Teori Hubungan Kontroversi dan Rating.
Well, sebenarnya ini adalah pengalaman pribadi saya, tapi biarlah, apa yang make sense akan menjadikan kita lebih enjoy dalam menjalani hidup kan? meski yang ga make sense kadang lebih memberikan sense dalam kehidupan... *lu ngomog apa si Ta?
Begini, kan sekarang lagi jamannya tv tuh suka ngejer rating kan, maka ga heran lah banyak banget kontroversi yang baik sengaja dibuat ato sengaja dilebay-lebaykan biar penontonnya banyak. Contohnya kemarin tayangan Silet tuh, yang tentang Merapi, straaaaaaaaaaaaaaaaaaaat... beritanya heboooooh banget. Erupsi 65 km, gempa, babibubabibu babibu....
Nah itu gunanya untuk menarik pengunjung untuk menonton stasiun tv tersebut. Makin banyak pengunjung, maka makin tinggi rating stasiun tv tersebut. Nah, dengan rating yang tinggi maka, jumlah perusahaan yang akan mengirimkan iklan -katakanlah beriklan- akan semakin banyak. Hal ini tentunya menguntungkan bagi perusahaan.
Nah begitulah teori sederhananya.
Lalu apa hubungannya dengan kehidupan anda sendiri yang anda bilang tadi?
Begini, belakangan saya keep beberapa posting curhatan saya di blog ini. Tentang wanita yang saya idam-idamkan tentunya itu. Pengunjungnya lumayan banyak. Mungkin datang dari teman dekat yang nge-link dari twitter.com. Nah, itulah kontroversi yang saya maksud.
Tapi,semenjak hubungan saya dengan (sebut saja) Metromini (bukan nama dan wujud sebenarnya) kian membatu, maka saya hentikan postingan tersebut, dan CLING! pengunjung blog saya menurun *alah-elu-pengunjung-baru-30-aje-uda-ribut,,,,
Nah kira-kira begitulah apa yang saya maksud dengan teori hubungan kontroversi dan rating.
Sistematisnya:
Utilitas Blogger = Jumlah Pengunjung yang Datang
Artinya;
Jika JPD naik, maka UB naik
Jika JPD turun, maka UB turun
Utilitas Stasiun Televisi = Jumlah Pengiklan = Rating TV = Jumlah Penonton = Jumlah Kontroversi
Artinya;
Jika JK naik, maka JP naik, maka RTV naik, Jpeng naik, dan UST naik
dan sebaliknya, capek gw ngetik.
Nah, selamat mempraktekkan! *lho -____-
Begini, kan sekarang lagi jamannya tv tuh suka ngejer rating kan, maka ga heran lah banyak banget kontroversi yang baik sengaja dibuat ato sengaja dilebay-lebaykan biar penontonnya banyak. Contohnya kemarin tayangan Silet tuh, yang tentang Merapi, straaaaaaaaaaaaaaaaaaaat... beritanya heboooooh banget. Erupsi 65 km, gempa, babibubabibu babibu....
Nah itu gunanya untuk menarik pengunjung untuk menonton stasiun tv tersebut. Makin banyak pengunjung, maka makin tinggi rating stasiun tv tersebut. Nah, dengan rating yang tinggi maka, jumlah perusahaan yang akan mengirimkan iklan -katakanlah beriklan- akan semakin banyak. Hal ini tentunya menguntungkan bagi perusahaan.
Nah begitulah teori sederhananya.
Lalu apa hubungannya dengan kehidupan anda sendiri yang anda bilang tadi?
Begini, belakangan saya keep beberapa posting curhatan saya di blog ini. Tentang wanita yang saya idam-idamkan tentunya itu. Pengunjungnya lumayan banyak. Mungkin datang dari teman dekat yang nge-link dari twitter.com. Nah, itulah kontroversi yang saya maksud.
Tapi,semenjak hubungan saya dengan (sebut saja) Metromini (bukan nama dan wujud sebenarnya) kian membatu, maka saya hentikan postingan tersebut, dan CLING! pengunjung blog saya menurun *alah-elu-pengunjung-baru-30-aje-uda-ribut,,,,
Nah kira-kira begitulah apa yang saya maksud dengan teori hubungan kontroversi dan rating.
Sistematisnya:
Utilitas Blogger = Jumlah Pengunjung yang Datang
Artinya;
Jika JPD naik, maka UB naik
Jika JPD turun, maka UB turun
Utilitas Stasiun Televisi = Jumlah Pengiklan = Rating TV = Jumlah Penonton = Jumlah Kontroversi
Artinya;
Jika JK naik, maka JP naik, maka RTV naik, Jpeng naik, dan UST naik
dan sebaliknya, capek gw ngetik.
Nah, selamat mempraktekkan! *lho -____-
0 tanggapan:
Post a Comment