kalau bukan kita, maka siapa?

the roots of education are bitter, but the fruit is sweet ~aristotle~

kalau bukan kita, maka siapa?

Sunday, December 26, 2010

Tiga Gol? Ini Masalah Mental Bung!

Sebenarnya saya malas menulis tentang Timnas Indonesia. Saya hanya akan menulis tentang Timnas jika mereka sudah memenangkan piala AFF, atau setidaknya jika perjalanan mereka di AFF sudah berhenti. Tapi tadi ini laga final dan meski bukan laga terakhir, tapi perjalanan Indonesia juga akan berakhir di babak ini, entah apakah itu sebagai juara, atau sebagai runner-up.

Final leg pertama mengambil tempat Stadium Bukit Jalil, Malaysia. Stadion ini merupakan stadion sepakbola terbesar di Malaysia. Terakhir saya dengar, stadion ini berkapasitas sedikit lebih besar dari stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Malah masuk dalam stadion yang dianggap sangat baik oleh FIFA.

Final leg pertama telah digelar. Hasilnya nyata. Indonesia kalah 3-0 oleh tuan rumah Malaysia.

Tak bijak salahkan laser si Malaysia. Tak bijak juga salahkan petasan Malaysia.

Yang salah adalah mental dan konsentrasi pemain. Biasanya saya anti sama yang namanya Tommy Welly. Komentator pertandingan yang tadi membantu penyiaran laga Malaysia kontra Indonesia. Tapi kali ini saya setuju dengannya. Mental dan konsentrasi.

Saya juga jujur mencaci maki orang yang memakai laser untuk mengganggu Markus Harrison. Saya juga mendukung ketika pemain Indonesia mogok bermain selama beberapa menit pada menit 50an.

TAPI, ITU TIDAK PERLU!!!

Karena itu membuyarkan konsentrasi kita. Itu menghancurkan konsentrasi kita.

Sejak acara mogok main selama beberapa menit itu, bergantian 3 gol masuk ke gawang Indonesia. Pemain kita kalang kabut. Satu gol, harapan masih ada, dua gol harapan mulai menipis. dan ketika gol ketiga lewat sundulan Safee yang berkelas tersebut, kami semua terdiam.

Ini masalah konsentrasi. Kita (saya tak katakan pemain, saya tak salahkan pemain, saya bangga dengan Timnas, harap dicatat) kehilangan konsentrasi pada pertandingan setelah mengurusi laser. Konsentrasi kita buyar. Ini jelas terlihat.

Dan ketika gol pertama masuk, mental kita jelas hancur. Semangat bermain hilang begitu saja. Kita kehilangan arah, dan saya yakin Riedl tahu itu.

Tak ada yang perlu dipersalahkan. Kita sudah main all-out. Kalah ya sudah kalah. Masih ada leg kedua untuk kita membenahi konsentrasi dan mental bertanding kita.

I am still Indonesian. So what with 3-0? It changes nothing.

Related Posts:

  • Celoteh Anak KecilSepulang liburan ke Lampung, mesti secepatnya kembali ke Jogja. Pulang ke Lampung sendiri, maka kembali ke Jogja pun sendiri. Nasib anak geng hashtag … Read More
  • Years4 years and it stops right on the 5th. Wow. ternyata editan gw ga jelek-jelek banget. *terinspirasi dari www.quaresmaditya.blogspot.com yang majan… Read More
  • Masa LaluSiapa diantara orang di bumi ini yang tidak punya masa lalu? semua yang hidup dan lahir ke dunia mestinya suatu saat punya masa lalu. Entah itu bahagi… Read More
  • I AM TOTALLY DIFFERENT!Katakanlah saya munafik. Saya memang pernah menjadi munafik. Setidaknya karena saya terlalu banyak melempar kata dan akhirnya malah tertelan kalimat s… Read More
  • Dinner for SchmucksSemalam, seorang teman memprotes isi blog saya. Pemahaman saya, dia mau bilang kalau blog saya terlalu ekspresif. Terlalu penuh dengan perasaan. Terla… Read More

0 tanggapan:

The Author

My photo
God gives you two ears so we can listen not only from one side. There are many perspective, point of view, and argument that can give you insights! Perhaps! Happy reading!

Archive

Muhamad Hasan Putra

Perumahan 1. Pt. GPM
Block F. 040
Bandar Mataram, Lampung Tengah
Lampung
34169

muhamad.hasan.putra@gmail.com

FB : Muhamad Hasan Putra

Twitter : @putrahasan