the roots of education are bitter, but the fruit is sweet ~aristotle~

Friday, February 11, 2011

A Life Lesson....(Holiday Story!)

Selama 3 minggu kerja di sekolah lama saya sebagai asisten konselor, banyak hal yang saya dapat. Bebrapa diantaranya, saya harap dapat saya bagikan lewat blog sederhana ini. Bukan berniat mengajari, hanya sekadar berbagi apa yang menurut saya baik untuk saya bagikan ke teman-teman pembaca.

Beberapa saat di kala senggang karena pekerjaan telah selesai, saya biasanya menyempatkan diri membca beberapa buku yang ada di kantor Pak Yudo. Salah satunya adalah 7 Kebiasaan yang Efektif untuk Remaja, yang ditulis oleh Sean Covey. Meskipun judulnya "untuk remaja" namun bagi saya, buku ini juga cocok dibaca dan dipraktekkan oleh mereka yang masih belum menemukan "diri"nya. 7 kebiasaan yang dikemukaan Covey dirangkum dari pengalaman hidup Covey dan juga ratusan cerita dari anak-anak remaja yang dikumpulkannya. Banyak cerita yang inspiratif, banyak juga yang menjadikan diri sebagai contoh untuk orang lain.

Berikut adalah rangkuman dari apa yang telah saya dapatkan dari buku tersebut.


Kebiasaan Pertama : Bersikap Proaktif

Proaktif berlawanan dengan reaktif.

Untuk membandingkannya, umpakan dua buah botol wadah minuman. Satu berisi soda, dan satu berisi air mineral. Ambil botol soda, kemudian kocok botolnya sekeras mungkin. Kemudian buka tutupnya. Apa yang terjadi? Kemudian ambillah botol air mineral, kocoklah botolnya sekuat yang anda bisa, lalu buka tutupnya, apa yang terjadi kemudian?

Apa yang terjadi pada botol berisi soda adalah sikap yang dinamakan reaktif. Air yang muncrat keluar akibat kocokan terhadap soda dapat diibaratkan sebagai emosi yang meledak-ledak, penuh reaksi terhadap sebuah rangsangan. Sebaliknya, apa yang terjadi pada air mineral adalah sikap proaktif. Sekeras atau sekuat apapun botol tersebut dikocok, airnya tak akan muncrat seperti soda. Tenang dan rileks.

Intinya, bersikap proaktif adalah mengerti bagaimana caranya menyikapi masalah yang terjadi. Bersikap sabar, siap mendengarkan, dan mengambil langkah-langkah berdasarkan pertimbangan. Sehingga, seseorang akan dapat menjadi pengemudi yang baik untuk hidupnya sendiri ^_^ .
  
Kebiasaan Kedua : Merujuk Pada Tujuan Akhir

Kalau ditimbang-timbang hidup itu seperti kendaraan. Ada tempat berangkat dan ada tempat tujuan. Menetapkan tujuan akhir itu penting untuk memberikan arah pada hidup kita. Misal, tujuan akhir jangka pendek saya adalah lulus dengan nilai yang baik dan dapat pekerjaan yang bagus dan cocok. Dengan menetapkan tujuan akhir itu, maka langkah-langkah yang perlu saya lakukan adalah 1....., 2......, dan sekian-sekian. Hidup lebih terarah dan teratur jika kita menetapkan tujuan akhir tersebut. Dikala kita mulai goyah dari tujuan akhir hidup kita, tinggal ingat apa tujuan akhir kita. Dan lebih penting lagi untuk menulis tujuan akhir tersebut, dan letakkan di tempat yang bisa kita lihat setiap saat.


Mulai sekarang, tentukan MAU KEMANA HIDUPMU????

Dalam buku tersebut ada beberapa kalimat yang mungkin bisa kita gunakan sebagai pembangkit semangat kita. Salah satunya adalah sebuah quote dari Goethe, "apapun yang bisa kamu lakukan atau impikan, bisa kamu mulai".

"Keberanian mengandung kejeniusan, kuasa, dan keajaiban di dalamnya."

"Lakukan atau tidak. Tak ada yang sifatnya coba-coba."

"Mereka yang berkomitmen selalu akan menemukan jalannya."

----to be continued---

0 tanggapan:

The Author

My photo
God gives you two ears so we can listen not only from one side. There are many perspective, point of view, and argument that can give you insights! Perhaps! Happy reading!

Archive

Muhamad Hasan Putra

Perumahan 1. Pt. GPM
Block F. 040
Bandar Mataram, Lampung Tengah
Lampung
34169

muhamad.hasan.putra@gmail.com

FB : Muhamad Hasan Putra

Twitter : @putrahasan