Mengapa Pukul 10.10? 13.50?
Hari ini saya niat mau benerin jam saya yang harus diganti baterainya. Umurnya sudah hampir satu setengah tahun sejak Ibu Lee (Bos besar grup perusahaan saya) memberikannya sebagai hadiah usai kelulusan SMA. Saya tak terlalu berminat memakianya, selain karena saya sudah punya jam kesayangan saya sendiri, ukurannya terlalu besar untuk badan saya ketika itu.
Jam kesayangan saya adalah hadiah dari Lebaran dari kakak pertama saya. Jam bermerk Quartz itu diyakininya bisa tahan samapai tekanan 10 bar. Alias bisa dibawa menyelam. Dan memang, jam saya itu bisa dibawa menyelam, tapi di air tawar. Bukan seperti yang saya lakukan waktu ke Kalianda Resort, 6 bulan yang lalu. Jam itu ternyata tak tahan air laut, dan langsung "nge-hang" seketika saya masuk ke air laut. Dan parahnya lagi saya baru sadar setelah naik ke atas, dan tralalala... jamnya sudah rusak..
Kembali ke inti cerita saya, hari ini pukul 11 saya berangkat ke toko jam berniat mengisi batu baterai jam saya. dan Alhamdulillah berhasil. Tapi kemudian saya juga secara tak sengaja membuktikan fenomena toko jam.
Apaan tuh?
Iya, secara ga sengaja, waktu saya lagi liat ke jam-jam dinding yang dipajang di tokonya (saya ga tau tokonya, nota beli saya buang waktu di kampus, sesaat sebelum ilham nulis datang).
Kira-kira begini...
(sumber : tidak diketahui- unknown. google)
Waktu pertama ngeliat ke deretan jam tersebut, sempet mikir, "lah, jamnya pada mati semua ni, payah". Padhal sudah jam 11.30 tapi semua jamnya malah nunjuk 10.10. Untung ga sempet protes sama penjualnya, langsung sadar kalo itu adalah praktek toko jam yang sengaja dilakukan agar menarik pengunjung. Jam yang menunjukkan waktu 10.10 atau 13.50 itu mencoba merepresentasikan senyum!!!!!!!!
Wah kreatif ya! dan untuk pertama kalinya saya membuktikannya! Yosh!!! Hidup memang penuh makna!!
Jam kesayangan saya adalah hadiah dari Lebaran dari kakak pertama saya. Jam bermerk Quartz itu diyakininya bisa tahan samapai tekanan 10 bar. Alias bisa dibawa menyelam. Dan memang, jam saya itu bisa dibawa menyelam, tapi di air tawar. Bukan seperti yang saya lakukan waktu ke Kalianda Resort, 6 bulan yang lalu. Jam itu ternyata tak tahan air laut, dan langsung "nge-hang" seketika saya masuk ke air laut. Dan parahnya lagi saya baru sadar setelah naik ke atas, dan tralalala... jamnya sudah rusak..
Kembali ke inti cerita saya, hari ini pukul 11 saya berangkat ke toko jam berniat mengisi batu baterai jam saya. dan Alhamdulillah berhasil. Tapi kemudian saya juga secara tak sengaja membuktikan fenomena toko jam.
Apaan tuh?
Iya, secara ga sengaja, waktu saya lagi liat ke jam-jam dinding yang dipajang di tokonya (saya ga tau tokonya, nota beli saya buang waktu di kampus, sesaat sebelum ilham nulis datang).
Kira-kira begini...
(sumber : tidak diketahui- unknown. google)
Waktu pertama ngeliat ke deretan jam tersebut, sempet mikir, "lah, jamnya pada mati semua ni, payah". Padhal sudah jam 11.30 tapi semua jamnya malah nunjuk 10.10. Untung ga sempet protes sama penjualnya, langsung sadar kalo itu adalah praktek toko jam yang sengaja dilakukan agar menarik pengunjung. Jam yang menunjukkan waktu 10.10 atau 13.50 itu mencoba merepresentasikan senyum!!!!!!!!
Wah kreatif ya! dan untuk pertama kalinya saya membuktikannya! Yosh!!! Hidup memang penuh makna!!
0 tanggapan:
Post a Comment