanya.
amin.."



Apa yang diutarakan oleh penulis dalam forum tersebut tak bisa saya sangkali memang juga keberatan yang saya rasakan. Pertama kali datang ke tempat saya kuliah ini, malah saya seperti melihat apa yang dikenakan para perempuan itu bukan jilbab. Supaya saya tak bersuuzon mereka termasuk ke dalam golongan yang meruntuhkan syariat Islam, maka saya berpikir seperti itu.


Saya kaget sekali dengan model jilbab yang saya temui. Ada yang dipakai hanya dengan dibentuk segitiga lalu dijepit peniti dibawah dagu. Berantakan sekali. Ada yang rambutnya sengaja dikeluarkan seperti poni. Ada juga yang memakai jilbabnya dengan baik tapi pakaiannya ketat dan berlekuk tubuh. Meski tidak semua wanita berjilbab seperti itu, tapi dari yang sedikit inilah orang berpikir tentang degradasi pada pengetahuan agama para Muslim. Wallahualam bisshawab.


Dalam surat An Nuur ayat 31, Allah berfirman :


"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."


Berdasarkan rumusan dari blognya Mbak Raddien di sini, ada beberapa hal yang perlu diberikan penerangan, yaitu:


Mahram wanita berdasarkan surat An Nuur ayat 31,
  1. Suami;
  2. Ayah dari Istri, termasuk Ayah dari Ayah (Kakek) dan Ayah dari Kakek (Buyut);
  3. Ayah dari Suami, dan kakek-kakeknya. Tetapi untuk beberapa kasus, hendaknya tetap menjaga diri dan tidak menampakkan perhiasan di hadapannya secara berlebihan.
  4. Anak-anak Suami, yaitu anak-anak suami yang laki-laki, termasuk anak dari anak (cucu) dan seterusnya, baik laki-laki maupun perempuan;
  5. Saudara-saudara laki-laki dari Istri, meskipun berbeda-beda, seperti saudara laki-laki seayah atau saudara laki-laki seibu;
  6. Anak-anak dari saudara laki-laki Istri, yaitu anak-anak saudara laki-laki sekandung atau seayah atau seibu dan seterusnya ke bawah, baik laki-laki maupun perempuan, seperti anak saudara perempuan dan anak dari anak perempuan dari saudara perempuan;
  7. Atau hamba sahaya yang mereka miliki. Pada saat sekarang sudah tidak ada, sehingga tidak diperlukan lagi;
  8. Atau pelayan-pelayan yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita karena akal mereka yang lemah, bodoh dan tidak mempunyai syahwat. Ada yang mengatakan, orang yang sudah tua renta, atau anak kecil yang belum mengerti apa-apa termasuk ke dalam golongan ini;
  9. Atau anak kecil yang belum mengerti tentang aurat wanita (belum mencapai masa baligh).
  10. Saudara penyusuan laki-laki, saudara lelaki dari penyusuan dianggap sebagai mahram, karena tidak boleh mengawininya. Tetapi bila diketahui adanya perbuatan keji dan fasik harus tetap menjaga diri terhadapnya;
  11. Saudara laki-laki ayah dan saudara laki-laki ibu, karena termasuk haram untuk mengawininya menurut syara'.

Dari ayat di atas pula, jelaslah perintah bagi kaum muslimah untuk mengenakan baju muslim. Sungguh menggembirakan dewasa ini semakin banyak para muslimah sudah menutup auratnya, dan perkembangan itu diikuti dengan trend berbusana muslim dengan berbagai mode dan corak beragam. Sangat jelas ayat ini memberikan batasan tentang perhiasan dan aurat wanita yang hanya boleh diungkap hanya bagi mahramnya, terkecuali dengan ketidaksengajaan karena hal-hal yang tidak bisa diduga dan diluar kesadarannya.

