Globalization : "3F"
Topik pembicaraan tentang globalisasi sebenarnya sudah terlalu sering dibicarakan di jaman sekarang. Saya tak bilang topik ini basi, atau sudah ketinggalan trend pembicaraan. Sekarang kan jamannya ngomongin prestasi Timnas Indonesia yang lagi meroket lantaran masuk babak Final AFF Cup 2011. Whatever, yang lagi bahas itu juga sudah luar biasa banyak, jadi biar kali ini saya bahasn tentang Globalisasi ya teman-teman.
Untuk pengertian globalisasi, teman-teman bisa langsung ke Wikipedia.org, atau search di Google mungkin referensi yang lebih bermutu ada dan banyak.. Hehe.. ^_^ peace man!
Yang kali ini mau dibahas adalah aspek 3F dalam globalisasi dan peranan pentingnya dalam perkembangan dunia ini. Loh kok penting kenapa? Nanti ada penjelasan lebih lanjutnya.
Globalisasi di Indonesia awalnya ditandai dengan pertemuan pada tahun 1994 di jamannya Pak Harto yaitu APEC - Asia Pacific Economic Cooperation. Sebuah pertemuan yang kemudian berujung pada kebebasan perdagangan diantara negara-negara Asia, seperti pembebasan biaya impor dan biaya masuk seperti Visa atau yang lainnya.
Paragraf yang di atas itu ga ada hubungannya dengan 3F yang akan kita bahas. 3F ini lebih menyangkut kepada globalisasi budaya yang terjadi di dunia. Seperti selang yang membentuk aliran air, 3F adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan budaya dan pikiran ke orang lain.
3F ini, terdiri dari Fashion, Film, dan Food. Ini merupakan pendapat dari Francois Fukuyama.
Fashion
Fashion atau gaya berbusana merupakan salah satu alat globalisasi yang paling penting. Lihatlah bagaimana yang terjadi dengan efek Harajuku, atau syal Arabic ala Chris Brown, ditiru hampir seluruh dunia. Contoh yang paling gampang misalnya Grup Duo Ratu asuhan Maia Estianty yang sering tampil dengan Harajuku style. Atau Glenn Fredly yang juga menggunakan syal Arabic ala Chris Brown.
Banyak orang tampaknya lebih merasa percaya diri tampil dengan busana yang sedang trendi. Atau menggantungkan tubuhnya pada merk-merk terkenal seperti Giorgio Armani, Louis Vuitton, atau Christian Dior.
Film
Nah, kalau yang ini aslinya udah ga perlu lagi dijelasin kenapa jadi alat penyebaran globalisasi. Sekarang, tanya deh, negeri mana yang menguasai industri film dunia? Yak betul, Amerika Serikat. Sekarang, kalian tau ga si kalo film yang diproduksi Amerika Serikat itu juga jadi alat propaganda AS? Ga?
Begini, kalian tau tidak film apa yang paling banyak diproduksi di AS? Yak, film yang temanya tentang militer, tentara, senjata, kepahlawanan dlsbgnya yang pokonya satu tema, kehebatan negara bernama AS. Padahal, tau ga kalian kalo sebenarnya AS itu ga pernah menang dalam perang.. Mau perang di Vietnam, di Irak, ato di Afghanistan. Ga ada satu perang pun yang pernah dimenangkan sama AS.. nah lho, kok Rambo dkk pada menang terus yak? Ya inilah yang namanya propaganda. Upaya mencirikan suatu hal dengan karakteristik tertentu.
Food
Nah kalo yang ini emang lebih gila efeknya. Siapa diantara kalian yang ga merasa bangga bisa makan di Pizza Hut, McDonald, Starbucks, ato resto-resto lain dari luar negeri? Pasti yang muna' yang angkat tangan dan tentunya orang yang punya retoran tersebut. Hahaha..
Contoh nyata lain, dulu anak-anak kecil usia SD itu kalo sarapan ya bubur ayam, bubur dll lah pokoknya bubur, sekarang, wih jarang euy. Maunya yang bergengsi kaya' sereal susu, meskipun hasil akhirnya sama, tapi ada rasa beda kayanya tiap makan yang berbau kebarat-baratan..Hehe
Nah, semoga dengan dibahasnya 3F ini kalian jadi sadar mengapa pemerintah selalu bilang cintailah produk dalam negeri.. ^_^!
