Profit, People, dan Planet
Sebagai mahasiswa ekonomi, pastinya akan lebih asik ngomongin masalah perekonomian ketimbang ngomongin maslah cewe yang mencuri hati kita tapi ga ada cuntrungannya bakalan jalan kemana (arah hubungannya).
Oke, itu intronya. sekarang langsung masuk aja ke pembahasan dan tema tulisan hari ini.
Hari ini saya masuk kuliah pukul 7 lewat 8 menit. Mata kuliahnya adalah Etika Bisnis asuhan Pak Bayu Sutikno. Khusus hari ini, kelas akan membahas beberapa teori perekonomian dan teori bisnisnya. Salah satu hal yang dia singgung adalah tentang 3P dalam etika bisnis dan perekonomian.
3P adalah aspek penting sebagai sebuah tujuan berdirinya perusahaan modern. Mengapa modern? karena teori ini memang baru belakangan dikembangkan seiring dengan meningkatnya kesadaran akan hak asasi manusia dan kesadaran tentang pentingnya alam mengingat bencana global warming.
P yang pertama adalah Profit. Tentu sebagai mahluk ekonomi, inilah yang dikejar oleh manusia dari setiap usahanya. Ya, profit. Keuntungan, manfaat, laba, ataupun apalah istilahnya tergantung konteks dan tempatnya. Profit menyejahterakan orang yang mengincarnya. Dalam konsep bisnis, profit diutamakan untuk menyejahterakan pemilik perusahaan ataupun pemegang saham.
Awalnya, semua perusahaaan akan berorientasi pada profit. Kalau yang jalannya betul dan beretika, mungkin akan masuk ke P yang ke-dua nanti. Tapi, yang hanya mengutamakan profit pun ada, sehingga mengabaikan P yang ke-dua.
P ke-dua yang saya maksud adalah People. Di sini, orientasi perusahaan bukan lagi hanya profit, tapi mulai kepada penghargaan terhadap para pekerjanya. Prinsip People menekankan bahwa pekerja (sumber daya manusia) bukan lagi dianggap sebagai modal, namun sebagai sebuah kesatuan aset milik perusahaan yang harus diberdayakan. Maksudnya adalah dengan memperlakukan dengan baik, baik dalam hal perlakuan, pembayaran gaji, dan lain sebagainya.
P yang ke tiga adalah Planet. Maksud dari prinsip ini adalah bahwa sebuah perusahaan dalam menjalankan operasi kerjanya, juga menghargai lingkungan sekitarnya dengan menjaga dan melestarikan.
Ada dua istilah populer dalam Planet, yaitu polusi dan deplesi.
Polusi adalah pencemaran terhadap lingkungan (teman-teman pasti sudah mengerti tentang hal ini).
Sedangkan Deplesi adalah bentuk penggunaan sumber daya alam secara terus menerus pada sumber daya alam secara terus menerus yang berakibat kerugian pada pihak lain yang berhubungan secara tidak langsung dengan perusahaaan. Contoh Deplesi adalah perusahaan air minum dalam kemasan yang menghisap air dari sumber air setempat, dimana kemudian penduduk daerah tersebut malah justru kesusahan untuk mendapatkan air bersih.
Oke, itu intronya. sekarang langsung masuk aja ke pembahasan dan tema tulisan hari ini.
Hari ini saya masuk kuliah pukul 7 lewat 8 menit. Mata kuliahnya adalah Etika Bisnis asuhan Pak Bayu Sutikno. Khusus hari ini, kelas akan membahas beberapa teori perekonomian dan teori bisnisnya. Salah satu hal yang dia singgung adalah tentang 3P dalam etika bisnis dan perekonomian.
3P adalah aspek penting sebagai sebuah tujuan berdirinya perusahaan modern. Mengapa modern? karena teori ini memang baru belakangan dikembangkan seiring dengan meningkatnya kesadaran akan hak asasi manusia dan kesadaran tentang pentingnya alam mengingat bencana global warming.
P yang pertama adalah Profit. Tentu sebagai mahluk ekonomi, inilah yang dikejar oleh manusia dari setiap usahanya. Ya, profit. Keuntungan, manfaat, laba, ataupun apalah istilahnya tergantung konteks dan tempatnya. Profit menyejahterakan orang yang mengincarnya. Dalam konsep bisnis, profit diutamakan untuk menyejahterakan pemilik perusahaan ataupun pemegang saham.
Awalnya, semua perusahaaan akan berorientasi pada profit. Kalau yang jalannya betul dan beretika, mungkin akan masuk ke P yang ke-dua nanti. Tapi, yang hanya mengutamakan profit pun ada, sehingga mengabaikan P yang ke-dua.
P ke-dua yang saya maksud adalah People. Di sini, orientasi perusahaan bukan lagi hanya profit, tapi mulai kepada penghargaan terhadap para pekerjanya. Prinsip People menekankan bahwa pekerja (sumber daya manusia) bukan lagi dianggap sebagai modal, namun sebagai sebuah kesatuan aset milik perusahaan yang harus diberdayakan. Maksudnya adalah dengan memperlakukan dengan baik, baik dalam hal perlakuan, pembayaran gaji, dan lain sebagainya.
P yang ke tiga adalah Planet. Maksud dari prinsip ini adalah bahwa sebuah perusahaan dalam menjalankan operasi kerjanya, juga menghargai lingkungan sekitarnya dengan menjaga dan melestarikan.
Ada dua istilah populer dalam Planet, yaitu polusi dan deplesi.
Polusi adalah pencemaran terhadap lingkungan (teman-teman pasti sudah mengerti tentang hal ini).
Sedangkan Deplesi adalah bentuk penggunaan sumber daya alam secara terus menerus pada sumber daya alam secara terus menerus yang berakibat kerugian pada pihak lain yang berhubungan secara tidak langsung dengan perusahaaan. Contoh Deplesi adalah perusahaan air minum dalam kemasan yang menghisap air dari sumber air setempat, dimana kemudian penduduk daerah tersebut malah justru kesusahan untuk mendapatkan air bersih.
0 tanggapan:
Post a Comment