Tren berbaju muslim saat ini sedikit banyak memberikan gambaran bahwa masyarakat kita sudah menyadari arti pentingnya berbusana muslim, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungan. Seperti yang telah disampaikan dalam Firman Allah SWT di bawah ini:

“Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu dan istri orang-orang beriman, hendaklah mereka mengulurkan jilbab nya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal dan tidak diganggu orang. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. Al Ahzab:59)

dijelaskan lebih lanjut:

Rasululloh SAW bersabda: “Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Sangat jelas, bahwa salah satu manfaat dari menggunakan busana muslim dan jilbab adalah agar para muslimah mudah dikenal dan tidak mudah diganggu atau digoda oleh orang-orang iseng dan tidak bertanggung jawab serta mendapat penghormatan yang selayaknya dan terhindar dari perbuatan keji serta fitnah.

Fungsi Jilbab.

Berikut beberapa fungsi jilbab yang disarikan dari berbagai sumber:
  1. Melindungi muslimah dari fitnah. Sebagai gambaran, tragedi yang dikisahkan dalam Al-Qur'an tentang Nabi Yusuf AS sangatlah jelas. Wanita memang menarik , tapi bukan berarti ia hidup untuk menarik perhatian lawan jenis.Tetapi wanita muslim hidup hanya untuk Allah SWT yakni Tuhannya, dengan cara menjalankan keinginan Tuhannya, yang membuat dirinya jauh dari fitnah . Allah memerintah muslimah untuk menutup auratnya ( Jilbab ), demi kebaikan hidup muslimah sendiri. Agar tidak diganggu oleh laki-laki yang bernafsu liar. Jilbab ini dapat meredam daya tarik tubuh luar biasa , sehingga seorang muslimah akan jauh dari godaan laki-laki pengumbar hawa nafsu.
  2. Mengangkat derajat dirinya di mata Allah. Dengan jilbab, seorang muslimah akan menjaga prilaku dan meluruskan niatnya hanya karena Allah SWT. Jilbab adalah menjalankan kewajibannya, bukan sekedar trend berbusana. Jilbab menutupi aurat yg memang seharusnya tidak boleh dilihat oleh kaum pria (bukan muhrim), karena itu adalah kewajiban berarti jilbab menyelamatkan kita dari dosa dan memberi kita nilai lebih sebagai seorang muslimah di mata Allah,SWT karena telah menjalankan perintah-Nya.
  3. Menciptakan lingkungan sehat. Dengan berbusana muslim dan berjilbab, ia menjadi kuntributor bagi lingkungan yang sehat dan amanah. Terus menggali keimanan dan menjadi suri tauladan bagi lingkunga, minimal dalam keluarganya sendiri. Muslimah yg memakai jilbab akan terlihat sopan dalam berpakaian dibandingkan dengan kebanyakan dari mereka yg tidak memakai jilbab, dan kebanyakan dari para muslimah yang berjilbab lebih pintar mengatur cara berbicara dengan orang lain, sopan dalam bahasa, santun dalam bertindak.
  4. Perisai dari perbuatan tercela. Menggunakan jilbab memiliki nilai kemuliaan dalam Islam, keindahan dalam Islam. Menjadi benteng kekuatan dari perbuatan tercela dan tipu daya syetan. Apabila niat memakainya adalah hanya untuk Allah, dan karena Allah semata, serta tujuan hanya untuk melaksanakan perintah Allah semata. Kejahilan kaum adam lebih cenderung ke wanita yang berpakaian terbuka dibandingkan dengan yang berpakaian tertutup, tentu kita sangat menghindari hal-hal seperti itu, tapi kebanyakan dari mereka yang berpakaian terbuka lebih senang digoda oleh para lelaki, untuk itulah mereka berpakaian terbuka."

Mbak Raddien kan wanita, sehingga akan lebih netral dalam berbicara tentang jilbab..

Semoga ini bisa membantu para wanita yang bingung akan makna jilbab mereka.. Amin..

Wasaalam,,

0 tanggapan:

The Author

My photo
God gives you two ears so we can listen not only from one side. There are many perspective, point of view, and argument that can give you insights! Perhaps! Happy reading!
Muhamad Hasan Putra

Perumahan 1. Pt. GPM
Block F. 040
Bandar Mataram, Lampung Tengah
Lampung
34169

muhamad.hasan.putra@gmail.com

FB : Muhamad Hasan Putra

Twitter : @putrahasan