(sumber gambar- google aje)
Untuk pengertian globalisasi, teman-teman bisa langsung ke Wikipedia.org, atau search di Google mungkin referensi yang lebih bermutu ada dan banyak.. Hehe.. ^_^ peace man!
Yang kali ini mau dibahas adalah aspek 3F dalam globalisasi dan peranan pentingnya dalam perkembangan dunia ini. Loh kok penting kenapa? Nanti ada penjelasan lebih lanjutnya.
Globalisasi di Indonesia awalnya ditandai dengan pertemuan pada tahun 1994 di jamannya Pak Harto yaitu APEC - Asia Pacific Economic Cooperation. Sebuah pertemuan yang kemudian berujung pada kebebasan perdagangan diantara negara-negara Asia, seperti pembebasan biaya impor dan biaya masuk seperti Visa atau yang lainnya.
Paragraf yang di atas itu ga ada hubungannya dengan 3F yang akan kita bahas. 3F ini lebih menyangkut kepada globalisasi budaya yang terjadi di dunia. Seperti selang yang membentuk aliran air, 3F adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan budaya dan pikiran ke orang lain.
3F ini, terdiri dari Fashion, Film, dan Food. Ini merupakan pendapat dari Francois Fukuyama.
Fashion
Fashion atau gaya berbusana merupakan salah satu alat globalisasi yang paling penting. Lihatlah bagaimana yang terjadi dengan efek Harajuku, atau syal Arabic ala Chris Brown, ditiru hampir seluruh dunia. Contoh yang paling gampang misalnya Grup Duo Ratu asuhan Maia Estianty yang sering tampil dengan Harajuku style. Atau Glenn Fredly yang juga menggunakan syal Arabic ala Chris Brown.
Banyak orang tampaknya lebih merasa percaya diri tampil dengan busana yang sedang trendi. Atau menggantungkan tubuhnya pada merk-merk terkenal seperti Giorgio Armani, Louis Vuitton, atau Christian Dior.
Film
Nah, kalau yang ini aslinya udah ga perlu lagi dijelasin kenapa jadi alat penyebaran globalisasi. Sekarang, tanya deh, negeri mana yang menguasai industri film dunia? Yak betul, Amerika Serikat. Sekarang, kalian tau ga si kalo film yang diproduksi Amerika Serikat itu juga jadi alat propaganda AS? Ga?
Begini, kalian tau tidak film apa yang paling banyak diproduksi di AS? Yak, film yang temanya tentang militer, tentara, senjata, kepahlawanan dlsbgnya yang pokonya satu tema, kehebatan negara bernama AS. Padahal, tau ga kalian kalo sebenarnya AS itu ga pernah menang dalam perang.. Mau perang di Vietnam, di Irak, ato di Afghanistan. Ga ada satu perang pun yang pernah dimenangkan sama AS.. nah lho, kok Rambo dkk pada menang terus yak? Ya inilah yang namanya propaganda. Upaya mencirikan suatu hal dengan karakteristik tertentu.
Food
Nah kalo yang ini emang lebih gila efeknya. Siapa diantara kalian yang ga merasa bangga bisa makan di Pizza Hut, McDonald, Starbucks, ato resto-resto lain dari luar negeri? Pasti yang muna' yang angkat tangan dan tentunya orang yang punya retoran tersebut. Hahaha..
Contoh nyata lain, dulu anak-anak kecil usia SD itu kalo sarapan ya bubur ayam, bubur dll lah pokoknya bubur, sekarang, wih jarang euy. Maunya yang bergengsi kaya' sereal susu, meskipun hasil akhirnya sama, tapi ada rasa beda kayanya tiap makan yang berbau kebarat-baratan..Hehe
Nah, semoga dengan dibahasnya 3F ini kalian jadi sadar mengapa pemerintah selalu bilang cintailah produk dalam negeri.. ^_^!
(sumber gambar- google aje)
0 tanggapan:
Post a Comment